Emir Haady Imran Zulharnain Sudah Mampu Menjadi Mahasiswa Di Royal College Of Surgeons, Dublin, Skotlandia (Foto: World Of Buzz)
Dream - Seorang pemuda berumur 16 tahun mungkin baru saja akan menyelesaikan tahap sekolah menengah atas. Tapi, remaja Malaysia, Emir Haady Imran Zulharnain, menjadi mahasiswa termuda di Royal College of Surgeons di Dublin, Skotlandia.
Emir akan memulai berkuliah pada September 2019.
Dilaporkan World of Buzz, Emir telah mencapai begitu banyak prestasi di usia muda. Dia menyelesaikan ujian UK International General of Secondary Education (IGCSE) di STARS International Academy, Kelana Jaya pada usia 14.
Yang luar biasa, dia hanya membutuhkan 10 bulan belajar untuk meraih skor enam A+ dalam Matematika Internasional, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Melayu dan Matematika, dan A1 dalam Matematika Tambahan serta B1 dalam bahasa Inggris.
Dia kemudian melanjutkan di level selanjutnya di usia 15. Dia meraih A untuk Kimia dan Matematika dan A+ untuk Fisika.
Emir memang menaruh cita-cita sebagai seorang dokter. Dia punya semangat yang mendalam untuk disiplin.
" Saya tidak bisa melihat diri saya menjalani kehidupan selain menjadi seorang dokter," kata Emir.
Dia mengatakan, alasannya menjadi karena mengamati kehidupan, kesulitan, dan tantangan orang lain. Menjadi dokter juga merupakan bagian dari hasratnya untuk menjadi ahli bedah jantung.
Dia bermimpi menjadi dokter bedah jantung untuk mengikuti jejak orangtuanya saat menjadi sukarelawan di Masjid Kelana Jaya.
Ibunya, Noraini Abdul Jalil, menggambarkan putranya sebagai spons yang mudah menyerap semua yang dia pelajari.
“ Dia menyerap apa pun yang diajarkan padanya. Dia belajar dengan cepat, dan dia juga sangat patuh. Saya bukan salah satu dari ibu-ibu yang perlu menggunakan tongkat. Saya mengizinkan anak-anak saya untuk belajar sendiri,” ucap Noraini.
Meski telah menjadi mahasiswa, Emir masih menikmati menjadi anak-anaknya dengan bermain, olahraga, dan melakukan sejumlah permainan.
“ Sebenarnya, Haady banyak bermain. Dia menikmati permainan sepak bola atau renang sesekali. Dia mahir dalam board game dan permainan komputer. Jika kita (keluarga) bermain dengannya, dia biasanya juara, " kata dia.
Dream - Tiga mahasiswa Universitas Samudera (Unsam) Kota Langsa, Aceh, berhasil menciptakan alat yang sangat bermanfaat, terutama bagi kaum Muslim. Ketiga mahasiswa itu adalah Muammar Khadafi, Saparudin, dan Hijrahanisa.
Dikutip dari Liputan6.com, alat yang dinamai Electronics Nose atau E-Nose itu diklaim mampu mendeteksi kandungan lemak babi pada makanan. Sistem kerja alat ini meniru fungsi hidung manusia. Alat ini dilengkapi reseptor yang dapat mengenali karakteristik aroma tertentu.
" Sampel yang digunakan, daging babi, lemak, dan minyak babi yang digunakan untuk menggoreng kerupuk. Perangkat prototipenya itu sensor gas sama ardunio kemudian disambungkan ke komputer dengan bantuan perangkat lunak lain," kata Saparudin.
Teknologi E-Nose dirancang atas larik sensor gas yang mampu mendeteksi aroma laiknya hidung manusia. Sinyal yang ditangkap diubah menjadi pola tertentu yang mewakili setiap aroma.
Dengan begitu, alat tersebut bisa membedakan masing-masing aroma. Termasuk pula mendeteksi aroma babi.
Saparudin mengatakan, keberadaan kandungan lemak babi akan terlacak saat sensor gas didekatkan ke objek. Menurut mahasiswa Prodi Fisika ini, sensor gas akan menunjukkan data berupa besaran angka tertentu.
" Jadi, ketika suatu makanan mengandung lemak babi akan keluar nilai-nilai. Misalnya di sensor 1, nilainya 30 atau pun 100 ketika ada babi. Ketika tidak, nilainya tidak sekian," kata dia.
