Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD DKI Resmi Umumkan Usulan Pemberhentian Anies Baswedan

DPRD DKI Resmi Umumkan Usulan Pemberhentian Anies Baswedan DPRD DKI Resmi Umumkan Usulan Pemberhentian Anies Baswedan-Riza Patria (merdeka.com)

Dream - DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pengumuman pemberhentikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Keduanya akan habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022.

Anies dan Riza Patria tampak memasuki ruang rapat paripurna pada pukul 11.34 WIB. Mereka mengenakan setelan jas warna hitam dengan dasi merah dan peci hitam.

"Maka saudara Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria masing-masing sebagai kepala daerah dan wakil daerah masa jabatan 2017-2022 diusulkan pemberhentian sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah," kata Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, Selasa 13 September 2022.

 

Dalam rapat ini, Anies dan Riza juga menandatangani berita acara rapat paripurna tersebut

"Marilah kita saksikan penandatangan berita acara rapat paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta pengumuman pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2022," kata pembawa acara.

Prasetio mengatakan, rapat paripurna ini merupakan amanat yang diberikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada seluruh jajaran DPRD di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota yang memiliki kepala daerah dan wakil kepala daerah yang masa jabatannya berakhir pada tahun ini.

"Kami sampaikan bahwa Rapat Paripurna hari ini adalah salah satu proses untuk kelengkapan administrasi dalam rangka Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang masa jabatannya berakhir pada tahun 2022," kata Pras.

Diketahui, masa jabatan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria akan berakhir pada 16 Oktober 2022. Sampai 2024 Jakarta akan dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI.

Sumber: merdeka.com

Ini 3 Sosok Kuat Pengganti Anies Baswedan di DKI Jakarta

Dream - Sejumlah nama calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta semakin menguat jelang Anies Baswedan purnatugas. Ada 3 nama yang mencuat, mereka berbeda instansi, namun sama-sama punya pengalaman di pemerintahan.

Tiga nama tersebut yakniKepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Mattali, dan Deputi IV Staf Kepresidenan bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro.

Berikut sosok tiga calon kuat Pj Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan:

Budi Hartono

Heru Budi Hartono adalah Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), yang diangkat pada 29 Juli 2017.

Pria kelahiran Medan, 13 Desember 1965, ini telah memiliki pengalaman di lingkup birokrasi selama hampir seperempat abad.

Heru mengenyam bangku kuliah S1 dan magister di Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta. Ia mengawali karir sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada tahun 1993.

Pada tahun 1996, Heru menjadi Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara. Di tahun 1999, ia ditunjuk menjadi Kepala Sub-Bagian Pengendalian pelaporan Kota Jakarta Utara.

Sampai di tahun 2014, ia ditunjuk Gubernur DKI Jakarta ketika itu, Joko Widodo, untuk menjadi Wali Kota Jakarta Utara.

Heru menjabat kursi tersebut selama setahun dan akhirnya kembali menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jakarta.

Heru sempat digandeng oleh Basuki Tjahaja Purnama untuk maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2017, melalui jalur independen.

Namun ketika akhirnya lewat jalur dukungan partai politik, Ahok menggandeng Djarot Syaiful Hidayat yang merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta aktif saat itu.

Juri Ardiantoro

Juri Ardiantoro merupakan Deputi IV Staf Kepresidenan bidang Informasi dan Komunikasi Politik. Selain itu juga, ia menjabat sebagai rektor di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia di Jakarta.

Pada 2016, Juri Ardiantoro pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)menggantikan Husni Kamil Manik yang meninggal dunia pada 2016.

Setelah masa jabatannya berakhir, Juri Ardiantoro bersama stafnya mendirikan dua lembaga yang konsentrasi pada isu Pemilu dan Demokrasi yaitu Network for Democracy and Electoral Integrity.

Juri Ardiantoro diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan sejak Mei 2018 hingga Oktober 2019.

