Colin Powell, Eks Menlu AS dan Pencetus Perang Irak, Meninggal Akibat Covid-19

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 19 Oktober 2021 14:00
Colin Powell, Eks Menlu AS dan Pencetus Perang Irak, Meninggal Akibat Covid-19
Powell mengalami komplikasi dipicu Covid-19.

Dream - Eks Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Colin L. Powell, meninggal dunia pada Senin, 18 Oktober 2021 waktu setempat. Dia meninggal pada usia 84 tahun saat menjalani perawatan di Walter Rees National Military Medical Center di Bethesda.

Dikutip dari New York Times, pihak keluarga menyatakan Powell meninggal akibat mengalami komplikasi Covid-19. Mereka juga menyatakan Powell telah divaksinasi sebelumnya.

Juru bicara keluarga mengatakan sistem kekebalan Powell diserang multiple myeloma yang memaksa dia menjalani perawatan. Powell dijadwalkan menerima booster vaksin pekan lalu namun terpaksa ditunda akibat sakit.

Powell dirawat akibat menderita sejumlah penyakit lain yang bergejala setelah terinfeksi Covid-19. Dia juga diserang Parkinson stadium awal.

 

1 dari 2 halaman

Kulit Hitam Pertama Jadi Pejabat Keamanan AS

Powell seorang pelopor, menjabat sebagai penasihat keamanan nasional kulit hitam pertama di AS. Dia juga pernah duduk sebagai Kepala Staf Gabungan dan Menteri Luar Negeri sebelum pensiun.

Dimulai dengan 35 tahun berkarir di Angkatan Darat, Powell adalah simbol dari kemampuan minoritas untuk menggunakan militer sebagai tangga meraih kesempatan.

Lahir di Harlem dari orangtua Jamaika, dia dibesarkan di Bronx Selatan. Lulus dari City College of New York, dia bergabung dengan Angkatan Darat melalui R.O.T.C.

Dengan pangkat awal Letnan Dua, Powell ditugaskan di masa awal berdirinya Angkata Darat setelah desegregasi. Vietnam menjadi medan juang pertama Powell.

 

2 dari 2 halaman

Karir Powell

Dia kemudian menjadi penasihat keamanan nasional Presiden Ronald Reagan di akhir Perang Dingin. Powell membantu merundingkan perjanjian senjata dan era kerja sama dengan Presiden Soviet, Mikhail S. Gorbachev.

Sebagai Kepala Gabungan, Powell adalah arsitek invasi Panama pada tahun 1989 dan perang Teluk Persia pada tahun 1991, yang menggulingkan Saddam Hussein dari Kuwait tetapi membuatnya tetap berkuasa di Irak.

Bersama Dick Cheney, sekretaris pertahanan pada saat itu, Powell membentuk kembali militer Perang Dingin Amerika yang telah siap siaga di Tirai Besi selama setengah abad.

Dengan operasi tersebut, dia menancapkan Doktrin Powell tentang operasi militer: Identifikasi tujuan politik yang jelas, dapatkan dukungan publik dan gunakan kekuatan yang menentukan dan luar biasa untuk mengalahkan pasukan musuh.

Beri Komentar