Selanjutnya, Saparudin mengatakan alat ini menggunakan sensor gas tipe MQ meliputi MQ-135, MQ-2, MQ-3, MQ-4, MQ-5 dan MQ-6. Sensor tersebut diklaim mampu bekerja cepat dengan tingkat akurasi cukup tinggi dan mudah dioperasikan.
" Bisa dimanfaatkan untuk menghindari makanan yang haram bagi umat Islam," kata dia.
Alat ini juga sudah mendapatkan lisensi dari Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Alat itu masuk dalam jenis program komputer 'E-Nose sistem pendeteksi makanan'.
Berkat temuan ini, ketiga mahasiswa tersebut memenangkan hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Karya Cipta dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Sumber: Liputan6.com/ Rino Abonita
Dream - Selain tugasnya sebagai menteri keuangan, Sri Mulyani juga masih menyempatkan diri memberi kuliah para mahasiswanya di Universitas Indonesia (UI). Sri Mulyani bahkan sempat menjadi penguji sejumlah mahasiswa dalam sidang skripsi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI).
Selama sepekan ini, Sri Mulyani menjadi ketua sidang skripsi dan dosen penguji. Dia menguji dua mahasiswa, Mendra Roberto dan Meila Husna.
" Meila maju ke sidang dengan judul skripsi Apakah Penerapan Desentralisasi memberikan Dampak yang Tidak Baik? Bertindak sebagai pembimbing adalah Dr M.H Yudhistira," tulis Sri Mulyani di Instagram resminya @smindrawati, Sabtu, 22 Juni 2019.
Sri Mulyani mengatakan, Roberto mengajukan skripsi berjudul Examining the Impact of Economic Inequality on Evironmental Degradation : The Evidence from ASEAN+5.
Roberto dibimbing oleh Dr. Djoni Hartono.
Sri Mulyani memberi catatan khusus saat menguji Roberto. Dia mengatakan, Roberto merupakan calon sarjana pertama di keluarganya.
" Dengan ayah yang hanya lulus SD saja," ujar dia.
Sri Mulyani mengatakan, dua mahasiswa yang menjalani sidang skripsi itu mampu lulus dengan baik. " Penelitian mereka layak diperdalam untuk dilanjutkan pada jenjang pendidikan berikutnya," kata dia.
Dream - Universitas Pembangunan Nasional (UPN)`Veteran` Jakarta membuka penerimaan mahasiswa baru 2019. Seperti kampus lain, UPN juga membuka dua jalur yang bisa dipilih, calon pelamar yaitu akademik dan prestasi.
Dikutip dari laman Penmaru UPN Veteran, ada yang unik dalam persyaratan yang dimasukkan.
" Jalur Prestasi yang menggunakan gabungan Nilai UTBK dan Prestasi Akademik/Nonakademik. (Prestasi bidang olimpiade sains, olahraga dan seni peringkat 1 – 3 tingkat kabupaten/kota, Provinsi, Nasional, dan Internasional 3 tahun terakhir, Hafiz Al-Quran Minimal 5 Juz, Ketua OSIS selama sekurangnya satu periode dan Youtube Content Creator minimal 10.000 subscriber)" tulis laman resmi UPN Veteran Jakarta.
Tak ada penjelasan detail bagaimana seleksi yang akan dilakukan untuk Youtuber pemilik 10.000 subscriber tersebut.
Di akun Instagram @infomasukptn unggahan persyaratan itu ditanggapi beragam warganet.
Laman UPN Veteran Jakarta
Salah satu pengguna Instagram @venusantar menjelaskan munculnya persyaratan itu. Dia mengatakan, pertimbangan syarat itu muncul karena era digital dan ruang pasar ekonomi kreatif.
" Para youtube content creator muda yg selama ini berkembang secara mandiri akan dikembangkan lebih jauh kompetensinya agar mampu bekerja profesional dalam bidang ilmu tertentu dan menghasilkan konten yg menarik, marketable, bermanfaat, fokus dan memiliki nilai ekonomi tinggi," ujar dia.
View this post on InstagramA post shared by INFOMASUKPTN 2019 (@infomasukptn) on
Meski demikian seorang pengguna menyebut, hanya untuk persyaratan awal.
" Nanti akan ada seleksi internal lagi di UPNVJ berdasarkan isi konten, kelayakan video, cara penyampaian konten dan lain lain, tidak hanya dari jumlah subscribers," kata @akiraasavar.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta