Ayah Bunda, Selalu Baca Doa Perlindungan untuk Anak Setiap Hari

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 3 Februari 2022 10:03
Ayah Bunda, Selalu Baca Doa Perlindungan untuk Anak Setiap Hari
Jangan putus untuk terus meminta perlindungan dari Allah SWT.

Dream - Orangtua pastinya selalu ingin melindungi putra putrinya. Faktanya, kita tak bisa selalu menemani anak dan melindunginya selama 24 jam. Gangguan pun bisa datang dari mana saja.

Baik gangguan dari makhluk gaib, pengaruh buruk media sosial atau orang-orang yang berniat jahat pada anak. Hal yang bisa kita lakukan selalu memohon kepada Allah SWT untuk selalu melindungi anak keturunan kita.

Dikutip dari BincangMuslimah.com, dalam kumpulan doa-doa berjudul al-Ad’iyyat wa al-Adzkar al-Waridah Aana`a al-Lail wa ath-Roof an-Nahar yang disusun oleh Abdullah Sirojuddin al-Husayni terdapat doa untuk memohon perlindungan bagi anak-anak. Doa tersebut diajarkan oleh Rasulullah melalui hadis:

Doa memohon perlindungan

Dari Ibnu Abbas RA: Rasulullah SAW pernah memohon perlindungan untuk Hasan dan Husain dengan berdoa (aku memohon perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah Yang Sempurna dari Setan, gangguan, pandangan buruk [akibat iri dan dengki dari manusia]) dan bersabda kepada Hasan dan Husein (bahwa bapak kalian, yakni Nabi Ibrahim pernah memohon perlindungan kepada Allah untuk Ismail dan Ishaq). (HR. Bukhari)

Dalam penjelasannya, Syekh Sirojuddin menjelaskan makna al-Hammah yang berarti gangguan dari setiap makhluk atau hewan yang pantas dibunuh, seperti ular. Atau hewan-hewan lainnya yang menggangu keselamatan.

Adapun arti dari al-Ayn al-Laammah adalah pandangan buruk yang disebabkan oleh perasaan benci dan dengki. Lantunkanlah doa tersebut setiap hari dan teruslah memohon perlindungan dari Allah SWT untuk seluruh keluarga.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

1 dari 5 halaman

Riwayat Dahsyatnya Doa Ibu, Jangan Sumpahi Anak dengan Buruk

Riwayat Dahsyatnya Doa Ibu, Jangan Sumpahi Anak dengan Buruk © Dream

Dream - Menghadapi ulah anak-anak memang terkadang memancing emosi. Dalam kondisi kesal dan marah, penting bagi orangtua, terutama ibu untuk mengontrol ucapan. Jangan sampai terlontar ucapan dan sumpah buruk dari mulut.

Dikutip dari BincangSyariah.com, ada ungkapan Arab “ Doa ibu kepada anaknya, bagaikan doa Nabi pada umatnya”. Kemungkinan dikabulkan Alla SWT sangatlah besar. Dalam berdoa, usahakan yang baik-baik saja.

Sebuah riwayat menceritakan nasib Imam Az-zamakhsyari. Dalam kisah di Wafyat Al-a’yan karya Ibnu Khallikan (5/169), disebutkan Imam Az-zamakhsyari mengalami patah kaki.

Kisah Imam Az-zamakhsyari

" Ketika memasuki kota Baghdad dan berkumpul dengan seorang pakar fikih Hanafi di sana, Az-zamakhsyari ditanyai mengenai sebab patahnya kaki beliau. Syahdan, Az-zamakhsyari menjawab “ Akibat sumpah ibuku. Dulu ketika masih kecil, aku bermainan seekor burung dan kakinya ku beri benang. Ternyata ia melarikan diri dariku. Aku menemukannya masuk ke dalam lubang. Lantas aku menariknya, hingga menyebabkan kakinya putus. Ibuku geram dengan hal ini, sampai-sampai beliau berdoa “ Semoga Allah memutus kakimu, sebagaimana perbuatanmu pada burung itu.” Ketika Az-zamakhsyari beranjak dewasa, beliau mengembara ke Bukhara untuk menuntut ilmu. Dalam perjalanan, beliau terjatuh dari tunggangannya, hingga kakinya patah,"  tulis riwayat tersebut.

