Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Dokter Helmy terduga penembak istrinya, dokter Letty Sultri, mengaku melakukan tindakan sadis itu karena mendapat `perintah`. Tapi, dia tak menjelaskan perintah dari siapa.
" Perintah!" kata Helmy saat dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jumat, 10 November 2017.
Saat ditanya mengenai alasannya menembak Letty, jawaban Helmy semakin aneh. Dia beralasan membunuh Letty karena jiwa istrinya itu akan bereinkarnasi.
" Jiwa Letty akan datang ke tubuh yang lain," ucap dia. " Aku mau ngejar dia."
Hasil tes urine dari polisi menyebut dr Helmy positif mengonsumsi obat penenang jenis Benzodiazepine. Hal itu diakui pelaku.
Suami yang sudah menikah korban selama 5 tahun itu mengaku menggunakan obat penenang sebagai mengobati gangguan yang dialaminya. " Gangguan psikotik tahu nggak?" ucap dia. (ism)
Dream - Dokter H, yang menembak istrinya, dokter Lety Sultri, punya rekam jejak kekerasan. Ternyata, H pernah dilaporkan Lety atas kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
" Istrinya pernah melaporkan kasus KDRT, kasusnya sudah kami SP3," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Sapta Maulana.
Sapta mengatakan, polisi menghentikan proses penyelidikan kasus dugaan KDRT tersebut karena Lety memutuskan mencabut laporannya. Tapi, Sapta enggan membeberkan secara gamblang alasan Lety mencabut laporan itu.
H juga diduga pernah memerkosa karyawan klinik tempat dia dulu bekerja. Tapi, kasus itu tidak dapat ditangani polisi karena korban pemerkosaan tidak membuat laporan.
" Dia pernah kerja di sebuah klinik, cuma dipecat karena kasus pemerkosaan. Korban tidak membuat laporan kasus pemerkosaan ke kami," ucap dia.
Pada Kamis kemarin, Lety meninggal dunia karena ditembak H. Peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 14.00 WIB di klinik Az-Zahra Medical Centre, Cawang, Jakarta Timur.
Dream - Dokter Helmy yang menembak istrinya enam kali hingga tewas, Dokter Lety di Klinik Az-Zahra, Cawang, Jakarta Timur, diduga pernah memerkosa karyawan klinik di Jakarta Timur.
Belakangan diketahui, Helmy bekerja sebagai dokter di klinik yang sama dengan korban pemerkosaannya.
" Dia pernah kerja di sebuah klinik cuma dipecat karena kasus pemerkosaan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana, Jumat, 1o November 2017.
Tetapi, Sapta tak mengetahui nasib korban pemerkosaan itu. Sebab, hingga saat ini si korban tidak melaporkan kasus yang dialaminya ke polisi.
" Korban tidak membuat laporan kasus pemerkosaan ke kita," kata Sapta.
Dokter Helmy menembak mati istrinya, Letty, di Klinik Az-Zahra, Jakarta Timur pada Kamis, 9 November 2017. Awalnya, Helmy hanya ingin berbincang dengan Lety mengenai masalah rumah tangga mereka. Helmy membawa pistol untuk menakut-nakuti istrinya.
" Bukan membunuh ya. Intinya dia mempersiapkan senjata untuk menakut-nakuti, ternyata berubah pikiran ya (nembak)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Argo Yuwono, di Jakarta, Jumat, 10 November 2017.
Argo mengatakan awalnya, Helmy ingin mengajak Lety berbincang empat mata. Tapi, ajakan itu ditolak Lety.
" Begitu nggak mau, dia langsung melakukan kejahatan, istrinya lari, masuk ruang administrasi dan ditembak itu," ucap Argo. (ism)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik