Ilustrasi (Foto: Pexels.com/Thirdman)
Dream – Doa menyambut tahun baru masehi dibaca dengan penuh harapan agar mendapatkan keberkahan dalam mengawali tahun baru. Selain itu doa menyambut tahun baru juga menjadi semangat untuk mengawali hari.
Sejatinya, tidak ada riwayat dari hadis Nabi SAW yang membahas secara khusus bacaan doa khusus ketika memasuki awal tahun baru hijriah. Apalagi tahun Maehi yang sering diidentikkan sebagai tahun baru milik agama lain.
Sebenarnya momen pergantian tahun tidak terikat dengan agama manapun. Sebab pergantian tahun hanyalah perputaran normal di bumi akibat revolusi bumi mengelilingi matahari. Pergantian tahun termasuk fenomena alam membuktikan kekuasaan Allah SWT.
Mengingat perhitungan tahun Masehi menjadi patokan waktu yang paling umum dipakai oleh masyarakat dunia. Maka tidak salah apabila sebagai Muslim menggunakan momen ini untuk muhasabah diri serta memohon ampunan dari-Nya.
Lalu bagaimana bacaan doa menyambut tahun baru Masehi? Berikut bacaan doa menyambut tahun baru Masehi yang perlu kamu amalkan.
Mengutip laman Bincang Syariah, berikut bacaan doa menyambut tahun baru yang dapat kamu panjatkan saat memasuki awal tahun 2023 nanti. Doa menyambut tahun baru ini lumayan panjang, jadi kamu cukup membacanya tanpa harus dihafalkan. Pahami juga maknanya sehingga doa ini lebih merasuk ke dalam hati dan jiwa.
الّلهُمَّ أَنْتَ الإِلهُ الْقَدِيْمُ، وَهذِهِ سُنَّةٌ جَدِيْدَةٌ، فَأَسْأَلُكَ فِيْهَا الْعِصْمَةَ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَالْقُوَّةِ عَلى هذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالِإشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُني إِلَيْكَ يَا كَرِيْمُ، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَام
Allohumma antal ilahul qodim, wa hadzihi sanatun jadidah. Fa as’aluka fihal ‘ishmata minas syaithon, wal quwwata ‘ala hadzihin nafsil ammaroti bis su’i, wal isytighola bi ma yuqorribuni ilaika ya karim, ya dzal jalali wal ikrom
Artinya:
" Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Maha Terdahulu (Sebelum Ada Apapun). Hari ini adalah tahun yang baru. Maka aku memohon kepada-Mu perlindungan dari setan, kekuatan mengendalikan hawa nafsu dari amarah yang buruk, dan disibukkan dengan sesuatu yang mendekatkanku kepada Engkau, Yang Maha Mulia. Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
يَا عِمَادُ مَنْ لَا عِمَادَ لَه، يَا ذَخِيْرَةُ مَنْ لَا ذَخِيْرَةَ لَه، يَا حِرْزُ مَنْ لَا حِرْزَ لَه، يَا غِيَّاثُ مَنْ لَا غِيَّاثَ لَهُ، يَا سَنَدُ مَنْ لَا سَنَدَ لَه، يَا كَنْزُ مَنْ لَا كَنْزَ لَه، يَا حُسْنَ الْبَلَاءِ، يَا عَظِيْم الرَّجَاءِ، يَا عِزّ الضُّعَفَاءِ، يَا مُنْقِذ الْغُرْقى، يَا مُنْجِيّ الْهلْكى
Ya ‘imadu man la ‘imada lahu, ya dzakhirotu man la dzakhirota lahu, ya hirzu man la hirza lahu, ya ghiyatsu man la ghiyatsa lahu, ya sanadu man la sanada lahu, ya kanzu man la kanza lahu, ya husnal bala’, ya ‘azhimar roja’, ya ‘izzad dhu’afa, ya munqidzal ghurqo, ya munjiyal halka
Artinya:
" Yang Maha Dijunjung dimana tidak ada junjungan yang lain. Yang Maha Kaya dimana tidak ada yang kaya. Yang Maha Menolong dimana tidak ada yang bisa menolong. Yang Menjadi Sandaran dimana tidak ada yang bisa menjadi sandaran. Wahai Yang Memiliki Kekayaan. Wahai Yang memberikan cobaan dengan sangat baik. Wahai Yang Paling Agung untuk Diharapkan. Wahai Yang Maha Perkasa. Wahai Penyelamat Mereka yang tenggelam. Penyelemat mereka yang akan binasa."
اللّهُمَّ اجْعَلْنَا خَيْراً مِمّا يَظُنُّوْنَ، وَاغْفِرْ لَنَا مَا لَا يَعْلَمُوْنَ، وَلَا تُؤَاخِذْنَا بِمَا يَقُوْلُوْنَ، حَسْبِيَ اللهُ لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا، وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُوْلُو الأَلْبَابِ، رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ”.
Allohummaj’alna khoirom mimma yazhunnuna, waghfirl lana ma la ya’lamun, wa la tu’akhidzna bima yaqulun, hasbiyallah la ilaha illa huwa, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azhim. Amanna bihi kullum min ‘indi robbina, wa ma yadzdzakkaru illa ulul albab, robbana la tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana, wahab lana mil ladunka rohmah, innaka antal wahhab
Artinya:
“ Ya Allah jadikan kami menjadi baik seperti yang manusia sangka. Dan ampuni kami dari apa yang kami tidak ketahui. Dan jangan siksa kami akibat perkataan mereka. Cukuplah Allah (sebagai Pelindung), Tiada Tuhan Selain Dia. Kepadanyalah aku berserah diri, dan Dia adalah Tuhan ‘Arsy yang Agung. Kami beriman bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan kami. Dan tidaklah mengingat hal ini kecuali orang-orang yang berpikir. Ya Allah, janganlah gelincirkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan anugerahilah kami rahmat dari sisi-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Memberi Anugerah.”
Demikian itulah bacaan doa menyambut tahun baru masehi untuk mengawali tahun 2023. Doa tersebut sebagai langkah awal dan harapan agar di tahun yang baru kita menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Advertisement
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
Jakarta Doodle Fest Hadir Lagi, Ajang Unjuk Gigi para Seniman dan Ilustrator
Sah! Amanda Manopo dan Kenny Austin Resmi Menikah
Hore! Kebun Binatang Ragunan Kini Bikin Sesi Visit Malam Hari
El Rumi & Syifa Hadju Segera Menikah, Safeea Ternyata Malah Sedih
Viral Kucing Oren Jadi Wisata Baru di Jalan Sudirman Jakarta
Geger Pernikahan di Pacitan dengan Mahar Rp3 Miliar, Ternyata Pengantin Prianya Penipu
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia