Presiden Bolivia, Evo Morales
Dream - Presiden Bolivia, Evo Morales tegas menyatakan Israel sebagai 'negara teroris.' Pernyataan itu muncul karena Israel tak henti-hentinya menggempur warga Palestina yang bermukim di Jalur Gaza. Dua minggu lebih berlalu, serangan brutal Israel menewaskan lebih dari 1.300 jiwa warga Palestina dan 6.000 lebih luka-luka.
Seperti dilansir www.usatoday.com pernyataan Presiden Morales itu berujung kebijakan imigrasi. Warga Israel yang hendak masuk Bolivia wajib menunjukkan visa.
Padahal, perjanjian 1972 menghasilkan warga Israel bebas bepergian ke Bolivia tanpa menggunakan visa. Kini, Bolivia mengkategorikan Israel sebagai negara " Kelompok Tiga" . Artinya, pengajuan visa warga Israel harus melalui Administrasi Imigrasi Nasional.
" Dengan kata lain kita menyatakan, Israel sebagai negara teroris," tegas Morales.
" Israel tidak menghormati prinsip-prinsip atau tujuan dari piagam PBB maupun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia."
Morales juga menyebut dirinya pengagum mendiang Presiden Venezuela, Hugo Chavez', yang memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Yahudi pada tahun 2009. " Dan dia (Chavez) telah meninggalkan Israel dan menyebutnya sebuah pembunuhan massal," tambah Morales.
Amerika Selatan sering merupakan tujuan populer bagi para pemuda Israel. Sebut saja, Brazil, Chili, Ekuador, dan Peru, telah mengingat duta besar mereka dari Israel sebagai protes atas pertempuran Gaza. (Ism)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya



Nikita Willy Bagikan Pola Makan Issa yang Bisa Tingkatkan Berat Badan