Presiden Jokowi (tengah) Dan Menag Lukman Hakim Saifuddin (ketiga Kiri) Mengikuti Istighosah Nahdlatul Ulama (NU) Di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (14/6). Istighosah Tersebut Diadakan Untuk Menyambut Bulan Ramadan 1436 H. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Dream - Ketua Panitia Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-93, Nabil Haroen mengatakan, pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan TNI dan Polri. Mereka akan membahas ancaman terhadap Islam moderat.
" Karena itu realitas yang kita hadapi sekarang, tentu kita ingin mendapatkan perspektif dari militer seperti apa, perspektif dari polisi seperti apa tentu kita ingin tahu," ujar Haroen di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 31 Januar 2019.
Nantinya, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, akan menyampaikan gagasannya terkait dengan isu tersebut.
" Jadi secara nasional maupun ketahanan negara kita ingin tahu paparan beliau seperti, apa karena beliau pasti sangat paham lah sehingga apa yang akan dilakukan ke depan tentu sangat bergantung pada paparannya," kata dia.
Dream - Nadhlatul Ulama (NU) merayakan hari lahir ke-93, Kamis 31 Januari 2019. Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU sekaligus Ketua Tim Konsolidasi NU, Robikin Emhas, memastikan, Presiden Joko Widodo akan hadir dalam pembukaan perayaan hari jadi NU di Jakarta Convention Center (JCC).
" Alhamdulillah, hari ini NU genap berusia 93 tahun. NU terus mengokohkan semangat ke-Indonesia-an," ujar Robikin dalam keterangan tertulis yang diterima Dream.
Robikin mengatakan, NU merupakan ormas Islam yang bertugas menjaga agama dan negara. Indonesia, kata dia, memberikan kebebasan bagi warganya untuk memilih agama sesuai dengan yang dipercayainya.
" Indonesia bukan negara agama. Namun tak seorang pun warga negara Indonesia boleh tidak beragama," ucap dia.
Untuk itu, tambah Robikin, tidak boleh ada satu pihak pun menyatakan kalau Indonesia merupakan negara kafir. NU berpandangan, Indonesia merupakan negara damai yang tidak boleh disebut atau dijadikan tempat berperang, sekalipun di media sosial.
" Jadi, jangan mempertentangkan agama dengan negara. Karena agama dan negara bisa saling memperkuat. Hubbul wathon minal iman (nasionalisme bagian dari agama)," kata dia.
Ia mengatakan, tema harlah tahun ini yakni " Konsolidasi Organisadi Jelang Satu Abad NU" . Selain Jokowi, panitia juga turut mengundang Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian.
Total, ada 1.498 undangan yang akan menghadiri acara ini yakni pada kiai sepuh, perwakilan PWNU, PCNU.
" Usai resepsi harlah dilanjutkan konsolidasi organisasi yang diikuti oleh seluruh fungsionaris PBNU yang terdiri dari Mustasyar, A'wan, Syuriyah, Tanfidziyah beserta seluruh pengurus lembaga dan badan Otonom NU," kata dia.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
