Ditemukan! Hewan `Monster` 200 Tahun Bisa `Nangis` Mirip Bayi

Reporter : Eko Huda S
Rabu, 16 Desember 2015 20:20
Ditemukan! Hewan `Monster` 200 Tahun Bisa `Nangis` Mirip Bayi
Binatang berusia lebih dari 200 tahun ini ditemukan di dalam gua terpencil. Anehnya, bisa mengeluarkan suara seperti tangisan bayi.

Dream - Seekor salamander raksasa ditemukan oleh nelayan China di Chongqing, wilayah sebelah barat daya Negeri Tirai Bambu itu. Binatang ini diduga sebagai makhluk yang paling tua di dunia.

Binatang yang diduga berusia 200 tahun ini ditemukan oleh Wang Yong di sebuah gua terpencil. Nelayan ini kemudian memanggil peneliti binatang liar untuk menangkap hewan amfibi itu.

Para peneliti yang tiba di gua itu nyaris tak percaya dengan apa yang mereka saksikan dengan mata kepala sendiri itu. Mereka terkejut karena ada salamander langka dengan panjang hampir 1,4 meter itu.

Binatang ini kemudian ditangkap oleh peneliti satwa liar, kemudian dibawa ke pusat pemeliharaan setelah diketahui dalam kondisi sakit. Hewan ini bisa bertahan hingga dua abad diduga karena hidup di dalam kolam pasang surut di gua yang terisolasi.

Hewan yang disebut-sebut seperti monster ini diberi nama Wa Wa Yu, yang artinya ikan bayi. Sebab, salamander ini disebut-sebut bisa mengeluarkan suara seperti tangisan bayi.

Namun, dalam video yang beredar itu tak pernah terdengar suara binatang itu. Sebab, dalam video yang beredar di laman Youtube, binatang ini tak pernah mengeluarkan suara. Hewan ini hanya bergerak-gerak dalam air. (Ism, Sumber: Daily Star)

1 dari 5 halaman

Geger Kadal Raksasa Berkeliaran di Rumah Warga

Geger Kadal Raksasa Berkeliaran di Rumah Warga © Dream

Dream - Warga Thurgoona, New South Wales, Australia, digemparkan oleh kemunculan kadal berukuran raksasa di rumah penduduk. Kadal Australia -yang disebut goanna- dengan panjang 1,5 meter itu terlihat menempel di tembok rumah seorang pensiunan, Eric Holland.

“ Saya tentu saja sangat terkejut, saya mengira itu makhluk dari Mars yang jatuh ke rumah saya,” kata Holland, sebagaimana dikutip Dream dari laman The Daily Telegraph, Jumat 4 Desember 2015.

Foto goanna itu dengan cepat menyebar ke media sosial. Holland juga membawa foto itu ke surat kabar setempat dan dimuat. Jadilah masyarakat di sana terkejut dengan kehadiran kadal raksasa ini.

Dalam foto itu, terlihat binatang melata berkaki empat dan berekor panjang sedang menempel di dinding. Banyak warga bertanya-tanya, apakah itu benar-benar goanna? Kalau benar, dari mana datangnya?

Tapi dalam wawancara dengan media, Holland mengaku melihat kadal raksasa itu saat akan keluar dari gudang. Karena kaget, dia lantas masuk kembali ke dalam gudang. Dan saat keluar lagi, dia melihat kadal itu sudah memanjat ke dinding. “ Hampir ke atap.”

Dengan hati berdebar, Holland mencoba mendekat. Namun, kadal itu hanya sedikit bergeser dari posisi semula. “ Dia hanya bergeser sedikit ke depan dan kemudian turun di depan rumah,” tambah Holland.

Foto yang beredar di media sosial memang cuma satu engel saja. Inilah yang menimbulkan kesangsian. Kalau itu benar-benar goanna, mengapa hanya ada satu foto saja? Mengapa binatang yang biasa di alam liar itu berkeliaran di perkampungan? Tapi Holland punya penjelasan atas pertanyaan ini.

“ Saya kira, jika saya cukup berani saya seharusnya memutari rumah dan mendapatkan foto lain,” ujar Holland. Selain masyarakat lokal, kadal itu juga membuat penasaran turis asing yang datang ke wilayah itu.

2 dari 5 halaman

Misteri Jutaan Ikan Mati di Laut Ancol Terkuak!

Misteri Jutaan Ikan Mati di Laut Ancol Terkuak! © Dream

Dream - Masyarakat Jakarta tengah digegerkan dengan fenomena jutaan ikan yang mati dan terdampar di tepi Pantai Ancol, Jakarta Utara sejak kemarin.

Lantas apa yang menjadi penyebabnya?

Ternyata, matinya ikan-ikan tersebut dipicu oleh pencemaran air laut oleh lumpur yang mengandung hidrogen sulfida atau H2S.

" Ada pemasukan air yang sangat besar dari sungai-sungai ke daerah muara Ancol akibat pembalikan atau pengangkatan lumpur-lumpur. Lumpur ini mengandung H2S. Racun itu," terang Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov DKI Jakarta, Lilik Litasari, saat berbincang dengan Dream, Selasa 1 Desember 2015. 

Lumpur yang mengalir dari sungai itu kemudian mengotori pesisir laut dan merusak habitat di daerah tersebut. Ikan-ikan tak mampu bernapas karena kandungan oksigennya sangat tipis. 

