Dream - Sebuah robot di Korea Selatan diduga " bunuh diri" akibat terlalu lelah bekerja. Insiden tersebut terjadi pada 26 Juni ketika komponennya ditemukan berserakan di bawah tanggai antara lantai pertama dan kedua gedung dewan Kota Gumi.
Dilansir dari Koreaboo, robot ini sebelumnya bekerja sebagai supervisor atau pengawas di kantor Dewan Kota Gumi setiap hari mulai dari jam 9 pagi hingga 6 sore. Robot ini bahkan diberi kartu pegawai negeri sipil, seperti halnya manusia.
Rupanya jabatan yang disematkan ke robot itu tampaknya kurang sesuai, karena mesin berbentuk tempat sampah itu sebenarnya lebih merupakan pekerja magang atau pesuruh.
Robot itu bekerja sembilan jam sehari untuk melaksanakan berbagai macam tugas kantor. Ia mengantarkan kertas, memindai dokumen, dan menjawab pertanyaan pengunjung, sambil berjalan bolak-balik antar lantai yang berbeda.
Kehidupan sehari-hari yang monoton dan tak ada habisnya tampaknya berdampak buruk. Ketika terakhir kali terlihat berfungsi pada tanggal 26 Juni, robot itu berputar-putar di atas tangga, seolah sedang memikirkan sesuatu.
Kemudian ia melemparkan dirinya menuruni tangga, mengakhiri masa pakai mekanisnya. Robot itu diketahui mulai bekerja pada Agustus 2023.
Robot tersebut menampilkan antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengannya. Dengan demikian, Pengawas Robot dapat menjawab pertanyaan sederhana, " Di mana saya harus mengisi formulir D-274-5B?."
Meskipun tampaknya bekerja dengan gembira sepanjang hari, sesuatu yang gelap mulai muncul dalam pikiran Pengawas Robot. Mungkin semua pekerjaan dan tidak ada permainan membuatnya bosan.
Robot tersebut masuk pada jam 9 pagi setiap hari dan akan keluar sembilan jam kemudian pada jam 6 sore setiap hari.
Memang benar, itulah standar jam kerja pegawai kantoran di Korea Selatan. Tapi setidaknya rekan manusia dari robot tersebut bisa pulang ke keluarga mereka atau minum bersama teman sepulang kerja.
Alasan perilaku robot tersebut mengakhiri hidupnya masih belum diketahui. Para pakar saat ini masih menyelidiki hal tersebut.
Rupanya sampai ada tim investigasi khusus untuk menyelidiki kasus ini. Tim telah mengumpulkan potongan-potongan robot dan sekarang akan dianalisis oleh perusahaan.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas