Dream - Israel melancarkan serangan kepada Iran, menargetkan kawasan yang diklaim sebagai pangkalan militer dan proyek nuklirnya Sejumlah peluru kendali (Rudal) Israel dikabarkan telah menghantam wilayah di dekat bandara di kota Isfahan tengah pada Kamis, 18 April 2024.
Serangan itu merupakan serangan balasan Israel terhadap Iran yang menembakkan ratusan rudal dan drone pada Minggu, 14 April 2024 lalu. Mengutip Al Jazeera, stasiun penyiaran pemerintah Iran melaporkan lebih detail mengenai situasi di sekitar Isfahan.
Disebutkan bahwa sekitar pukul 12.30 GMT, tiga drone terlihat di langit Isfahan. Tak lama kemudian, sistem pertahanan udara diaktifkan. Mereka mengklaim telah menghancurkan drone tersebut di langit.
Sebelumnya, ABC News melaporkan, bahwa dua pejabat AS mengkonfirmasi Israel telah meluncurkan rudal ke kawasan Iran. Serangan itu menyusul serangan akhir pekan lalu dengan drone dan rudal terhadap Israel, sebagaimana disampaikan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dilansir dari npr.org, Kantor Berita Fars Iran mengatakan ledakan terdengar di pusat kota Isfahan. Namun, sejauh mana serangan Israel dan senjata yang digunakan masih belum jelas.
AS dan sekutu Barat lainnya mendesak Israel untuk tidak melakukan serangan balasan guna menghindari konflik regional yang muncul akibat perang Israel-Hamas.
Kekhawatiran tersebut meningkat ketika serangan udara, yang menurut Iran dilakukan oleh Israel, menewaskan dua komandan militer Iran di konsulat negara tersebut di Damaskus, Suriah, pada 1 April.
Sebelumnya, Iran pada Minggu 14 Maret 2024 dini hari melancarkan serangan balasan ke Israel dengan mengirim puluhan drone peledak dan rudal balistik.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara dikabarkan mengungsi di tengah ketegangan regional yang meningkat di kawasan Timur Tengah.
Dikutip dari The Jarusalem Post, mereka menginap di vila mewah milik Simon Falic, seorang pengusaha Yahudi Amerika yang dekat dengan keluarga Netanyahu.
Dikabarkan adanya keberadaan fasilitas perlindungan rudal canggih di dalam vila menunjukkan tingkat persiapan dan keamanan yang ekstra untuk digunakan Netanyahu ketika terjadi serangan terhadap negaranya.