Dipecat Karena Tolak Tayangkan Film 9/11, Guru Tuntut Sekolah

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 26 September 2016 11:01
Dipecat Karena Tolak Tayangkan Film 9/11, Guru Tuntut Sekolah
Dia mengaku, mendapatkan diskriminasi karena.....

Dream - Seorang guru Muslim di Birmingham Heartlands Academy, Inggris, dipecat karena melarang para siswanya menonton video peristiwa 9/11 pada awal September 2015 lalu. Kini guru bernama Suriyah Bi itu mengajukan tuntutan E-Act, yayasan yang mensponsori sejumlah lembaga pendidikan termasuk Heartlands karena menganggap pemecatan yang dilakukan pihak sekolah tidak adil dan mengandung unsur diskriminasi.

Kejadian itu bermula pada awal September 2015 lalu. Suriyah, menjadi perbincangan hangat di media Inggris setelah menolak penayangan rekaman 9/11 di ruang kelas yang berisi anak-anak berusia 11 tahun.

Menurut laporan The Birmingham Mail, lulusan Universitas Oxford tersebut mengatakan jika video Youtube yang ditayangkan membawa muatan di atas usia 18 tahun.

Di luar sidang pendahuluan yang digelar, Suriyah mengungkapkan, kronologi munculnya video tersebut. Dia menyakini, video peristiwa hancurnya menara World Trade Center karena aksi teroris itu ditampilkan tanpa izin pihak yang berwenang.

" Mereka anak-anak berusia 11 tahun. Diantara mereka ada yang tahu dan ada yang tak mengetahui tentang horor 9/11," kata dia, dilansir Dream dari laman Mirror.

Dalam video yang dipertontonkan kepada 30 siswa itu, tampak berbagai adegan mengerikan saat peristiwa 9/11. Adegan mengerikan itu salah satunya peristiwa beberapa orang melompat dari gedung tersebut.

" Anak-anak tersebut belum saatnya ditampilkan hal-hal seperti itu karena akan mendorong mereka mengikuti," ucap dia.

Tetapi, kenyataan pahit harus dia terima. Dia mendapat kabar pemecatan dari pihak sekolah tempat dia bekerja. Suriyah seolah tak percaya. Niatnya mencoba menghindarkan siswa-siswanya dari tayangan mengerikan justru mendapatkan pemecatan.

Meski begitu, tuntutan yang dia ajukan rupanya ditanggapi dingin oleh E-Act. Sebab, yayasan tersebut menyebut Suriyah memang sudah tidak ingin lagi bekerja di sekolah itu.(Sah)

Beri Komentar