Dorong Minat Baca, Bonnie Triyana Minta Perpusnas Susun Kebijakan Konkret

Reporter : Daniel Mikasa
Jumat, 25 April 2025 10:45
Dorong Minat Baca, Bonnie Triyana Minta Perpusnas Susun Kebijakan Konkret
Dalam pemeringkatan minat membaca, Indonesia menduduki posisi ke-60 dari 61 negara.

Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, menyoroti rendahnya minat baca masyarakat Indonesia berdasarkan tingkat literasi global. Data dari UNESCO menunjukkan bahwa tingkat membaca di Indonesia sangat memprihatinkan, hanya sebesar 0,001%. Ini berarti, dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang memiliki kebiasaan membaca.

“ Minat baca masyarakat sangat rendah artinya harus ada kebijakan konkret dari Perpustakaan Nasional agar bagaimana caranya minat membaca masyarakat ini meningkat tajam,” ungkap Bonnie dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X bersama Kepala Perpusnas di Gedung DPR, Kamis (24/4/2025).

Dalam pemeringkatan minat membaca, Indonesia menduduki posisi ke-60 dari 61 negara, berada tepat di bawah Thailand (59) dan sedikit lebih baik dibanding Botswana (61). Padahal, dari sisi infrastruktur pendukung literasi, Indonesia memiliki skor yang lebih baik dibanding sejumlah negara Eropa.

Bonnie menekankan pentingnya kesadaran bahwa sumber bacaan kini beragam. Selain buku cetak, ada juga e-book, jurnal, hingga hasil riset yang dapat diakses melalui berbagai platform digital terpercaya.

“ Berdasarkan temuan lapangan banyak sekalian perpustakaan di daerah yang terbengkalai, ini menunjukkan bahwa pemerintah juga kurang serius untuk meningkatkan minat baca masyarakat,” lanjutnya.

Tak hanya soal fasilitas, Bonnie juga menyoroti ancaman terhadap naskah kuno akibat kebijakan efisiensi anggaran. Ia memperingatkan potensi hilangnya sekitar 8.400 naskah kuno yang rentan rusak akibat kelembapan tinggi, khususnya di lingkungan Perpusnas, jika tidak segera dilakukan upaya pelestarian.

“ Ada baiknya pemangkasan anggaran selain tidak menganggu pelayanan publik juga tidak menganggu preservasi karena peradaban bangsa terekam dengan jelas melalui naskah kuno yang terancam rusak,” tambahnya.

Beri Komentar