Kisah Pastor Terkenal AS Masuk Islam: Serasa 'Pulang ke Rumah'

Reporter : Dinda Permata Sari
Senin, 6 Maret 2023 10:33
Kisah Pastor Terkenal AS Masuk Islam: Serasa 'Pulang ke Rumah'
Pendeta terkenal di AS sebut merasa seperti pulang ke rumah saat menjadi seorang mualaf.

Dream - Pastor asal California, Amerika Serikat, Hilarion Heagy, memutuskan mualaf. Pemimpin terkemuka Katolik Timur Negeri Paman Sam itu menyebut masuk Islam seperti " pulang ke rumah" .

Heagy sebelumnya merupakan pengikut Kristen Ortodoks Rusia, pada 2003 bergabung dengan Gereja Ortodoks Antiokhia, kemudian pada 2007 beralih ke Gereja Katolik Timur.

Dia lulus dari Biara Kebangkitan Suci di St. Nazianz di Wisconsin untuk menjadi pendeta Katolik Bizantium dan baru-baru ini mengumumkan rencana mendirikan Biara Kristen Timur di California.

1 dari 8 halaman

Setelah masuk Islam, Heagy mengubah namanya menjadi Said Abdul Latif. " Setelah puluhan tahun merasa tertarik pada Islam dalam berbagai tingkatan, saya akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko."

Karena sudah memeluk Islam, Heagy harus keluar dari biara Katolik. Dia tidak bisa lagi tinggal di biara Katolik dengan keyakinan baru itu.

" Seseorang tidak bisa menjadi pendeta, biarawan secara terbuka, dan seorang Muslim secara bersamaab," katanya.

2 dari 8 halaman

Selain itu, ia mengungkapkan perasaannya seperti ‘kembali ke Timur’ dan ke identitas asalnya lewat QS Al-A’raf ayat 172.

" Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), " Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, " Betul, Engkau Tuhan kami. Kami bersaksi." (Kami melakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, " Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” kutipnya.

Ia menuturkan, alasan ini lah yang membuat pada mualaf yang masuk Islam lebih sering menyebutnya dengan ‘kembali’ daripada berpindah ke Islam.

" Karena alasan inilah para mualaf sering kali tidak berbicara banyak tentang 'pindah agama' seperti mereka berbicara tentang 'kembali' ke Islam — keyakinan primordial (awal/asal) kita. Sebuah proses panjang untuk Kembali," tulisnya.

3 dari 8 halaman

Awalnya Penasaran, Wanita Asal Jepang ini Akhirnya Pilih Masuk Islam di Indonesia

Dream - Hidayah merupakan hal yang bisa datang kapan saja dan lewat mana saja. Jika Allah SWT berkehendak, maka apapun bisa terjadi.

Seperti yang dialami oleh wanita asal Jepang yang memutuskan untuk menjadi mualaf di Indonesia.

Mengutip akun YouTube Rukun Indonesia, dalam sebuah siniar wanita asal Jepang bernama Hikari mengaku berasal dari keluarga biksu di Jepang.

“ Jadi saya lahir di kuil, dan tumbuh-kembang di lingkungan kuil, jadi saya semacam percaya pada hal-hal spiritual,” ungkapnya.

4 dari 8 halaman

Ia mengatakan, kalau di Jepang memeluk agama bukanlah sesuatu yang umum. Orang-orang pada Tuhan dan merayakan Ramadan serta Natal, namun tidak terlalu memikirkan agama dan hanya menikmati perayaannya saja.

Namun, untuknya hal ini sedikit berbeda karena ayahnya adalah seorang biksu yang membuatnya percaya Tuhan, Buddha, dan juga hal-hal spiritual lainnya.

Awalnya ia memutuskan datang ke Indonesia adalah karena bertemu dengan teman-temannya yang berasal dari luar negeri, termasuk Indonesia.

“ Orang-orang yang datang dari luar negeri dan mereka memeluk agama. Kadang Kristen, kadang Muslim,” tutur Hikari.

5 dari 8 halaman

Sampai akhirnya ia bertemu dengan teman-teman dari Indonesia, kemudian bercerita tentang perbedaan antara Jepang dan Indonesia. 

“ Dan aku melihat bahwa Indonesia adalah negara yang bagus, dan orang-orangnya religius, seperti kalian san itu sangat ramah, mereka pun mengajarkanku tentang Islam, karena mereka adalah Muslim,” ucap wanita asal Jepang ini.

Akhirnya, karena rasa penasaran dan ingin merasakan dengan mata kepala sendiri, dan memutuskan untuk pindah ke Indonesia.

“ Saya mau explore, kayak, kenapa kok orangnya pada baik-baik banget, sih?” tegasnya.

6 dari 8 halaman

Sampai saat pandemi terjadi, ia sempat merasa keadaan mentalnya kurang baik. Namun, ia bertemu dengan orang Indonesia di sosial media. 

“ Kemudian saya bertemu orang Indonesia di sosial media, saya berkomunikasi dengan mereka selama 1 tahun pandemi dan secara bertahap mengubah pemikiranku (tentang Islam),” kata Hikari.

Sementara itu, ia pun mengungkapkan banyak alasan yang membuatnya memutuskan untuk memeluk agama Islam. Namun, dipersingkatnya menjadi tiga alasan.

Pertama, ia merasa filosofi Islam menjadi penyelamatnya ketika masa pandemi. Teman-teman Muslimnya mengajarkan ia untuk lebih ikhlas saat menjalani masa-masa sulit saat pandemi.

“ Pasrahkan saja semuanya sama Tuhan. Kalau sudah rezeki, enggak akan kemana. Jadi kamu enggak bisa kendalikan itu, jalani saja dengan ikhlas,” kata temannya, kepada Hikari.

Mendengar perkataan tersebut, ternyata membuatku perasaannya menjadi lebih baik.

7 dari 8 halaman

Alasan ke dua, karena ia bertemu dengan suaminya. Ia mengatakan di Indonesia ada baiknya jika memiliki agama yang sama. 

Hikari pun melihat bahwa menjadi seorang muslim adalah hal yang sangat indah dan ia juga dapat menemukan hal yang baru.

“ Dan juga saya bisa menikahinya,” kata Hikari sambil menoleh ke suaminya.

Yang ke tiga, ia mengatakan filosofi seorang Muslim selaras dengan nilai-nilai yang telah ia yakini sejak kecil.

“ Sesungguhnya filosofi sebelumnya dari masa kecilku hingga kini serupa dengan filosofi dari seorang Muslim. Contohnya seperti jangan minum alkohol ataupun merokok,” tutur dia.

Beri Komentar