Detik-Detik Munculnya Lubang Raksasa Seluas Lapangan Futsal di Sukabumi

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 29 April 2019 17:20
Detik-Detik Munculnya Lubang Raksasa Seluas Lapangan Futsal di Sukabumi
Ukuran lubang itu terus bertambah karena longsoran dindingnya.

Dream - Suara dentuman dan gemuruh sekitar pukul 4 subuh menjadi perhatian warga Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Suara gemuruh itu diduga menjadi awal terciptanya lubang di areal persawahan.

Dugaan itu diyakini warga Kampung Legoknyenang, Cece Sudirman. Dia menyebut, peristiwa yang sama terjadi selang setahun lalu. Hasilnya terlihat sebuah seperti tampak pada subuh tahun ini. 

" Dan ternyata benar," kata Cece, dilaporkan Liputan6.com, Senin, 29 April 2019.

Tapi, lubang yang muncul kali ini lebih besar ketimbang tahun lalu. Awalnya, lubang tersebut berdiameter 16 meter dan kedalamannya 12 meter.

Warga menyebutnya lubang raksasa.

 

1 dari 2 halaman

Seluas Lapangan Futsal

Lubang ini berada sekitar empat meter dari lubang lama. Keberadaan lubang lama itu telah tiada lantaran telah ditutup warga.

Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan telah memantau aktivitas lubang tersebut. Dia menyebut kemungkinan area lubang yang semakin luas.

" Tidak menutup kemungkinan luasnya akan membesar apalagi curah hujan cukup tinggi," kata Sutisna.

Sutisna mengimbau warga gar waspada bila mendengar suara gemuruh dari lokasi.

Sehari setelah kemunculannya, diameter lubang bertambah. Kini, lubang telah mencapai diameter 30 meter. Atau seukuran panjang lapangan futsal.

 

2 dari 2 halaman

Sungai Bawah Tanah

Ketua RW 02, Deni Rayahu Hamzah mengatakan, dinding lubang tersebut terus mengalami longsor. Dia khawatir, lubang itu meluar hingga pemukiman warga.

Kepala Tim Tanggap Darurat Pergerakan Tanah Badan Geologi Jawa Barat, Edy Mulyadi mengatakan, diduga lubang tersebut tercipta karena aktivitas sungai bawah tanah.

" Namun karena tertimbun tanah akhir sungai itu hilang dan ternyata aktif lagi dengan mengeluarkan air banyak sehingga terjadilah pembentukan lubang itu," kata Edy.

Edy menyebut, di lokasi itu juga terdapat kerikil sisa abu vulkanik. Dengan temuan itu, diduga, lokasi tersebut juga terdapat awan panas yang tidak terkonversikan.

Dengan kondisi itu, Edy meminta warga agar tak mendekat. Dia juga meminta warga yang rumah warga berdekatan dengan lubang untuk waspada.

(Sah, Sumber: Liputan6.com)

Beri Komentar