Krisis Somalia (mynewshub)
Dream - Kondisi Somalia semakin memilukan. Jutaan Muslim di sana terpaksa harus berbuka puasa hanya dengan daun lantaran bencana kelaparan.
Sejumlah foto yang diunggah jurnalis Al Hijrah TV, Shafiq Azman menunjukkan, betapa mengerikannya krisis kemanusiaan yang dialami 12 juta jiwa penduduk Somalia.
Kabar tentang krisis Somalia mulai beredar sejak 7 Maret lalu. Sekjen PBB Antonio Guterres mengajak dunia memberikan simpati dengan segera menyelamatkan enam juta korban kelaparan Somalia.
Menurut Guterres, krisis di Somalia membutuhkan bantuan skala besar. Hampir 50 persen penduduk sangat membutuhkan pasokan makanan.
" Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan penderitaan mereka," ujar mantan PM Portugal itu saat berkunjung ke Mogadishu.
Krisis kelaparan di Somalia disebabkan kemarau panjang yang membuat gagal panen. Situasi menjadi semakin sulit akibat krisis pasokan air bersih.
" Orang-orang Somalia menghadapi ancaman kematian. Seluruh dunia harus bertindak untuk mengakhiri krisis," kata Guterres.
" Kita perlu membantu mengatasi krisis kekeringan, perubahan iklim, serta penyakit menular, semua mimpi buruk ini," ucap Guterres melanjutkan.
Selain gagal panen, selama 25 tahun Somalia dilanda perang saudara. Kini, negara itu juga menghadapi ancaman kelompok teroris Al Shabab yang berafiliasi dengan ISIS.
Guterres tidak sendiri. Suara politik terdengar dari para aktivis kemanusiaan di seluruh dunia.
PBB pun menyatakan ada empat negara bagian Somalia yang butuh dana bantuan mendesak mencapai US$4 miliar, setara Rp53 triliun untuk menangani kelaparan. Tiga negara lain seperti Nigeria, Yaman, dan Sudan Selatan mengalami kondisi serupa.
Awal Maret, Pemerintah Somalia mengumumkan sebanyak 110 warga dinyatakan meninggal akibat kelaparan dalam 48 jam. Tentunya, dalam 90 hari kemudian jumlah tersebut bertambah menjadi ribuan.
" Kami mengharap dunia membantu mengatasi krisis ini!" kata Presiden Somalia, Mohamed Abdullahi Mohamed.
CEO Islamic Relief Malaysia, Zairulshahfuddin Zainal Abidin, segera meluncurkan Dana Banding Afrika Timur. Meski respon publik sangat lamban, IRM berhasil mengumpulkan dana mencapai 200 juta ringgit, setara Rp621 miliar.
" Bantuan pangan ditujukan untuk korban kekeringan dan kelaparan yang mengungsi. Kita harus ingat, kelaparan membuat enam juta Muslim berpuasa sejak sebelum Ramadan," kata Abidin.
Jurnalis Al Hijrah TV, Syafiq, mengatakan para aktivis meneteskan air mata menyaksikan para ibu menyediakan sekepal daun untuk buka puasa anak-anak mereka. Sahur dan buka puasa Muslim Somalia tanpa makanan.
" Air mata Somalia," kata Syafiq.
Dia mengatakan dunia mungkin sudah bosan dengan isu kemanusiaan. Tapi enam juta nyawa tidak bisa diselamatkan hanya karena dunia abai.
" Kami bertanggung jawab menyalurkan pakaian baru untuk anak-anak. Kami juga memberikan sepiring nasi bagi anak-anak Somalia untuk menyambung hidup mereka," ucap Syafiq.
" Anak-anak terselamatkan dengan biaya dan upaya yang masuk akal. Mereka tidak butuh sepatu. Hanya makanan untuk bertahan hidup, " tutur dia.
Syafiq berharap foto-foto yang sudah dia sebarkan dapat mengetuk hati masyarakat dunia atas krisis Somalia. Khususnya dalam semangat Ramadan yang penuh berkah.
" Beri kami sedikit rezeki untuk disumbangkan ke Dana Banding Afrika Timur yang dikelola IRM," tutur Syafiq.
(ism, Sumber: mynewshub.cc)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR