Sinta Nuriyah (Foto: Liputan6.com)
Dream - Putri Presiden ke empat Indonesia Abdrurrahman Wahid atau Gus Dur membatah kabar yang menyebut ibundanya, Sinta Nuriyah, meninggal dunia.
" Ibunda saya, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, alhamdulillah sehat, sedang mengaji," kata putri Gus Dur, Alissa Wahid, dalam akun Twitternya @AlissaWahid, dikutip Kamis, 19 Agustus 2021.
Alissa pun memohon doa kepada masyarakat Indonesia agar sang Ibunda selalu diberi kesehatan dan panjang umur.
" Mohon doanya agar beliau panjang umur, sehat, dalam kehidupan penuh berkah," harap Alissa.
Ibunda saya, Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, alhamdulillah sehat, sedang mengaji.
Mohon doanya agar beliau panjang umur, sehat, dalam kehidupan penuh berkah. pic.twitter.com/yjGqyn3Ikh— Alissa Wahid (@AlissaWahid)August 19, 2021
Putri lainnya, Anita Wahid, meyakinkan publik bahwa ibunya baik-baik saja dengan mengunggah foto Sinta Nuriyah mengaji di akun Twitter-nya yang diikuti 50 ribuan orang.
Berita yang seliweran di whatsapp tentang kepergian Ibu Sinta Nuriyah tidak benar. Beliau alhamdulillah sehat, segar, dan bisa melaksanakan ibadah dengan lancar. Foto ini diambil beberapa menit lalu, tampak beliau sedang membaca Al-Quran seperti biasa. pic.twitter.com/jIqJDNglyp
— Anita Wahid (@AnitaWahid)August 19, 2021
“ Berita yang seliweran di whatsapp tentang kepergian Ibu Sinta Nuriyah tidak benar. Beliau alhamdulillah sehat, segar, dan bisa melaksanakan ibadah dengan lancar. Foto ini diambil beberapa menit lalu, tampak beliau sedang membaca Al-Quran seperti biasa,” cuitnya.
“ Mohon doanya dari teman-teman sekalian agar beliau senantiasa diberi rahmat kesehatan oleh Allah SWT, dan diberi umur panjang untuk berada bersama kita,” Anita Wahid menambahkan.
Sebelumnya viral pesan di media sosial WhatsApp terkait kematian istri dari Presiden Indonesia ke-4 tersebut.
" Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun
Telah berpulang ke Rahmatullah Ibu Hj Sinta Nuriyah (istri Alm Gus Dur). Pada hari ini, Kamis 19 Agustus 2021 +/- Jam 11.30 WIB.
Semoga Almarhumah menghadap Sang Khaliq dengan husnul khotimah dan mendapatkan tempat yang se baik- baiknya nya di sisi Allah SWT. Aamiin YRA Al Fatihah.," begitu isi pesan hoaks yang beredar.
Dream - Istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid dikenal sebagai sosok yang gigih menyuarakan hak kaum perempuan. Dia tidak pernah sekalipun melewatkan perhatian terhadap isu perempuan.
Usianya sudah tidak lagi terbilang muda. Tetapi, keprihatinan terhadap kondisi yang dialami kaum perempuan, membuat Sinta memilih mengabaikan usianya dan terus berjuang membela hak dan membebaskan kaum perempuan dari ketertindasan.
Niat teguh untuk mengadvokasi kaum perempuan mengantarkan Sinta mendirikan sebuah yayasan bernama `Puan Alam Hayati`. Yayasan ini berdiri didedikasikan kepada para perempuan yang masih kerap mengalami tindak kekerasan.
Dalam sebuah kesempatan, Sinta berkenan membagi pemikiran dan pandangan. Saat berbincang dengan jurnalis Dream, Ratih Wulan Pinandu, Sinta banyak berbicara mengenai kondisi perempuan, posisi perempuan di bidang politik, serta poligami. Berikut petikan wawancara khusus itu:
Mengapa Anda memilih fokus untuk memerjuangkan perempuan?
