Jafro Megawanto (Instagram.com/jafromegawanto)
Dream - Sebagai Cabang Olahraga (Cabor) yang baru dipertandingkan, tim Paralayang Indonesia mematok target tinggi dalam pesta olahraga terbesar se-Asia, Asia Games 2018
Hal itu bukan hanya angan semata. Atlet paralayang Indonesia ternyata banyak yang berjaya di luar negeri. Para Pilot timnas paralayang Indonesia beberapa kali membawa pulang sejumlah medali bergengsi.
Tim paralayang Indonesia diketahui pernah meraih Juara 1 Paralayang Trip of Indonesia Tahun 2017. Kemudian, Juara 1 Paragliding Accuracy World Cup 2018 seri Kazakhstan Tahun 2018.
Peringkat ke-5 dunia versi World Air Sports Federation per Juli 2018. lalu, Peringkat ke-2 Paragliding Accuracy World Cup Tour 2018 per Juli 2018.
Paralayang akan dipertandingkan di Asian Games untuk pertama kalinya. Bagi Jafro Megawanto, ini adalah kesempatan besar yang tidak boleh dilewatkan. Ia ingin turut ambil bagian dalam sejarah dan membuktikan bahwa Indonesia punya pilot-pilot paralayang kelas dunia. #AyoIndonesia pic.twitter.com/qCPyWCeP03
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI)24 Juli 2018
Dari olahraga itulah muncul nama salah satu atlet andalan Indonesia, Jafro Megawanto. Pemuda kelahiran Malang, 18 Maret 1996 ini merupakan atlet Paralayang yang bakal menjadi wakil Indonesia pada Asian Games 2018.
Melansir kemenpora.go.id, sebelum menjadi atlet, Jafro dulunya ternyata seorang tukang lipat parasut. Dalam dunai paralayang, profesi ini dikenal dengan sebutan paraboy.
Dalam menjalankan tugasnya, Jafro hanya diupah sekitar Rp5000. Profesi ini pertama kali dilakukannya saat berusia 13 tahun.
Jafro memang sengaja melakukan profesi itu karena ingin mendapat tambahan uang saki. Uang yang diperolehnya diharapkan bisa membantu orang tuanya yang bukan dari golongan keluarga mampu secara finansial.
Di balik itu, Jafro juga berkesempatan untuk mempelajari hal-hal dari olahraga paralayang.
Selama dua tahun menjadi paraboy, manajer tim paralayang bernama Yosi Pasha, coba membujuknya untuk bergabung dalam latihan. Tentu saja tawaran itu tidak disia-siakan oleh Jafro. Pada usia 15 tahun, Jafro pertama kalinya menjajal olahraga paralayang.
Kini, Jafro bersama timnas paralayang Indonesia siap tampil maksimal pada Asian Games 2018. Menurut Jafro, rival terberat Indonesia bukanlah dari negara-negara lain, melainkan diri sendiri.
Maklum Indonesia memang dikenal jago dalam olahraga ekstrem ini. Bahkan Indonesia menempati peringkat satu dunia berdasarkan penghitungan poin oleh Federation Aeronautique Internationale (FAI).
Sehingga tak heran, Jafro dan atlet paralayang lainnya jadi tumpuan Indonesia untuk mendulang emas.
Jafro sudah berhenti melipat, kini ia sedang membentangkan mimpi di udara dengan olahraga paralayang. Semoga mimpi itu terus mengangkasa agar nama baik Indonesia juga ikut tinggi bersama tekad dan prestasinya.
Semangat terus Jafro, Indonesia mendukungmu!
(Sumber: kemenpora.go.id)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN