Ilustrasi Pelacakan Kontak Erat Terhadap Pasien Covid-19 (Foto: Liputan6.com)
Dream - Kasus harian Covid-19 sudah semakin menurun, status PPKM di sejumlah daerah pun turun ke Level 1 dan 2. Namun pemerintah tidak ingin lengah sehingga kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Karena itulah pemerintah menggalakkan sejumlah strategi penanganan pandemi, di antaranya testing, tracing, dan treatment, untuk mencegah peningkatan kasus.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting, menyampaikan pelacakan kasus kontak erat dengan pasien Covid-19 harus tetap dilakukan di Indonesia. Meskipun, kasus Covid-19 nasional sudah menunjukkan tren penurunan yang cukup baik.
Memang tidak mudah untuk proses tracing. Satgas Penanganan Covid-19 menghadapi banyak kendala, di antaranya masalah anggaran. Pasalnya banyak pihak yang melihat pelacakan kontak erat dianggap tidak lagi potensial mengingat kasus telah menurun.
" Atas arahan Kasatgas Covid-19 nasional Letjen Ganip Warsito, tim pelacakan kontak di 11 provinsi ini harus berjalan terus. Kendati banyak hambatan di dalam soal anggaran karena banyak melihat pelacakan kontak ini dianggap tidak lagi potensial di saat kasus menurun," ujar Alex dalam jumpa virtual, Selasa 21 September 2021.
Padahal, kata dia, pelacakan kontak erat terhadap pasien Covid-19 sangatlah penting dilakukan untuk menjaga supaya kasus tidak kembali meningkat.
" Padahal dalam kondisi kasus menurun tersebut itulah pelacakan kontak ini sangat diperlukan," lanjut Alex.
Pernyataan itu disampaikan Alex karena berkaca dari negara tetangga, Singapura. Negara yang dikenal dengan julukan The Lion City itu sempat mengalami penurunan kasus Covid-19. Akan tetapi tak berselang lama kasus Covid-19 kembali melonjak.
Peningkatan kasus baru tersebut ditemukan karena pelacakan kontak erat dilakukan secara merata meski kondisi semakin membaik.
" Dan kasus itu ditemukan karena ada kontak tracing sehingga di Singapura walaupun sudah aman, tentram, kontak tracing berjalan terus," katanya.
Alex mendorong seluruh provinsi di Indonesia terus melakukan pelacakan kontak erat, diikuti dengan testing Covid-19. Salah satu wilayah yang menjadi sorotan adalah Kalimantan Timur yang kini masih berstatus level 4 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Menurutnya pelacakan kontak erat harus dilakukan merata hingga ke daerah-daerah di Kalimantan Timur.
" Pelacakan kontak harus merata dilakukan di Kalimantan Timur. Tidak hanya di kota tapi juga harus sampai di kabupaten, kecamatan dan pedesaan," ujarnya.
Pasalnya, ia mengatakan pelacakan kasus Covid-19 di Kalimantan Timur tidak cukup hanya mengandalkan surat keterangan hasil tes PCR dan PeduliLidungi di bandara. Karena PeduliLindungi tidak bisa memantau seseorang yang berada dalam masa inkubasi.
" Harus ada pelacakan kontak. Harus kita ingat juga, kendati sudah divaksinasi, orang tersebut masih bisa terinfeksi, masih bisa membawa virus. Sehingga pelacakan kontak erat ini harus benar-benar dilakukan, termasuk daerah kilang minyak, industri batu bara, perkotaan, permukiman," pungkasnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Doodle Art Indonesia, Tempat Ngumpul para Seniman Doodle
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
BCA dan Entitas Raih Laba Bersih Rp43,4 Triliun hingga Kuartal III 2025
Mentereng! Penampakan Jam Tangan Suami Nikita Willy Senilai Rp9 Miliar