Calon Presiden Amerika Serikat Dari Partai Demokrat, Joe Biden (Shutterstock.com)
Dream - Debat Calon Presiden Amerika Serikat pada Selasa malam, 29 September 2020 waktu sempat, berlangsung cukup alot. Terutama ketika membahas seputar pajak.
Dalam sesi tersebut, calon dari Partai Demokrat, Joe Biden, berusaha mendesak calon petahana, Donald Trump, untuk membayarkan tunggakan pajaknya. Biden juga sempat mengucapkan 'Insya Allah'.
" Kapan? Insya Allah?" ujar Biden menanggapi Trump.
Insya Allah merupakan istilah yang akrab digunakan umat Islam ketika terikat janji. Istilah yang artinya " jika Tuhan menghendaki" ini menunjukkan ketertundukan pada kehendak Tuhan.
Fakta ini langsung ramai menjadi omongan di Twitter. Banyak pengguna Twitter melayangkan komentar akan hal ini.
" Ya, Joe Biden bilang 'insya Allah' sepanjang #Debates2020. Ini berarti 'Tuhan berkehendak,' tapi sering digunakan dengan makna, 'Ya, tidak akan pernah terjadi'," tulis komentator politik Wajahat Ali.
Biden menggunakan istilah ini lantaran Trump tidak memberikan kepastian kapan akan membayarkan pajaknya. Trump diketahui sudah cukup lama tidak mau membayar pajak penghasilannya.
Trump juga tidak pernah merilis bukti bayar pajaknya ke publik. Hal itu tidak sejalan dengan kebiasaan kandidat presiden dari Partai Republik maupun Demokrat sebelumnya.
Istilah yang digunakan Biden rupanya memicu polemik. Ada yang membenarkan istilah itu karena sesuai dengan pengalaman mereka namun tidak sedikit yang menganggapnya justru sebagai hinaan.
Bagi umat Islam, istilah 'insya Allah' menunjukkan kerendahan hati. Tetapi ada yang memaknainya sebagai ungkapan ketidaksanggupan.
" Sangat mengecewakan bahwa hal terbaik yang ditawarkan Biden untuk umat Islam Amerika di tengah meningkatnya Islamofobia adalah 'Insya Allah' yang diterapkan secara tidak tepat dalam debat," kata aktivis politik Meriam Masmoudi.
Sumber: CNN