Di Lapangan Tak Jalan, Pemerintah Berlakukan Lagi Karantina Terbatas

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 1 Februari 2021 10:00
Di Lapangan Tak Jalan, Pemerintah Berlakukan Lagi Karantina Terbatas
Karantina terbatas tingkat RT-RW berhasil dilakukan Surabaya saat dipimpin Tri Rismaharini.

Dream - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan, opsi karantina wilayah terbatas tingkat RT atau RW sebenarnya merupakan perintah lama dari Presiden Joko Widodo untuk menekan Covid-19

" Tapi di lapangan tidak jalan," ujar Muhadjir. Pemerintah akan menggencarkan kembali skema karantina terbatas tersebut. Sebab, ada daerah sempat berhasil menerapkannya yaitu Surabaya.

" Dulu dilakukan oleh Bu Risma dan Gugus Tugas Covid-nya ketika Surabaya diamuk Covid. Sampai untuk tracking-testing-tracing (telusuri-uji-pilah) dibantu oleh BIN. Memang penyebaran Covid di Surabaya waktu itu bisa diredam," kata Muhadjir.

Nantinya, karantina terbatas ini dengan lebih banyak memberikan peran pengurus RT dan RW sebagai informan epidemiologi. Juga membantu proses karantina tingkat RT-RW maupun pelaksanaan isolasi mandiri.

" Kalau di level terendah ini tidak bisa ditangani baru dirujuk ke pusat isolasi dan pusat perawatan ringan. Adapun yang sedang dan berat langsung dirujuk ke Rumah Sakit," kata dia.

1 dari 1 halaman

Jika karantina RT-RW bisa berjalan, pemanfaatan hotel dan wisma untuk isolasi mandiri bisa menjadi pilihan kedua. Hotel dan wisma baru dimanfaatkan jika RT, RW, hingga kelurahan sudah kewalahan.

Skema tersebut, kata Muhadjir, dapat pula berdampak pada sektor ekonomi. Pelaku bisnis hotel bisa sedikit bernapas dan pengelolaan suspek Covid-19 menjadi lebih mudah.

" Hanya trade off-nya, strategi membendung penyebaran Covid mulai dari yang paling bawah seperti yang diperintahkan Presiden kurang efektif. Upaya menciptakan RT, RW dan kelurahan yang 'Tangguh Covid', tidak memenuhi target," kata dia.

Muhadjir pun mengakui untuk dapat menggerakkan struktur hingga tingkat RT membutuhkan biaya besar. Meski begitu, dia yakin pandemi bisa diatasi dengan gotong royong.

" Saya percaya gotong royong sebagai Intisari dari pengamalan Pancasila masih hidup di dalam masyarakat Indonesia," kata dia.

Sumber: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin.

Beri Komentar