Selain itu, Juri Ardiantoro pernah menjabat sebagai ketua PBNU pada periode 2015-2020. Pada tahun 2019, Juri Ardiantoro diamanahi oleh Joko Widodo sebagai Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional untuk pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin.

Marullah Matali

Marullah Matali lahir di Jakarta, 27 November 1965. Dia menyelesaikan pendidikannya sejak SD sampai SMA di Jakarta.

Dia melanjutkan pendidikan S1 jurusan Agama Islam di University of Basra Saudi Arabia. Lalu meneruskan pendidikan S2 Hukum Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Selatan, dia mengawali karirnya sebagai staf Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta. Setelah itu naik menjadi Kepala Seksi Bina Lembaga Mental Dinas Bintal dan Kesos DKI Jakarta.

Marullah sempat dimutasi menjadi Kepala Sub Dinas Bina Mental Spiritual Dinas Bintal dan Kesos DKI Jakarta. Namun kemudian menjabat sebagai Kepala Sekretariat Dinas Sosial DKI Jakarta.

Marullah juga pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.

Pada tahun 2021, dirinya dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) menggantikan almarhum Saefullah yang meninggal dunia karena sakit pada September 2020 lalu.

Diketahui, masa jabatan Anies Baswedan dan Riza Patria sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta berakhir pada 16 Oktober 2022. Rencananya, DPRD DKI mengusulkan tiga nama Pj Gubernur ke Kemendagri hari ini, Selasa 13 September 2022.

Sumber: Merdeka.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Baswedan Menolak Kasih Nilai Kinerja Kementerian LHK: `Sensitif, Ada yang Habis Itu Ceramah Terus`

Anies Baswedan Menolak Kasih Nilai Kinerja Kementerian LHK: `Sensitif, Ada yang Habis Itu Ceramah Terus`

Anies tak menjelaskan siapa orang yang ia maksud. Namun, pada debat capres yang digelar 7 Januari lalu, Anies memberikan nilai 11 dari 100 atas kinerja Kemhan

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan: Negara Tidak Berdagang dengan Rakyat

Anies Baswedan: Negara Tidak Berdagang dengan Rakyat

Anies menegaskan, pihaknya akan menjadikan Indonesia negara yang tidak berdagang.

Baca Selengkapnya
Respons Penahanan Indra Charismiadji, Anies Baswedan Berharap Proses Hukum Bukan untuk Tujuan Lain

Respons Penahanan Indra Charismiadji, Anies Baswedan Berharap Proses Hukum Bukan untuk Tujuan Lain

Anies menyebut, aparat penegak hukum sering kali mengusut kasus yang sudah lewat, seolah menunggu momen dalam mengusut kasus tersebut

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Baswedan Akan Salurkan Bansos Plus: Untuk Kepentingan Penerimanya, Bukan Pemberinya

Anies Baswedan Akan Salurkan Bansos Plus: Untuk Kepentingan Penerimanya, Bukan Pemberinya

Anies Baswedan bertekad salurkan bantuan bansos plus jika terpilih jadi presiden.

Baca Selengkapnya
Polisi Buru Pemilik Akun Tulis Ancaman untuk Capres Anies Baswedan

Polisi Buru Pemilik Akun Tulis Ancaman untuk Capres Anies Baswedan

Polisi dalami akun yang komentar ancaman penembakan terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Anak Anies Baswedan Curhat Gagal Masuk PTN Meski Ayahnya Mendikbud: Lulus Salah, Enggak Lulus Salah

Anak Anies Baswedan Curhat Gagal Masuk PTN Meski Ayahnya Mendikbud: Lulus Salah, Enggak Lulus Salah

Dia menceritakan sempat tak lulus SNMPTN padahal ayahnya saat itu menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Baca Selengkapnya
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Ketika Karyawan Tak Mau Tersaingi Anak Baru

NOTED KAK! Ketika Karyawan Tak Mau Tersaingi Anak Baru

Sahabat dream, bersaing secara sehat di dunia pekerjaan adalah hal lumrah. Namun kalau senior gak mau kalah sama junior?

Baca Selengkapnya