Gunung Semeru Semburkan Lava Pijar, Warga Diimbau Waspada

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 1 Desember 2020 10:40
Gunung Semeru Semburkan Lava Pijar, Warga Diimbau Waspada
Lava pijar mengarah ke selatan-tenggara.

Dream - Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami peningkatan aktivitas. Selama dua hari pada Jumat dan Sabtu, 27 dan 28 November 2020, gunung ini mengeluarkan semburan lava pijar.

Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, mengatakan mengatakan dari hasil pantauan Pos Pantau Gunung Sawur, Gunung Semeru tidak meletus. Meski begitu, dia mengakui terjadi gempa saat gunung menyemburkan lava.

" Sesuai dengan laporan aktivitas gunung api dari Pos Pantau Gunung Sawur menyebutkan Gunung Semeru tidak meletus, karena saat ini masih dalam status Waspada Level II," ujar Wawan.

Wawan mengatakan, data seismograf di Pos Pantau Gunung Sawur mencatat adanya gempa tremor harmonik, letusan, hingga guguran lava pijar sejak Jumat. Dia menegaskan Gunung Semeru tidak meletus.

" Gunung Semeru tidak meletus, tetapi memang terjadi letusan mulai Jumat dan memang mengeluarkan lava pijar yang mengarah ke areal Curah Kobokan sebanyak 13 kali dengan jarak luncur dari lidah lava/puncak sekitar 500-1.000 meter," kata Wawan.

 

1 dari 2 halaman

Warga Diminta Waspada

Wawan mengingatkan masyarakat tetap waspada terhadap guguran lava pijar di kawan Jonggring Seloko (kawah dari Gunung Semeru). BPBD Lumajang terus berkoordinasi dengan Perhutani dan TNBTS mengantisipasi kemungkinan panjangnya luncuran lava pijar.

" Luncuran lava pijar itu dapat menyebabkan adanya kebakaran lahan dan hutan yang ada di lereng Gunung Semeru seperti beberapa tahun lalu," kata Wawan.

Menurut Wawan, saat ini luncuran lava pijar masih jauh dari permukiman, hutan, maupun Kawasan Rawan Bencana I, II, dan III. Meski demikian, dia mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di area potensial terdampak guguran lava.

" Saya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 Kilometer dan wilayah sejauh 4 Km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas," ucap dia.

 

2 dari 2 halaman

Pendakian Ditutup

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup seluruh jalur pendakian mulai Senin, 30 November 2020 seiring peningkatan aktivitas Gunung Semeru. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Pengumuman BBTNBTS Nomor PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/11/2020.

Gunung Semeru

" Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup sementara kegiatan pendakian Gunung Semeru secara total sejak 30 November 2020 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," demikian pernyataan tersebut dalam surat yang ditandatangani Plt Kepala BBTNBTS, Agus Budi Santoso.

Sumber: Merdeka.com/Fikri Fakih.

Beri Komentar