Dianggap Sakti Buaya 100 Tahun Alami Obesitas Dan Mati Kekenyangan
Dream - Sebagian manusia menjadikan beberapa jenis binatang sebagai makhluk suci. Binatang-binatang ini akan diperlakukan istimewa, bahkan melampaui manusia.
Salah satu binatang yang sering dianggap sebagai makhluk suci adalah buaya. Padahal reptil ini termasuk hewan ganas yang membahayakan.
Baru-baru ini, seekor buaya mengalami obesitas gara-gara dihormati dan disembah sebagai binatang suci.
Buaya tersebut kelebihan berat badan setelah penduduk setempat tak henti-hentinya memberinya makan.
Bayangkan, setiap ada yang datang selalu melempar kambing atau ayam sebagai persembahan untuk buaya itu.
Akibat makan berlebihan hingga mengalami obesitas, reptil malang berusia 100 tahun itu akhirnya mati.
Buaya 'gendut' tersebut tinggal di sebuah tempat pemujaan yang dikenal sebagai Hazrat Khan Jahan Ali di barat daya Bangladesh.
Pengunjung pusat pemujaan itu percaya jika mereka memberi makan kepada sang buaya, ia akan mendatangkan rezeki dan kekayaan kepada diri mereka.
Semua ini akibat situasi perekonomian Bangladesh yang semakin suram. Membuat warga gelap mata untuk mencari rezeki dengan mudah.
Mereka memakai jalan pintas dengan berbondong-bondong menyediakan santapan untuk buaya itu dengan harapan hidup mereka dapat berubah.
Namun akibat perbuatan musyrik mereka buaya itu akhirnya mati karena menghidap penyakit obesitas.
Penjaga buaya, Mohammed Sarwar, berkata pengelola sadar bahwa hewan reptil itu diberi makan berlebihan.
" Kami tahu masalah yang bakal dihadapi buaya itu jika makan secara berlebihan. Tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa.
" Orang terlalu percaya legenda di sini yang mengatakan siapa saja yang kasih makan buaya, segala hajatnya akan dipenuhi.
" Biasanya hanya ayam. Tetapi sejak belakangan ini, orang lebih banyak melempar makanan dalam jumlah besar seperti kambing," kata pria 40 tahun itu.
Ditunjang kepercayaan jika lebih besar makanan yang diberikan, lebih besar rezeki yang diperoleh, makin memperburuk situasi.
Sarwar menambahkan pada mulanya ada empat ekor buaya di pusat pemujaan itua. Tetapi tiga sudah mati karena penyakit obesitas.
Sekarang tinggal satu tapi juga ikut mati disebabkan gejala penyakit kegemukan seperti buaya-buaya sebelumnya.
" Jika masih ada teman-temannya yang lain, buaya ini mungkin masih bisa berbagai makanan sehingga tidak membebani satu buaya saja," pungkasnya.
Sumber: mStar
Advertisement