Perempuan adalah tokoh sentral dalam kehidupan manusia, memikul beban berat melahirkan dan mendidik anak manusia. Perempuan adalah sekolah pertama untuk anak manusia, mulai dari mengajarkan makan, berjalan sampai dia menjadi manusia seutuhnya.
Tapi dalam kenyataannya banyak perempuan yang masih terpuruk. Saya sendiri menjadi sangat prihatin dengan hal itu. Wanita dianggap orang bodoh karena memang dibodohkan. Tidak boleh sekolah jadi tidak boleh pintar karena akan jadi lawan laki-laki.
Langkah seperti apa yang Anda tempuh?
Potensi wanita sangat besar maka saya tergerak untuk mendirikan yayasan Puan Alam Hayati (pesantren pemberdayaan wanita). Sebagai bentuk perlawanan terhadap banyaknya kasus subordinasi dan marginalisasi kepada perempuan.
Misi menegakkan keadilan bagi perempuan. Karena perempuan belum berhasil menegakkan harkat dan martabatnya kembali untuk menjadi hebat. Potensi perempuan harus dikembalikan ke posisinya.
Perjuangan tidak mengenal batas usia makanya sampai sekarang saya masih berjuang untuk perempuan. Jangan pernah minder karena yang membedakan perempuan dengan laki-laki itu hanya haid, hamil, melahirkan, menyusui, dan menopause.
Apakah selama ini Anda dan yayasan sering menemui kasus kekerasan yang dialami perempuan?
Seorang Ibu itu sosok yang kuat dan pintar. Tetapi dalam kehidupan masyarakat, perempuan selalu dinomorduakan. Terbelakang dan tidak punya peran apa-apa. Dalam bahasa Jawa disebut 'konco wingking' karena hanya diberi kesempatan mengurus rumah tangga tanpa pernah diajak bernegara.
Sampai sekarang apakah `Puan Alam Hayati` sudah dapat memainkan peran dalam menyelesaikan kasus kekerasan terhadap perempuan?
Saya mencoba memberi harapan pada perempuan-perempuan yang tidak pernah mendapatkan haknya. Karena perempuan masih banyak yang terpuruk dengan banyak kasus.
Seperti misalnya, kekerasan di tempat kerja Meskipun beban pekerjaan sama dengan laki-laki tapi gaji mereka dibedakan. Perempuan dianggap kurang produktif karena sering meminta izin saat menstruasi dan melahirkan. Perempuan yang bekerja hanya dianggap sebagai pelengkap suami.
(Ism)
Selain itu apakah ada kasus lain yang dihadapi?
Banyak perempuan yang harus berjuang mencari sesuap nasi di negara orang dan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari majikan (disiksa). Seperti pengalaman saya waktu mendampingi bapak (almarhum Abdurrahman Wahid/Gus Dur) di Arab, saya kumpulkan semua TKI yang ada di sana baik yang berhasil dan tidak.
Ada yang tangannya patah dan kaki cacat. Seorang anak kecil naik taksi ditendang diturunkan di pinggir jalan. Bahkan ada yang datang seorang perempuan disetrika sekujur tubuhnya hingga telinga lengket dengan kepalanya. Kemudian dicungkil keempat giginya menggunakan gunting. Setelah itu disuruh makan nasi hanya dalam beberapa menit. Karena tidak ada giginya, jadi dia tidak mampu menyelesaikan makannya kemudian bibirnya kiri kanan digunting.
Nah, itulah kesengsaraan yang diterima perempuan. Padahal, kalau dia punya uang dikirim ke Indonesia dan dipakai suami untuk cari istri lagi. Jadi, saya mencoba mewadahi mereka semua untuk keluar dari keterpurukan yang mereka alami selama ini.
Berkaitan dengan hal itu, sekarang mulai dicanangkan hari anti kekerasan terhadap perempuan. Apa tanggapan Anda?
Kalau ada kesempatan semacam itu saya kira sangat baik ya. Saya berharap dapat lebih ditingkatkan segalanya agar semua sadar dan peduli tentang nasib perempuan-perempuan yang masih terpuruk.
