Viurs MERS
Dream - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengkonfirmasi adanya kasus MERS di negara bagian Indiana pada Jumat, 2 Mei 2014. Dengan demikian ini pertama kalinya seorang pasien yang terjangkit MERS teridentifikasi di Amerika Serikat, kata pejabat CDC seperti dikutip LA Times, Rabu 7 Mei 2014.
" CDC telah bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Indiana dan pihak rumah sakit untuk merespon dan melakukan investigasi secara cepat terhadap situasi ini untuk mencegah penyebaran virus," kata Dr. Anne Schuchat, Direktur National Center for Immunization and Respiratory Diseases.
Kasus MERS di Amerika muncul setelah seorang pekerja kesehatan baru saja pulang dari tempat kerjanya di Riyadh, Arab Saudi. Sebelumnya, pria tersebut naik pesawat pada 24 April tujuan London, kemudian ia terbang ke Chicago dan meneruskan perjalanan ke Indiana dengan menggunakan bis. Pada tanggal 27 April, pria tersebut mulai menderita sesak nafas, batuk-batuk dan demam, yang merupakan gejala umum bagi orang yang tertular virus MERS.
Pada hari berikutnya, ia dilarikan ke ruang ICU di sebuah rumah sakit di Indiana. Berdasarkan gejala dan sejarah perjalanannya, pasien tersebut terindikasi tertular virus MERS (MERS-CoV). Ia kemudian dimasukkan ruang isolasi dan kondisinya dinyatakan stabil.
MERS pertama kali muncul pada dua tahun lalu di Arab Saudi. Virus tersebut diduga berasal dari unta sebelum menular ke manusia. Sejak itu, penyakit ini telah menyerang 262 orang yang tersebar di 12 negara, dan menurut Badan Kesehatan Dunia WHO 93 di antaranya meninggal dunia.
Lebih dari 100 kasus MERS telah dilaporkan oleh departemen kesehatan berbagai negara dan itu belum termasuk jumlah total yang diketahui WHO.
" Kami tidak mengetahui pasti dari mana virus ini berasal atau bagaimana ia menular," tambah Schuchat.
Pejabat CDC juga mengatakan sejak bulan Maret telah terjadi peningkatan kecil jumlah kasus MERS yang dilaporkan berasal dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
" Dalam dunia di mana kita selalu berinteraksi ini, virus MERS telah memasuki Amerika Serikat dan kami telah siap menghadapinya," kata Schuchat.
Berita ini muncul kira-kira seminggu setelah Mesir mengumumkan kasus MERS pertama mereka, di mana seorang laki-laki berusia 27 tahun telah melakukan perjalanan ke Riyadh. Dan berita itu muncul lima jam setelah Arab Saudi mengumumkan lima orang tewas akibat virus MERS.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan