Laut China Selatan (Shutterstock.com)
Dream - Laporan US Naval War College baru-baru ini menyebut China telah membangun kota rahasia terbesar dunia bernama Sansha pada 2012. Luas kota tersebut diperkirakan mencapai 800 ribu mil persegi.
Luas tersebut sekitar 1.700 kali dari luas kota New York City. Hal ini diklaim merupakan upaya ekspansi China di beberapa kepulauan Laut China Selatan yang juga disengketakan oleh banyak negara.
Dikutip dari Times of India, Kota Sansha sendiri didominasi wilayah laut, termasuk Kepulauan Paracel, yang diklaim oleh Vietnam dan Taiwan, dan Kepulauan Spratly yang diklaim sejumlah negara seperti Vietnam, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Brunei.
Untuk balai kota diprediksi berlokasi di Pulau Woody, yang merupakan salah satu bagian dari kepulauan Paracel.
" Dulu merupakan pos terdepan terpencil, Pulau Woody telah menjadi pusat aktivitas yang ramai," menurut laporan yang ditulis oleh pakar China Zachary Haver untuk Institut Studi Maritim China War College dalam laporan yang tertulis di Maritime.
Secara administratif, kota yang sangat luas ini disiapkan untuk dipecah kembali menjadi dua wilayah. Rencananya akan dihuni oleh 70 organisasi akar rumput Partai Komunis China.
Tak hanya itu, Beijing juga menyiapkan pengadilan untuk menegakkan hukum China di wilayah sengketa itu. Sekaligus untuk mengawasi pertahanan klaim maritim mereka.
" Pulau ini sekarang menawarkan infrastruktur pelabuhan yang diperluas, desalinasi air laut dan fasilitas pengolahan limbah, perumahan publik baru, sistem peradilan yang berfungsi, jangkauan jaringan 5G, sekolah, dan penerbangan charter reguler ke dan dari daratan," menurut laporan US Naval War College.
Mereka juga menetapkan undang-undang (UU) baru mengenai penjaga keamanan maritim. Dalam UU armada lautnya, mereka bisa saja menembak kapal asing di wilayah itu karena aturan ini mengizinkan " semua cara yang diperlukan" untuk menghentikan atau mencegah ancaman dari kapal asing.
Seiring dengan rencana perluasan tersebut, armada tempur angkatan udara dan laut milik China juga dilaporkan mondar-mandir di sekitar Laut China Selatan. Sedangkan laporan terbaru dari Taiwan menyatakan China telah menerjunkan lusinan pesawat tempur ke wilayah sengketa di Laut China Selatan.
Situasi tersebut menyebabkan Laut China Selatan mengalami potensi konflik global yang meluas. China terus melakukan klaim 90 persen wilayah lautan tersebut miliknya, dan melakukan ekspansi besar-besaran di lautan yang juga diklaim oleh beberapa negara di Asia Tenggara.
Laporan: Yuni Puspita Dewi
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi