Astronot NASA Pertama Malaysia Banting Setir Jadi Pengantar Makanan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 29 April 2020 11:01
Astronot NASA Pertama Malaysia Banting Setir Jadi Pengantar Makanan
Dia antarkan sendiri pesanan menggunakan sepeda motor.

Dream - Astronot pertama Malaysia, Sheikh Muszaphar Shukor harus meninggalkan pekerjaannya meneliti luar angkasa. Akibat pandemi virus corona serta diberlakukannya lockdown, Muszaphar banting setir menjadi kurir pengantar makanan di sebuah restoran lokal.

Aksinya tersebut ia lakukan demi membantu warga Malaysia di tengah pandemi Covid-19.

Dilansir dari New Straits Times, baru-baru Muszaphar membagikan foto di media sosial. Muszaphar berpose ketika tengah menjadi kurir pengantar makanan Restoran Rebung Dato Chef Ismail.

Sejak penerapan lockdown di Malaysia, restoran tersebut tutup. Tetapi, restoran tersebut kembali dibuka sejak pekan lalu dengan Muszaphar sebagai kurir pengantar makanannya.

Diketahui astronot 47 tahun ini merupakan pemilik dari restoran tersebut. Ia beralih profesi menjadi kurir lantaran ingin membantu Malaysia selama penerapan kebijakan lockdown.

" Kami mulai buka kembali sejak pekan lalu selama masa MCO (lockdown/karantina wilayah) dan saya sendiri akan terjun langsung mengantarkan makanan," kata Muszaphar.

1 dari 6 halaman

Merintis Resto

Astronot ini juga membagikan beberapa potretnya mengendarai motor dan mengantar makanan. Momen tersebut sempat membuatnya bernostalgia ketika pertama kali membangun resto tersebut.

" Saya ingat waktu pertama kali pergi ke Pasar Borong Selayang pukul 4 pagi. Saya harus membeli seafood segar setiap hari selama enam bulan terakhir saat baru memulai bisnis," kata Muszaphar.

Saat baru merintis bisnis kuliner dia sendiri yang mengantarkan makanan kepada para pelangganan. Perjuangannya tersebut kini berbuah manis. Resto yang dia rintis bersama Chef Ismail kini telah memiliki 80 karyawan dan berhasil meraih banyak penghargaan.

 

2 dari 6 halaman

Riuh Komentar dari Warganet

Meski telah resmi menjadi astronot NASA, Muszaphar tidak lupa dengan tanah kelahirannya. Dia pun memikirkan kondisi lingkungan setempat.

Hal ini yang membuat para warganet kagum dengan kerendahan hati sang astronot tersebut.

Seorang pengguna Twitter sempat menulis, " Dia telah menjadi idola saya sejak saya masih kecil. Sekarang dia juga menjadi kurir makanan. Kerja yang bagus Dia benar-benar orang yang sangat rendah hati."

" Dia tidak memilih-milih pekerjaan. Meskipun ia bisa tinggal dirumah sepanjang hari, dia memutuskan untuk berpartisipasi. Kerja bagus untuk asrtonot kita," kata netizen lainnya.

" Bukankah dia begitu rendah hati? Saya suka membaca tulisan di postingannya. Saya merasa sangat termotivasi setelah melihat posting instagram-nya. Sungguh idola," tulis komentar orang lain.

Muszaphar menjadi orang Malaysia pertama yang mencapai luar angkasa. Dia diterbangkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional di atas Kapal Soyuz TMA-11 pada Oktober 2007.

4 dari 6 halaman

Anaknya Mualaf Jalani Puasa, Tindakan Ayah Non-Muslim Bikin Haru

Dream - Setiap orangtua tentu ingin anaknya menjadi pemeluk agama yang sama dengannya. Kebanyakan ayah atau ibu takkan rela jika anaknya -apalagi masih usia kecil- menganut agama berbeda.

Tetapi, kisah Lim Hun Kheng, 44 tahun, asal Malaysia, cukup menginspirasi. Alih-alih marah dan memusuhi, Lim justru memberi dukungan penuh kepada anaknya, Mohammad Firdaus Hong Abdullah, 12 tahun, yang telah menjadi mualaf.

" Saya tidak pernah menghalangi Firdaus memeluk Islam, saya beri dukungan dan semangat sebagai seorang ayah," ujar Lim, dikutip dari Berita Harian.

Saat Ramadan seperti saat ini, Lim tak pernah lupa membangunkan anaknya untuk makan sahur. Meski berbeda agama, dia ingin anaknya taat pada perintah Tuhan.

Lim juga ingin Firdaus tumbuh menjadi anak yang sholeh. Dia pun selalu mengingatkan anaknya agar menyempatkan diri menuntut ilmu agama Islam di sela aktivitas belajarnya yang padat.

5 dari 6 halaman

Usai sahur, dia selalu memastikan anaknya sholat Subuh. Setelah itu, Lim mengantarkan Firdaus ke sekolah umum pagi hari dan Kelas Agama dan Fardlu Ain, semacam madrasah diniyah, saat hari menjelang petang.

" Meskipun kegiatan hariannya padat, saya tetap ingin Firdaus bisa mendalami agama Islam dan dia memang berteman dan belajar agama dengan keluarga angkatnya," ucap Lim.

Selanjutnya, Lim mengatakan anaknya memang sudah tertarik menjadi Muslim sejak duduk di bangku kelas I. Menurut dia, Firdaus selalu meraih nilai cemerlang di mata pelajaran Agama Islam.

" Dia selalu dapat nilai A dalam ujian Pendidikan Islam. Saya dan bersama guru-gurunya mengantarkan Firdaus ke pejabat agama Islam Daerah Kubang Pasu untuk memenuhi keinginannya memeluk Islam," ucap Lim.

6 dari 6 halaman

" Saya memang tidak keberatan, justru mengizinkan dia masuk Islam, karena dia punya minat mendalam pada Islam," lanjut dia.

Sementara, Firdaus mengaku sangat gembira menyambut datangnya Ramadan. Dia sangat ingin sholat Tarawih di masjid atau mushola bersama teman-temannya.

Setiap kali petang hari, sang ayah menjemputnya di KAFA dan mengajaknya ke bazar Ramadan. Di sana, sang ayah akan membelikan makanan kegemarannya, ayam bakar.

" Itu kegiatan yang saya tunggu di bulan Ramadan namun yang lebih penting sejak memeluk Islam, saya sudah mendapat jawaban atas pertanyaan yang selalu mengganggu pikiran saya sebelumnya, yaitu bagaimana manusia tercipta dan dari mana asalnya." kata Firdaus.(Sah)

Beri Komentar