Natan Levy, Rabbi Asal London, Inggris
Dream - Puluhan Rabbi bersama ratusan orang Yahudi Inggris menyerukan puasa sehari pada 15 Juli. Aksi dilakukan untuk mendukung perdamaian di Timur Tengah dan menolak kekejaman Israel di Palestina di mana ratusan warga sipil tewas.
" Besok saya puasa dengan Yahudi dan Muslim untuk mendukung perdamaian, bukan kekerasan #hungryforpeace," tulis Adam Rossano di Twitter, The Telegraph melaporkan dikutip Onislam.net, Rabu 16 Juli 2014.
Penunjukkan 15 Juli bertepatan dengan hari puasa Yahudi, yakni tanggal 17 Tammuz. Tanggal tersebut menandai masa berkabung selama tiga minggu untuk mengenang kehancuran dua kuil Yerusalem. Kebetulan saat ini umat Islam juga sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Kampanye ini dipimpin Yachad, organisasi nirlaba pro-Israel di Inggris yang pro-perdamaian. Mereka mengatakan bahwa puasa yang akan mereka gelar merupakan tanggapan atas eskalasi kekerasan baru-baru ini di Timur Tengah.
" Melalui puasa, orang-orang Yahudi Inggris dengan keras dan jelas menginginkan penghentian kekerasan. Kembali tenang, kembali ke meja perundingan dan pembentukan dua negara bagi dua bangsa. Itu satu-satunya cara yang dapat menjamin stabilitas dan keamanan dalam jangka panjang," jelas Hannah Weisfeld, direktur Yachad.
Weisfeld sangat berharap Yahudi Inggris untuk ikut puasa demi menjaga perdamaian, keselamatan dan keamanan yang akan menjamin Israel dan Palestina dalam menentukan nasib sendiri.
" Puasa merupakan upaya untuk menunjukkan bahwa sejumlah besar Yahudi Inggris mendukung langkah-langkah sulit yang harus ditempuh, termasuk oleh Israel, dalam rangka mencapai perdamaian," tambahnya.
Menggunakan Twitter hashtag #hungryforpeace, kampanye yang dimulai di Israel ini telah memperoleh dukungan yang cukup besar di Inggris.
Berpuasa bukanlah satu-satunya cara Yahudi Inggris dalam memprotes perang Israel di Gaza. Puluhan ribu orang melakukan protes di luar kedutaan Israel di London selama akhir pekan.
Para Rabbi terlihat berdiri di atas bus bersusun, memegang sebuah spanduk yang berbunyi: " Yudaisme menolak negara Zionis dan mengecam tindakan kriminal pengepungan dan pendudukan."
Israel telah meluncurkan serangan udara tanpa henti terhadap Gaza sejak Selasa di mana lebih dari 185 tewas dan lebih dari 1000 luka-luka di Jalur Gaza.
Israel telah mengklaim bahwa perang terhadap Gaza, yang mereka namakan Operation Protect Edge, merupakan respon terhadap serangan roket yang dilakukan oleh Hamas. Israel berdalih serangan mereka itu dimaksudkan untuk menghentikan serangan roket dari Jalur Gaza.
Dari ratusan roket yang telah ditembakkan oleh Hamas, belum ada satu pun yang menyebabkan korban luka atau meninggal di pihak Israel. (Ism)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya