Gaduh Ransomware, Imigrasi Ternyata Pernah Minta Kemkominfo Back Up Data Tapi Tak Direspons

Reporter : Editor Dream.co.id
Sabtu, 29 Juni 2024 11:25
Gaduh Ransomware, Imigrasi Ternyata Pernah Minta Kemkominfo Back Up Data Tapi Tak Direspons
Sebelum serangan ransomware, Imigrasi pernah meminta back up data tapi tak direspons Kemkominfo

1 dari 10 halaman

Gaduh Ransomware, Imigrasi Ternyata Pernah Minta Kemkominfo Back Up Data Tapi Tak Direspons

Gaduh Ransomware, Imigrasi Ternyata Pernah Minta Kemkominfo Back Up Data Tapi Tak Direspons © Hacker Ini Berhasil Rebut Akses Komputer dan Ubah Harga Barang di Toko Penjara 2024 maverick

2 dari 10 halaman

© Hacker Ini Berhasil Rebut Akses Komputer dan Ubah Harga Barang di Toko Penjara 2024 maverick

Dream - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sedang menjadi sorotan usai Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan ransomware sehingga menyebabkan pelayanan publik di beberapa kementerian terkendala, termasuk Imigrasi.

3 dari 10 halaman

Meskipun beberapa layanan publik telah pulih kembali, Kemkominfo mengatakan data PDN yang telah dienkripsi peretas kemungkinan tidak dapat dipulihkan alias tidak bisa diambil lagi.

Dirjen Imigrasi Silmy Karim pun mengungkap pihaknya pernah meminta Kemkominfo untuk memback up data yang ada di PDN sekitar bulan April 2024 atau dua bulan sebelum serangan siber.

4 dari 10 halaman

"File kita itu ada 800 yang secara PDN ada back up-nya itu 200. Nah bulan April kita menyurati Kominfo, untuk meminta back up dibuatkan replika bulan April,"

ucap Silmy dikutip dari Merdeka.com, Sabtu, 29 Juni 2024.

5 dari 10 halaman

© Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negera (BSSN) Hinsa Siburian saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi I DPR, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senayan, K

Namun, kata Silmy, permintaan back data tersebut tidak direspons Kemenkominfo.

Dia pun meminta kepada jajarannya untuk tetap meng-update berkala lewat back up pada internal Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim).

6 dari 10 halaman

"Yang jelas bulan April kita sudah minta untuk dibuatkan replika (tidak ada klausul back up data). Memang tidak dijawab. Makanya kita siapkan di Pusdakim,"

ujarnya.

7 dari 10 halaman

Silmy menjelaskan adanya permintaan back up data tersebut lantaran saat melakukan pengecekan, pihaknya tidak menemukan data back up yang seharusnya disediakan PDN.

" Di situ kan kita minta ngecek-ngecek memastikan, nah kita baru tahu itu kan beberapa waktu setelah mengirim surat. Asumsi kita PDN menyediakan mirror. Seandainya punya mirror juga naruhnya di mana, karena itu kan masih PDNS gitu kan," ujarnya.

8 dari 10 halaman

© Sebanyak 100 personel tambahan disiagakan di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) buntut gangguan server PDN. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati) 2024 liputan6

Meski demikian, Silmy mengatakan untuk persoalan back up data telah diatasi dengan data internal yang tersimpan pada Pusdakim.

Karena itulah pelayanan keimigrasian kini telah berjalan 100 persen.

9 dari 10 halaman

"Dari 800 hanya ada 190 (dari backup PDN), yang bisa dipakai 7 untuk menghidupkan kembali kurang. Makanya kita pakai itu aja pudakim gak papa ada gap, tapi kan masalah waktu kita bisa isi,”

ucapnya.

10 dari 10 halaman

Untuk diketahui, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang dikelola Kemkominfo dan Telkom Sigma terkena serangan Ransomware Brain Chiper pada Kamis, 20 Juni 2024 lalu.

Ransomware itu dibuat menggunakan teknologi Lockbit 3.0 yang disebut sulit ditembus.

Pelaku serangan ransomware bahkan meminta tebusan US$8 juta (sekitar Rp131 miliar). agar data yang dienkripsi bisa kembali.

Beri Komentar