Fenomena itu, memang bisa terjadi di musim hujan seperti sekarang usai kemarau panjang. Peristiwa semacam ini sebenarnya sudah pernah terjadi tahun lalu di Pantai Ancol, hanya saja intensitasnya tidak sebanyak sekarang. (Ism) 

3 dari 5 halaman

Pertama Kalinya, Penampakan 'Ikan Iblis' Terlihat

Pertama Kalinya, Penampakan 'Ikan Iblis' Terlihat © Dream

Dream - Seekor ikan melanocetus anglerfish atau yang sering disebut 'iblis laut' terlihat untuk pertama kali di kedalaman 600 meter di bawah permukaan Laut Pasifik, wilayah Monterey Canyon.

Dilansir Mirror.co.uk, Rabu 26 November 2014, jenis ikan paling sulit ditemukan di dunia ini berukuran 9 sentimeter, dengan antena yang bercahaya di atas kepalanya.

Ikan ini memiliki rahang yang besarnya melebihi ukuran tubuh, gigi-gigi yang tajam, serta lentera bercahaya di atas kepalanya, berfungsi untuk menarik mangsa.

Penemuan ikan yang tergolong langka tersebut didokumentasikan oleh Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS).

Spesies ikan melanocetus yang berjenis kelamin betina ukurannya jauh lebih besar dari jantan. Tim MBARI percaya ini merupakan penampakan pertama yang dilakukan ikan melanocetus yang masih hidup di laut dalam.

Untuk mempelajari lebih lanjut, peneliti menangkap ikan itu lalu disimpan dalam sebuah tangki gelap dengan suhu air dingin, mirip habitatnya. Tapi diperkirakan hidup 'ikan iblis' tidak akan bertahan lama.

4 dari 5 halaman

Amerika Serikat Dikepung Ribuan Ikan Mas Koi

Amerika Serikat Dikepung Ribuan Ikan Mas Koi © Dream

Dream - Jangan sembarangan memindahkan ikan peliharaan ke danau. Pesan ini disampaikan setelah ribuan ikan mas koi yang enak dipandang mata justru berubah menjadi bencana.

Dua tahun lalu, seorang penduduk setempat dilaporkan melempar empat hingga lima ekor ikan mas ke sebuah danau di Boulder, Colorado, Amerika Serikat. Semua tampak tak ada yang aneh apalagi mengkhawatirkan.

Siapa sangka, jumlah ikan yang semula empat ekor tersebut kini bertambah ribuan kali lipat menjadi sekitar 3.000 hingga 4.000 ekor.

Alhasil, ikan mas yang semua tampak indah ini berubah menjadi bencana.

" Melepaskan hewan peliharaan ke danai bisa membawa penyakit bagi hewan asli serta tanaman yang jadi sumber makanan jadi rebutan," kata Juru Bicara Colorado Parks and Wildlife (CPW), Jennifer Churchil kepada ABC News seperti dikutip dari Dailymail, Jumat 10 April 2015.

Menurut Churchil, semua hewan penghuni asli danau tersebut telah terdapak serangan ribuan ikan mas tersebut.

Tak mau menjadi bencana lebih besar, kru taman nasional tersebut ditugaskan untuk mengusir seluruh ikan mas tersebut. Namun hanya ada dua pilihan untuk aksinya itu.

Satu cara adalah mengeringkan danau seluas 12 Are tersebut. Atau menggunakan cara elektrifikasi. Cara ini dipakai untuk membuat ikan pingsan untuk sementara waktu.

Keputusan pun dibuat. Ikan mas akan diusir paksa lewat elektrifikasi.

Teknik ini terbukti pernah sukses diterapkan pada November 2012 di Danau Thunderbird. Sebanyak 2.275 ikan berhasil dipindahkan.

" Kebanyakan orang tak sadar dampak

5 dari 5 halaman

Geger Ikan Monster Tertangkap di Laut Bekas Ledakan Nuklir

Geger Ikan Monster Tertangkap di Laut Bekas Ledakan Nuklir © Dream

Dream - Seorang nelayan Jepang berhasil menangkap seekor ikan super menakutkan di laut dekat terjadinya kecelakaan nuklir Fukushima.

Ikan seperti monster itu diyakini dari jenis wolffish yang menghuni laut dalam. Ikan besar tersebut terlihat seperti binatang purba dengan mulut yang lebar dan ukuran kepala yang besar.

Nelayan Jepang bernama Hirasaka Hiroshi tersebut kemudian mengunggah foto selfie dirinya dengan tangkapannya itu di Twitter. Dia menyebut ikan tersebut dari jenis wolffish.

" Ini hasil tangkapan yang layak di [Hokkaido] setelah mencoba dua kali dalam waktu tiga bulan. Ikan ini super cool..," tulis Hiroshi di Twitter.

Wolffish umumnya hidup di Samudra Pasifik dan Samudera Atlantik. Mereka adalah jenis ikan penghuni laut dalam dan sangat jarang berada jauh dari permukaan dasar laut.

Ikan jenis wolffish biasanya bisa tumbuh sampai sekitar satu meter. Sementara yang ditemukan Hiroshi ukurannya mendekati dua meter.

Hiroshi mengatakan ia mendapat tangkapannya itu di Pulau Hokkaido yang terletak di utara Jepang, dekat perairan Rusia.

Lokasi tersebut juga tidak terlalu jauh dari tempat terjadinya kecelakaan nuklir Fukushima pada tahun 2011. Penemuan ikan monster ini menimbulkan pertanyaan tentang dampak ekologi laut akibat kecelakaan nuklir Fukushima.

Beri Komentar