Apakah hal ini juga menyangkut peran mereka ke ranah publik atau politik?
Perempuan sangat penting terlibat di politik baik yang dipilih maupun yang memilih. Karena jika perempuan tidak berpartisipasi, bagaimana mereka bisa setara dengan laki-laki. Hal ini wajib dilakukan karena perempuan memiliki kepentingan yang berbeda dengan laki-laki.
Kalau mereka tidak ikut berpartisipasi, nasib mereka masih akan tetap sama seperti yang dulu. Tidak akan ada perubahan, kemajuan atau peningkatan. Misalnya masalah pendidikan masih akan tetap terbelakang. Masalah kesehatan tidak akan tertangani dan angka kematian ibu dan anak masih tetap tinggi.
Tak hanya itu, ketika perempuan sudah terlibat pun masih ada juga kekerasan di ranah politik. Semua tahu kuota perempuan hanya 30 persen dan ternyata dari kaum perempuan sendiri belum bisa memenuhi jatah yang diberikan. Karena perempuan menganggap politik itu kotor dan hanya untuk dunia laki-laki sehingga perempuan dianggap tidak pantas untuk berada di sana. Maka saat kuota dibuka, perempuan itu nggak siap dan nggak mampu memenuhi kuota yang ditawarkan.
Bagaimana tanggapan Anda mengenai perempuan yang dipoligami. Apalagi belakangan marak dilakukan oleh para ustaz?
Banyak perempuan teraniaya akibat pemahaman agama yang kurang benar. Akibatnya, banyak yang menderita. Seperti dipoligami, orang hanya membaca ayat dengan sepotong-potong.
Orang membaca hadist berhenti sampai di " Kawinlah kamu dua-dua, tiga-tiga, empat-empat" kalau dibaca seperti itu memang seolah-olah seperti membolehkan. Padahal, itu bukan kebolehan karena kalau dilanjutkan akan berbunyi " Kalau kamu takut tidak bisa berbuat adil, ya satu saja" . Karena syaratnya utamanya harus adil. Dalam Alquran adil ada dua. Khosato yaitu keadilan bersifat material. Yang kedua imaterial yaitu cinta dan kasih sayang yang nggak bisa adil dibagi kepada dua perempuan.
" Sekalipun engkau berkeinginan berbuat adil kepada perempuan tapi bahwasannya kau tak akan pernah bisa" . Ayat ini ada di bawah tapi nggak pernah dibaca.
Jika demikian, mengapa hal semacam ini masih saja terjadi?
Selama ini pemahaman agama selalu laki-laki yang menerjemahkan. Jadi kepentingan laki-laki yang didahulukan serta kepentingan perempuan dipinggirkan, maka tidak pernah ada perubahan mengenai nasib perempuan.
Hadits-hadits yang tidak memperbolehkan disembunyikan. Padahal ada hadits yang melarang itu, tapi saya lupa siapa yang meriwayatkan yang menjelaskan ketika Sayidina Ali minta diperkenankan untuk menikah lagi.
Maka Nabi Muhammad SAW di depan khalayak diulang sampai tiga kali. Aku tidak izinkan, aku tidak izinkan, aku tidak izinkan. Fatimah adalah bagian dari diriku, jika kau menyakiti Fatimah sama saja kau menyakiti aku.
Nah, itu kan tidak boleh. Tapi ayat ini tidak pernah disuarakan, tidak pernah diangkat seolah-olah tidak ada ayat yang melarang. Ketentuan orang boleh berpoligami itu asal bisa berbuat adil.
Sedangkan almarhum suami saya juga berpikiran sama. Jadi, tidak sepakat dengan poligami.
Apakah ada pemikiran Almarhum Gus Dur lainnya yang masih Anda ingat hingga sekarang?
Gus Dur selalu mengingatkan pada saya agar jangan terlalu bergantung pada suami. Kenapa? Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di hari esok. " Jadi kamu harus siap-siap dari sekrang mengurus anak dan mempersiapkan masa depan." Jadi, sebagai perempuan harus mandiri, harus mempersiapkan masa depan untuk diri sendiri dan anak-anak.