Doa Rasulullah untuk para Janda

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 22 April 2020 07:42
Doa Rasulullah untuk para Janda
Kaum janda tidak luput dari perhatian Rasulullah Muhammad SAW.

Dream - Rasulullah Muhammad SAW sangat perhatian pada semua orang. Rasulullah tidak pernah memandang status sosial, sehingga semua mendapat kasihnya.

Salah satunya kelompok yang tidak luput dari perhatian Rasulullah adalah para janda. Sebab, tidak ada yang bertanggung jawab menafkahi mereka.

Janda adalah para wanita yang telah menikah namun terpisah dari suaminya. Baik karena ditinggal mati suami ataupun bercerai.

Dalam sejumlah riwayat, Rasulullah selalu menyantuni para janda. Kehidupan mereka dijamin.

Selain itu, Rasulullah juga mendoakan para janda agar tidak kesulitan menjalani hidup. Doa tersebut tercantum dalam hadis riwayat Imam Ahmad.

 

1 dari 5 halaman

Doa untuk Para Janda

Doa untuk Janda

Allahumma shubba 'alaiha shobban wa la taj'al 'aisyaha kaddan kaddan.

Artinya,

" Ya Allah, limpahkan kepadanya kebaikan dengan kebaikan yang melimpah, dan jangan jadikan kehidupannya membantin tulang (sulit)."

Sumber: Bincang Syariah

2 dari 5 halaman

Bacaan Niat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Latin Beserta Artinya

Dream- Bulan Ramadhan tinggal hitungan hari lagi menyapa umat Islam di seluruh dunia. Selama sebulan, umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah puasa serta sholat tarawih dan amalan ibadah lainnya.

Ibadah puasa dimulai sebelum terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Atau yang biasa disebut sebagai waktu berbuka puasa.

Perintah menjalankan puasa Ramadhan mendapat kekhususan karena datang langsung dari Allah SWT. Sebagaimana dinyatakan dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 183.

" Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, ibadah puasa dimulai dengan mengucapkan doa niat puasa Ramadhan pada malam hari atau setelah santap sahur. 

3 dari 5 halaman

Bacaan Niat Puasa Ramadhan yang Tepat

Salah satu keistimewaan di bulan suci ini adalah niat puasa Ramadhan yang biasanya diucapkan usai santap sahur. Biasanya membaca niat puasa juga sering dilakukan bersama-sama usai selesai melaksanakan tarawih.

Niat puasa bahkan menjadi salah satu syarat sah sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Jika tidak mengucapkan niat puasa Ramadhan, maka nilai ibadahnya tidak bisa dihitung.

Dasarnya adalah hadis Rasulullah Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad berikut ini.

" Barang siapa yang tidak berniat puasa di malam hari sebelum terbitnya fajar, maka tidak ada puasa baginya."

4 dari 5 halaman

Niat Puasa Ramadhan Dilafalkan atau Cukup Dalam Hati?

Niat Puasa

Berniat untuk puasa memang harus dilakukan didalam hati. Namun disunnahkan juga untuk dilafalkan.

Waktu untuk mengucapkan niat puasa Ramadhan terhitung mulai dari setelah waktu buka puasa yaitu tenggelamnya matahari hingga sebelum terbit fajar Subuh.

Lafal atau bacaan niat puasa Ramadhan yang tepat adalah sebagai berikut:

Niat puasa Ramadan

NAWAITU SHAUMA GHADIN AN ADAAI FARDLI SYAHRI RAMADLANI HADZIHIS SANATI FARDLAL LILLAHI TA’ALA.

Yang artinya: “ Saya berniat puasa esok hari untuk menjalankan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

5 dari 5 halaman

Bolehkah Membaca Niat Puasa Hanya Sekali di Awal Bulan?

Puasa

 

Ganjaran berpuasa di bulan Ramadhan dihitung setiap hari. Untuk itulah niatnya juga harus diucapkan setiap hari.

Namun apakah boleh mengucapkan niat puasa sekali saja yaitu hanya di awal bulan Ramadhan?

Mengucapkan niat puasa Ramadhan sekali untuk sebulan penuh memang ringan. Tetapi, Taqiyuddin Abu Bakar Muhammad Al Hushni dalam Kifayatul Akhyar mengingatkan dengan pendapatnya sebagai berikut.

" Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadis. Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan. Ketentuan ini disepakati bulat ulama tanpa perbedaan pendapat."

" Niat puasa wajib dipasang setiap malam. Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadhan merupakan ibadah terpisah. Coba perhatikan, bukankan puasa Ramadhan sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari? Kalau ada seseorang memasang niat puasa sebulan penuh di awal Ramadhan, maka puasanya hanya sah di hari pertama.”

Penjelasan Taqiyuddin menyatakan niat puasa Ramadhan tidak boleh dilakukan sekali untuk sebulan.

Namun niat puasa Ramadhan harus dibaca setiap malam. Sebab, nilai ibadah puasa Ramadhan berbeda setiap harinya.

(Dirangkum dari berbagai sumber)

Beri Komentar