Begini Kondisi Gunung Anak Krakatau Sebelum Tsunami Terjadi

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Minggu, 23 Desember 2018 13:14
Begini Kondisi Gunung Anak Krakatau Sebelum Tsunami Terjadi
Lahar dari Gunung Anak Krakatau terlihat menyembul ke udara.

Dream - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, erupsi Gunung Anak Krakatau menjadi penyebab terjadinya tsunami di Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 sekitar pukul 21.03 WIB.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tsunami dipicu karena adaya longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.

Pada Sabtu malam, Badan Geologi mendeteksi Gunung Alat Krakatau erupsi yang menyebabkan beberapa alat seismograf rusak.

Seismik Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigaikan).

" Kemungkinan material sedimen di sekitar Anak Gunung Krakatau di bawah laut longsor sehingga memicu tsunami," ujar Sutopo dikutip dari laman Liputan6.com, Minggu 23 Desember 2018.

Laporan Muhammad Ali/ Sumber: Liputan6.com

 

1 dari 1 halaman

Begini Kondisinya

Kondisi erupsi Gunung Anak Krakatau juga sempat diunggah di akun Instagram oleh @pryjr_. Dalam unggahan itu terlihat lahar api berwarna merah menyumbul ke udara dibarengi dengan asap hitam.

Selain itu, terdengar juga suara dari Gunung Anak Krakatau yang tengah mengeluarkan isi perutnya.

" Gunung krakatau meletus sebanyak 4x tadi malam. Menyebabkan gelombang tinggi di sekitar anyer dan lampung," tulis @pryjr_

 

Beri Komentar