Begini Cara Takmir Makmurkan Masjid Agung Sunda Kelapa

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 22 Juli 2022 19:00
Begini Cara Takmir Makmurkan Masjid Agung Sunda Kelapa
Dari survei, pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa dapat mengetahui bagaimana kebermanfaatan serta eksistensi berdirinya MASK untuk umat.

Dream - Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), masjid yang berdiri megah di kawasan elite Menteng, Jakarta Pusat, ini punya cara untuk meningkatkan pelayanan masjid bagi jamaah. MASK mengajak para jemaahnya ikut dalam survei untuk penilaian masjid.

Total ada 2.609 responden yang telah mengikuti dengan rentang usia 17 tahun hingga 64 tahun. Dari situlah MASK dapat mengetahui bagaimana kebermanfaatan serta eksistensi berdirinya MASK untuk umat.

Ketua Dewan Pengurus Masjid MASK, Setyanto P Sentosa, mengatakan ini adalah cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada jemaah. Menurutnya, MASK tidak hanya sebagai masjid yang membuka dan menutup pintu masjid bagi jamaah, tapi harus melihat ke depan agar terus berkembang.

“ Ini adalah fondasi untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kita kepada jamaah. Kalau kita hanya membuka pintu habis itu tutup pintu lagi kayaknya enggak akan berkembang. Kita melihat ke depan, ke depan itu katakanlah apapun kemajuan teknologi masjid ini tetap diperlukan,” kata Setyanto di Serambi Jayakarta, Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Jumat 22 Juli 2022.

1 dari 3 halaman

Satyanto menambahkan bahwa mungkin pengurus masjid bisa hanya diam saja tanpa melakukan apapun, namun baginya itu ‘tidak mantap’. Dia menyampaikan istilah memakmurkan masjid sebagai kuncinya.

" Jadi ada istilah memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid, itu kuncinya," ucapnya.

Salah satu contoh dari upaya MASK dalam memakmurkan masjid adalah perihal pedagang kaki lima. Kata Setyanto, pihaknya tak mungkin mengusir mereka. 

ketua dewan pengurus masjid agung sunda kelapa

“ Salah satu contoh adalah pedagang kaki lima kita tarik ke sini, tapi enggak cukup karena ruangannya terbatas, dan kami enggak mungkin mengusir, ada keluarga yang menunggu nafkah mereka, nah itu yang ke depannya kami tingkatkan lagi,” lanjutnya.

Jika mengunjungi MASK memang di depannya banyak pedagang kaki lima yang siap mengenyangkan perut para jemaah.

2 dari 3 halaman

Direktur Merial Institute, Muhammad Fadli Hanafi, sebagai pihak yang turut serta dalam pelaksanaan survei, mengatakan, jajak pendapat tersebut fokus pada dua sisi yakni layanan dan infrastruktur. 

“ Masjid harus memiliki daya tarik yang sangat kuat bagi stakeholders,” ucapnya.

Saat menyampaikan hasil survei jemaah MASK, data-data menunjukkan bagaimana respons jemaah sebagai pengunjung MAKS mulai dari kepuasan terhadap fasilitas, layanan, program, pendapatan mereka, pendidikan, hingga frekuensi kedatangan dan lamanya durasi berada di masjid.

Serta berbagai poin-poin lain, yang juga merambah ke sisi keberadaan masjid dalam ranah ekonomi yakni bisnis yang dijalankan berkaitan dengan masjid. Dari situlah dia mengatahui kelebihan dan kekurangan MASK. Serta apa yang perlu ditingkatkan.

3 dari 3 halaman

Beradasarkan laporannya, beberapa data diantaranya menunjukkan,12% responden merupakan pengusaha yang menjalankan bisnisnya di lingkungan masjid. Sebanyak 17% responden menyampaikan bahwa pendapatan mereka akan meningkat jika terjadi peningkatan jemaah.

Data yang lain, sebanyak 16% responden memiliki frekuensi kedatangan ke MASK 3 sampai 5 kali dalam seminggu. Adapula 72% responden responden menghabiskan waktu lebih dari 30 menit di MASK untuk sholat, dzikir dan kajian.

ketua dewan pengurus masjid agung sunda kelapa

Dalam kesempatan yang sama, Masjid Agung Sunda Kelapa juga melakukan penandatangan MoU dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bentuk komitmen kedua belah pihak.

Di mana diharapkan dengan survey dan kerja sama ini, MSAK dapat menjadi pelopor kemajuan masjid dalam mengelola data jamaah dan memberikan kemudahan layanan finansial melalui BSI.

 

Beri Komentar