Berkat AI, Ukiran Tulisan Tertua di Dunia dengan Aksara Paku Berhasil Terkuak

Reporter : Editor Dream.co.id
Sabtu, 9 Desember 2023 12:55
Berkat AI, Ukiran Tulisan Tertua di Dunia dengan Aksara Paku Berhasil Terkuak
Berkat kecerdasan buatan, kita akhirnya berhasil menguraikan sepenuhnya dialek misterius dari nenek moyang kita.

Berkat kecerdasan buatan, kita akhirnya berhasil menguraikan sepenuhnya dialek misterius dari nenek moyang kita.

1 dari 16 halaman

Berkat AI, Ukiran Tulisan Tertua di Dunia dengan Aksara Paku Berhasil Terkuak

Berkat AI, Ukiran Tulisan Tertua di Dunia dengan Aksara Paku Berhasil Terkuak © Berkat kecerdasan buatan, kita akhirnya berhasil menguraikan sepenuhnya dialek misterius dari nenek moyang kita. 2023 Foto/Pixabay

Berkat kecerdasan buatan, kita akhirnya berhasil menguraikan sepenuhnya dialek misterius dari nenek moyang kita.

2 dari 16 halaman

Berkat kecerdasan buatan, kita akhirnya berhasil menguraikan dialek misterius dari nenek moyang kita.

Para ahli memperkirakan masih ada sekitar 1 juta tablet berhuruf paku di seluruh dunia, namun tulisan-tulisan kuno orang Mesopotamia ini telah membutuhkan upaya besar dari para arkeolog untuk diterjemahkan dan dikatalogkan.

3 dari 16 halaman

Diperkirakan sekitar 90 persen teks berhuruf paku masih belum diterjemahkan.

4 dari 16 halaman

© Dream

Mengungkap rincian baru kehidupan kuno, tablet ini menyimpan informasi dari pembangunan kuil hingga keluhan layanan pelanggan.

5 dari 16 halaman

Tim akademisi Jerman melatih kecerdasan buatan dalam dua bahasa paku kuno, Sumeria dan Akkadia.

Bahasa ini digunakan di Mesopotamia sekitar 5.000 tahun yang lalu hingga awal era Kristen. Wilayah tersebut meliputi Irak, Iran, Kuwait, Suriah, dan Turki.

6 dari 16 halaman

Lempengan dengan tulisan paku yang telah ditinggalkan tidak hanya menggunakan beberapa bahasa, tetapi juga memiliki usia ribuan tahun.

Aksara paku yang berbentuk baji, menjadi dasar bahasa tertulis di Mesopotamia kuno, diukir ke dalam tablet tanah liat sehingga bersifat tiga dimensi.

7 dari 16 halaman

Ditambah dengan fakta bahwa aksara kuno mengalami kerusakan akibat waktu dan penanganan, kondisinya bisa membuat pemindaian menjadi sulit untuk keperluan penelitian oleh sejarawan dan arkeolog.

Saat ini, dengan memanfaatkan model 3D dari sekitar 2.000 tablet, mereka telah melatih program komputer untuk melakukan pemindaian teks dan mentranskripsinya, mirip dengan menggunakan kamera ponsel untuk mengubah catatan tulisan tangan menjadi dokumen teks.

8 dari 16 halaman

© Berkat kecerdasan buatan, kita akhirnya berhasil menguraikan sepenuhnya dialek misterius dari nenek moyang kita. 2023 Foto: Uni Halle/Maike Glockner

Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menerjemahkan konten tablet, tetapi untuk mempermudah peneliti lain dalam melakukan tugas tersebut.

9 dari 16 halaman

Teknologi kecerdasan buatan terbaru ini dapat mengisi kekosongan dengan meningkatkan efisiensi kerja para penerjemah.

10 dari 16 halaman

Mereka menggunakan lempengan dari perekaman 3D yang dapat diakses secara terbuka, berisi lempengan paku Sumeria dari peradaban tertua di selatan Mesopotamia, kini menjadi Irak tengah-selatan.

Sistem baru ini tidak hanya membantu dalam mendeskripsikan isi tablet paku, tetapi juga memungkinkan pembuatan perpustakaan teks kuno yang dapat dicari.

11 dari 16 halaman

Kandungan pada lempengan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam bagi peneliti ilmu humaniora mengenai kehidupan di Mesopotamia kuno.

" Semuanya bisa ditemukan di sana, dari daftar belanja hingga putusan pengadilan. Tablet ini memberikan pandangan ke masa lalu manusia beberapa ribu tahun yang lalu. Namun, lapisan-lapisan tersebut sudah sangat lapuk dan sulit untuk diterjemahkan bahkan bagi mata yang terlatih," ucap Mara.

12 dari 16 halaman

Sebagian dari tantangan tersebut adalah mengajari kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi goresan dan tanda yang membentuk aksara paku.

Sebagian dari tantangan tersebut adalah mengajari kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi goresan dan tanda yang membentuk aksara paku. © Berkat kecerdasan buatan, kita akhirnya berhasil menguraikan sepenuhnya dialek misterius dari nenek moyang kita. 2023 Foto/Pixabay

13 dari 16 halaman

Tim peneliti memberikan program 21.000 tanda dan 4.700 irisan, menciptakan dataset baru yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain yang ingin memahami tulisan paku.

Setelah dilatih, kecerdasan buatan diuji pada lempengan lain untuk mengukur keandalannya. Hasilnya menunjukkan bahwa program ini mampu mendeteksi baji dan tanda paku dengan akurasi sekitar 76 persen, bahkan ketika menggunakan pemindaian 3D berkualitas tinggi.

14 dari 16 halaman

"Kami kaget menemukan bahwa sistem kami bahkan berfungsi baik dengan fotografi, yang sebenarnya merupakan sumber material yang lebih buruk,"

15 dari 16 halaman

Gunakan Sampel Tablet yang Lebih Besar

Stötzner dan Mara berkolaborasi untuk menggunakan sampel tablet yang lebih besar guna melatih kecerdasan buatan mereka dan mencapai pembacaan yang lebih tepat. Mereka berasumsi bahwa keterbatasan jumlah lempengan relatif kecil dapat mempengaruhi tingkat akurasi.

16 dari 16 halaman

Sebagai perbandingan, kecerdasan buatan lain yang dilatih untuk mengenali bahasa berbasis paku yang berbeda mencapai tingkat akurasi sebesar 90 persen. Alternatif lain adalah membagi gambar lempengan menjadi segmen-segmen kecil, sehingga kecerdasan buatan

Sumber: Daily Mail

Beri Komentar