 

2 dari 5 halaman

Sabda Rasulullah Soal Doa Ibu

Sabda Rasulullah Soal Doa Ibu © Dream

Dalam kitab yang sama, dijelaskan bahwa kaki Imam Az-zamakhsyari patah itu karena kejatuhan hujan es. Imam Adz-dzahabi dalam Tarikh Al-Islam (11/597) juga mengutip cerita ini, penyebab patahnya kaki Az-zamakhsyari adalah karena terkena hujan es.

Pelajaran dari kisah tersebut adalah doa ibu yang begitu dahsyat. Rasulullah SAW bersabda;

HR Tirmizi

“ Tiga doa orang yang pasti diijabah, yaitu; doanya orang yang terdzalimi, musafir (sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat), dan doanya seorang ibu kepada anaknya”. (HR Imam Tirmidzi No 1905).

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

3 dari 5 halaman

Hukum Membentak Anak Saat Menegur dalam Islam

Hukum Membentak Anak Saat Menegur dalam Islam © Dream

Dream - Sikap anak-anak seringkali sangat menguras emosi orangtua. Terutama saat mereka berulah, tak mau mendengarkan atau tidak disiplin. Tanpa sadar kita sebagai orangtua menegurnya dengan suara tinggi, membentak, bahkan berteriak

Hal tersebut sebaiknya dihindari. Dalam Islam, orangtua diajarkan untuk menjadi teladan yang baik bagi anak. Dikutip dari DalamIslam.com, Sebagaimana nasihat Luqman Al Hakim kepada anaknya yang diabadikan dalam Alquran:

Luqman 19

Artinya: Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai,” (Luqman: 19).

Maksudnya, janganlah berlebihan dalam berbicara dan janganlah meninggikan suara tanpa kebutuhan. Oleh karena itu, Allah berfirman (yang artinya): “ Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”

Berteriak pada anak menurut islam adalah dilarang. Diriwayatkan dalam hadits saat mengurus anak, orangtua seharusnya bisa bertindak seperti anak-anak ketika sedang bersama si kecil, orangtua harus lebih bisa memahami anak-anaknya dengan lebih baik.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

Tafsir Ibnu Katsir, 3/711

“ Kalau kalian mendengar ayam berteriak (berkokok) maka berdoalah meminta nikmat kepada Allah. Namun, jika kalian mendengar suara keledai berteriak (meringkik) maka mintalah perlindungan kepada Allah, karena keledai tersebut sedang melihat setan,” tafsir Ibnu Katsir, 3/711.

 

4 dari 5 halaman

Istigfar

Istigfar © Dream

Untuk menghindari membentak anak meski Moms dan Dads merasa kesal ketika mereka berulah, inilah beberapa cara yang bisa diterapkan:

1. Istighfar
Ketika berteriak kepada anak, itu tandanya anda berada dalam keadaan marah yang disebabkan oleh bisikan setan. Oleh karena itu pentinh untuk mencari perlindungan dari setan, seperti mengucapkan istighfar “ Astagfirullahaladzim”.

Agar di jauhkan dari godaan setan. Sebagaimana di riwayatkan oleh atiyyah sa’di Nabi berkata:

“ Kemarahan datang dari iblis, iblis dicipatakan dari api dan api padam hanya dengan air. Jadi ketika salah satu dari Kamu menjadi marah, dia harus melakukan wudhu,” (Abu Dawud).

 

5 dari 5 halaman

Menjauh dan Duduk

Menjauh dan Duduk © Dream

2. Menjauh dari anak
Untuk sementara, jauhkan diri dari anak saat emosi sedang tinggi. Tenangkan diri lebih dulu, tarik napas panjang. Setelah emosi menurun, baru kemudian bicaralah dengan anak secara baik-baik.

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“ Tidaklah kelemah lembutan ada pada sesuatu kecuali akan menghiasainya dan tidaklah dicabut darinya melainkan akan memperjeleknya ” (HR. Muslim 2594 dari ‘Aisyah radhiallahu’anha)


3. Duduklah saat berbicara
Faktanya saat berdiri membuat orangtua akan lebih mudah marah. Untuk mencegah hal-hal seperti itu, sebaiknya lekas duduk ketika berbicara kepada anak-anak, ini juga bagian dari sunnah.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) beliau bersabda dalam satu hadis:

“ La taghdob walakal Jannah (janganlah marah maka bagimu surga).”

Beri Komentar