Dahsyatnya Doa Nabi Musa saat Hadapi Firaun, Laut Merah Sampai Terbelah, Amalan untuk Keluar dari Kesulitan Hidup

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 3 Oktober 2023 20:01
Dahsyatnya Doa Nabi Musa saat Hadapi Firaun, Laut Merah Sampai Terbelah, Amalan untuk Keluar dari Kesulitan Hidup
Doa Nabi Musa saat menghadapi Firaun ini jadi amalan untuk keluar dari kesulitan hidup.

1 dari 12 halaman

Dahsyatnya Doa Nabi Musa saat Hadapi Firaun, Laut Merah Sampai Terbelah, Amalan untuk Keluar dari Kesulitan Hidup

Dahsyatnya Doa Nabi Musa saat Hadapi Firaun, Laut Merah Sampai Terbelah, Amalan untuk Keluar dari Kesulitan Hidup © Dream

2 dari 12 halaman

© Dream

Dream – Kisah tentang Nabi Musa alaihissalam yang paling terkenal adalah kemampuannya membelah laut merah saat menghadapi Raja Firaun. Perjuangan Nabi Musa ini banyak terdokumentasi di dalam Al-Quran.

3 dari 12 halaman

Pertolongan Allah

Pertolongan Allah © Dream

Nabi Musa mendapat pertolongan dari Allah SWT sehingga bisa lolos dari kejaran tentara Firaun yang bengis. Pertolongan Allah itu diturunkan dalam wujud mukjizat melalui tongkat yang dibawa Nabi Musa.

4 dari 12 halaman

Belah Laut Merah

Saat dalam kejaran Firaun, Nabi Musa menemui jalan buntu. Di depan terbentang lautan luas, sementara di belakang ada tentara Firaun yang semakin mendekat.

Dengan izin Allah, Nabi Musa memukul tongkatnya sehingga lautan yang terbentang di depannya terbelah. Alhasil, Nabi Musa dan para pengikutnya bisa melewati jalan di tengah lautan yang terbelah itu. 

5 dari 12 halaman

© Dream

Namun ketika bala tentara Firaun ikut melintas di lautan, Nabi Musa yang sudah berada di daratan bersama pengikutnya memukul tongkanya lagi sehingga lautan kembali menyatu. Pasukan Firaun pun ikut tenggelam bersama menyatunya laut merah itu.

6 dari 12 halaman

Amalan untuk Keluar dari Kesulitan

Amalan untuk Keluar dari Kesulitan © Dream

Inilah mengapa kekuatan doa Nabi Musa saat menghadapi Firaun sangat dahsyat sekali. Doa Nabi Musa saat menghadapi Firaun ini bisa kita amalkan untuk memohon pertolongan Allah agar dibantu keluar dari kesulitan yang melanda.

7 dari 12 halaman

Riwayat Hadits

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
" Maukah kamu semua aku ajarkan sebuah kalimat yang diucapkan Nabi Musa AS ketika melintasi lautan bersama Bani Israil?"
Kami semua menjawab, " Baik Ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah SAW bersabda: " Ucapkanlah kalimat '
Allahumma lakal hamdu wa ilaikal musytaka wa Antal musta'aan wa laa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhiim'.

8 dari 12 halaman

Doa Nabi Musa Menghadapi Firaun dalam Bahasa Arab

9 dari 12 halaman

Doa Nabi Musa saat menghadapi Firaun tersebut dapat kita jadikan amalan untuk keluar dari kesulitan hidup.

Jadi alih-alih kita mengadu kepada manusia, sebaiknya langsung mengadu kepada Allah Yang Maha Esa.

Rasulullah SAW pernah bersabda: " Barang siapa yang pada waktu pagi hari (memasuki waktu subuh) dalam keadaan mengadu kepada manusia tentang kesulitan hidupnya, maka seakan-akan ia telah mengadukan Tuhannya" . 

10 dari 12 halaman

Mengadu hanya kepada Allah

Mengadu hanya kepada Allah © Dream

Syeikh Nawawi Al-Bantani dalam Kitab Nashoihul 'Ibad menyatakan, pengaduan selayaknya hanya ditujukan kepada Allah. Sebab mengadu kepada manusia hanya menunjukkan tidak adanya ridha dengan pembagian takdir dari Allah SWT.

11 dari 12 halaman

Tidak Pantas Bersedih Perkara Duniawi

Senada dengan hal itu, Al-A'masy berkata, " Tidaklah kami pernah meninggalkan membaca kalimat itu sejak kami mendengarnya dari Syaqiq Al-Asady Al-Kufy. Barang siapa pada waktu pagi hari berduka atas perkara duniawi, maka sesungguhnya ia telah marah kepada Tuhannya."

Maksud dari pernyataan itu, bahwa kita sejatinya tidak pantas untuk bersedih hanya perkara duniawi. Sebab hal ini membuktikan bahwa ia tidak ridho dengan takdir Allah dan tidak bersabar atas cobaan-Nya serta tidak beriman dengan kekuasaan-Nya. 

12 dari 12 halaman

Bahkan dijelaskan bahwa apa yang terjadi di dunia adalah atas qadha Allah SWT. Apabila seseorang merendahkan diri kepada orang kaya karena melihat kekayaannya, maka hilanglah dua per tiga agamanya.

Jadi perlu dipahami, bahwa penghormatan manusia kepada orang lain dilakukan karena alasan kebaikan dan ilmunya bukan karena kekayaannya. Karena sesungguhnya orang yang memuliakan harta, berarti ia telah menyia-nyiakan ilmu dan amal shaleh.

Beri Komentar