Dompet Dhuafa Gelar Diskusi Tentang Merdeka dari Kemiskinan

Reporter : Daniel Mikasa
Sabtu, 16 Agustus 2025 10:32
Dompet Dhuafa Gelar Diskusi Tentang Merdeka dari Kemiskinan
Data BPS (Maret 2025) menyebut, 23,85 juta jiwa hidup dalam kemiskinan, 2,38 juta jiwanya masuk dalam kemiskinan ekstrem.

DREAM.CO.ID - HUT RI ke-80 sudah di depan mata, Dompet Dhuafa inisiasi diskusi luar biasa. Itulah yang kami rasakan ketika hadir di Sarasehan Tokoh Bangsa dengan “ Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan” di Sasana Budaya Rumah Kita Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan.

Mulai dari Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Dr. H. Rahmat Hidayat, Yudi Latif, Dr. Bambang Widjojanto, Ahmad Juwaini, hingga Parni Hadi hadir membawa perspektif masing-masing. Semua pandangan bertemu di satu titik: Kita harus gotong royong agar bangsa ini bisa bebas dari ketimpangan.

Arti Merdeka Sesungguhnya

Meski Indonesia sering disebut sebagai salah satu negara paling dermawan di dunia versi Charities Aid Foundation, kenyataannya kemiskinan masih menghantui. Data BPS (Maret 2025) menyebut, 23,85 juta jiwa hidup dalam kemiskinan, 2,38 juta jiwanya masuk dalam kemiskinan ekstrem.

Dompet Dhuafa Gelar Diskusi Tentang Merdeka dari Kemiskinan

Ahmad Juwaini, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa


Ahmad Juwaini, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, menuturkan bahwa bebas dari penjajahan memang arti dari kemerdekaan. Namun, terbebas dari ketidaksetaraan di berbagai sektor adalah arti mendalamnya.

“ Kita ingin mempertegas bahwa kemerdekaan sejati adalah saat seluruh rakyat terbebas dari belenggu kemiskinan. Melalui forum ini, kami berharap lahir komitmen bersama untuk mempercepat pengentasan kemiskinan secara sistemik dan berkelanjutan dan juga peran filantropi,” ujarnya.

Masjid, Peradaban, dan Kompetensi Masyarakat

Indonesia punya 800 ribu masjid, tapi justru potensinya yang tak tampak di mata. Dengan mengoptimalkan eksistensinya, masjid bisa jadi lebih dari yang dibayangkan, mulai dari bangun jejaring sampai dengan media untuk mengasah kompetensi umat.


Dompet Dhuafa Gelar Diskusi Tentang Merdeka dari Kemiskinan

Hangat dan serunya dialog yang terjalin bersama para tokoh bangsa

Dr. H. Rahmat Hidayat, SE, MT, salah satu tokoh penting dalam diskusi menyampaikan “ Dengan merajut kebersamaan, masjid dapat menjadi pusat peradaban, sarana meningkatkan kompetensi umat baik hard skill maupun soft skill, serta mereka menjadi berdaya dan terbebas dari kemiskinan.”

Di tahun 2025, Dompet Dhuafa sendiri telah menghimpun zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya hingga mencapai Rp40,509 triliun secara nasional, naik 23,5% dari tahun sebelumnya. Ini jadi bukti, kedermawanan masyarakat Indonesia masih menyala, tinggal bagaimana angka-angka itu disalurkan untuk perubahan yang nyata.

Dari sini kita bisa tau, acara ini layaknya hangatnya ruang tamu di mana tempat para pemikir, pemimpin agama, aktivis, dan masyarakat duduk bersama. Saling berbagi visi dan bersepakat, Indonesia harus merdeka dari kemiskinan.

 

Beri Komentar