Dream - Data pelanggan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) diduga bocor buntut serangan ransomware ke website perusahaan.
Hal ini terungkap setelah akun X @TodayCyberNews membagikan tangkapan layar halaman situs web yang menginformasikan KAI telah diretas, Minggu 14 Januari 2024.
Dalam foto yang diunggah, hacker menjual data PT KAI seharga 11,69 Bitcoin atau sekitar Rp 667 juta. Bahkan peretas meminta waktu 15 hari kepada PT KAI untuk meminta tebusan.
Merespons hal tersebut, VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada bukti kebocoran data seperti yang dinarasikan.
" Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut," kata Joni dalam keterangannya, Selasa 16 Januari 2024, dilansir dari liputan6.com.
Joni memastikan hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik. Sehingga ia memastikan seluruh data pengguna KAI aman.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur Face Recognition Boarding Gate yang dipergunakan oleh KAI. Sebab, KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik.
" KAI sudah mengimplementasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi," ucap Joni.
Untuk langkah lebih lanjut, KAI akan bekerja sama dengan pihak berwajib mengusut kasus tersebut. KAI berkomitmen tidak akan tunduk akan kejahatan pemerasan ini.
pungkas Joni.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN