Penangkapan Kurir Narkoba Tangerang bak Film, Saling Pepet Mobil & Adu Tembakan

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 3 Februari 2020 07:00
Penangkapan Kurir Narkoba Tangerang bak Film, Saling Pepet Mobil & Adu Tembakan
Mobil polisi sempat dihujani tembakan dari pelaku.

Dream - Adegan pepet-pepetan antara polisi dengan penjahat dan tembakan mewarnai penangkapan kurir narkoba seberat 288 kilogram di Kampung Gunung Batu, Pangaedangan, Kabupaten Tangerang, Kamis 30 Januari 2020.

Dilaporkan Liputan6.com, penangkapan itu awalnya dari pengejaran polisi. Melalui pengeras suara, polisi meminta kurir narkoba menepi. Tapi para kurir yang mengendarai mobil boks malah tancap gas.

Tak mau buruannya lepas, polisi berusaha memepet mobil tersebut. Mobil polisi dan mobil boks yang dikendarai para pelaku sempat bersenggolan.

Pelaku kemudian mengarahkan mobilnya ke daerah Amarilo, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tanggerang. Tak diduga, tembakan meluncur dari arah mobil boks putih tersebut ke arah polisi.

Tembakan ini terjadi tepat ketika kawanan pengedar narkoba 288 kilogram itu hendak ditangkap. Demi keselamatan warga dan petugas, polisi melakukan tindakan tegas dan terukur.

Tembakan dilepaskan polisi. Seorang pelaku tewas tertembak timah panas.

1 dari 2 halaman

Senjata Rakitan

Petugas lalu mengumpulkan ketiganya di satu titik. Tetapi, dua tersangka lainnya berusaha melarikan diri.

Petugas pun melumpuhkannya dengan timah panas. " Kami langsung membawa mereka," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, dilaporkan Liputan6.com, Jumat, 31 Januari 2020.

Polisi menyita satu senjata api rakitan yang digunakan pelaku saat melawan dalam peristiwa tersebut.

Selain itu, polisi menyita mobil boks putih yang dikemudikan pelaku untuk mengirimkan narkoba jenis sabu kelas I seberat 288 kilogram.

" Inisial pelaku GUN, AM, IA bersama mengendarai mobil boks tersebut," kata Nana.

 

2 dari 2 halaman

Pengembangan Penyidikan

Nana mengatakan, kurir narkoba tersebut merupakan bagian dari sindikat jaringan narkoba internasional yang berasal dari Iran. Ini melihat dari ciri-ciri pengepakan barang haram tersebut.

" Melihat label yang ada di sini (sabu-sabu), cap bewarna merah ini berasal dari jaringan internasional, dari Iran," ucap Nana.

Setelah itu, jasad pelaku dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Keramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sementara, untuk mengembangkan kasus ini, polisi mengamankan tiga buah telepon genggam milik para pelaku.

Sumber: Liputan6.com/Yopi Makdori/Rizki Putra Aslendra

Beri Komentar