Gagal ke Final Piala Dunia 2022, Maroko Tetap Sujud Syukur

Reporter : Nabila Hanum
Kamis, 15 Desember 2022 12:00
Gagal ke Final Piala Dunia 2022, Maroko Tetap Sujud Syukur
Cara Maroko menutup aksi dengan sujud syukur pun mendapat apresiasi di media sosial.

Dream - Meski kalah dari Prancis di Semifinal Piala Dunia 2022 dengan skor 2-0, para pemain Maroko beserta ofisial tetap melakukan sujud syukur.

Maroko yang menjadi tim kejutan gagal lolos ke final. Usai pertandingan terlihat para pemain berlutut dan meletakkan dahi di lapangan Stadion Al Bayt.

Cara Maroko menutup aksi dengan sujud syukur pun mendapat apresiasi di media sosial. Dalam laga-laga sebelumnya, sujud syukur menjadi bagian dari selebrasi timnas Maroko termasuk setelah mengalahkan tim unggul seperti Portugal, Spanyol, dan Belgia.

Gagal ke Final Piala Dunia 2022, Maroko Tetap Sujud Syukur

1 dari 8 halaman

Perayaan dengan keluarga juga menjadi hal lain yang ditampilkan Maroko selama perhelatan Piala Dunia 2022.

Maroko masih akan berlaga di perebutan tempat ketiga pada Sabtu, 17 Desember 2022 menghadapi Kroasia.

Menang atau kalah, Maroko akan menjadi negara Afrika pertamayang bisa finish dengan peringkat tertinggi.

2 dari 8 halaman

Viral Bintang Maroko Achraf Hakimi Cium Kening Ibu Usai Pecundangi Belgia di Piala Dunia 2022

Dream - Satu lagi kejutan terjadi di babak penyisihan grup Piala Dunia 2022. Maroko berhasil mempermalukan tim sepakbola nasional bertabur bintang, Belgia pada laga di Stadion Al Thumama, Minggu 27 November 2022.

Sumbangan gol dari Abdelhamid Sabiri dan Zakaria Aboukhlal membuat Singa Atlas unggul 2-0 dari Belgia. Torehan 3 poin yang didapatkan Maroko membuat persaingan di grup F yang semula dipandang sebelah mata semakin memanas.

Dengan kemenangan atas Belgia, Maroko saat ini bertengger di posisi kedua grup F dengan poin sama yang diperoleh Kroasia usai menang besar 4-1 dari Kanada.

Peluang Maroko untuk melangkah ke fase 16 besar semakin terbuka karena pertandingan selanjutnya akan berhadapan dengan Kanada di Stadion Al Thumama pada Kamis, 1 Desember 2022. Kanada yang sudah dipastikan angkat koper lebih cepat saat ini berada di peringkat buncit dengan raihan poin nol. 

3 dari 8 halaman

Hasil mengejutkan yang diperoleh Maroko dirayakan dengan suka cita para pemain timnas Maroko. Tak hanya pemain saja, semua pendukung turut bersorak ramai melihat kemenangan yang diraih tim berjuluk Singa Atlas.

Di tengah selebrasi yang dilakukan para penonton, momen mengharukan datang dari salah satu pemain yang membela timnas Maroko.

Momen paling emosional diciptakan salah satu bintang Maroko, Achraf Hakimi. Pemain yang kini merumput bersama Paris Saint Germain (PSG) itu tertangkap kamera menghampiri sang ibunda ke arah tribun penonton.

 

4 dari 8 halaman

Dilansir melalui Sportsbrief, Achraf Hakimi langsung memeluk dan mencium sang ibu setelah berhasil membantu timnas Maroko meraih kemenangan fantastis di fase Grup F Piala Dunia Qatar 2022.

Melalui video yang beredar di media sosial Twitter, bek kanan PSG ini melepaskan baju resmi timnas Maroko dan memberikan pakaian tersebut kepada ibunya.

Pelukan erat dari sang ibu membuat warganet terharu melihat betapa sayang dan cintanya dia kepada sang anak, Achraf Hakimi.

Sang pemain bintang juga mengunggah foto saat memeluk dan mencium kening ibunya lewat akun Instagram @achrafhakimi. 

      View this post on Instagram      

A post shared by Achraf Hakimi (@achrafhakimi)

 

 

5 dari 8 halaman

Saat kecil, Achraf Hakimi merupakan anak yang energik dan tertarik di dunia olahraga. Sang ibu pun menyuruh Achraf untuk terjun dalam atlet, khususnya renang.

Namun, Achraf memiliki hasrat dan impian tersendiri dalam olahraga sepak bola. Dirinya berharap kelak dapat mengangkat derajat dan meningkatkan perekonomian keluarganya.

Dilansir melalui Opera News, keluarga Achraf Hakimi sudah bergumul dengan uang ketika dia masih kecil. Berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang sulit, tak menghalangi Achraf mengejar mimpi.

6 dari 8 halaman

Orangtua Achraf pun mengupayakan segala hal untuk anak pertama dari tiga bersaudara itu. Sang ayah merupakan pedagang kaki lima dan ibunya adalah seorang pembersih rumah.

Banting tulang demi sang anak, ayah dan ibunya mencari nafkah agar bisa mewujudkan impian Achraf menjadi pesepakbola terkenal.

Sedikit uang yang dihasilkan pun dialokasikan untuk Achraf supaya dia bisa membeli perlengkapan olahraga, seperti sepatu sepak bola dan alat pendukung lainnya.

7 dari 8 halaman

Achraf kecil pun begitu tertarik dengan sepak bola, terbukti melalui kehadiran dirinya dalam pelatihan di salah satu klub lokal, Deportivo Colonia de Ofigevi.

Terlalu serius di dunia sepak bola membuat Achraf menelatarkan pendidikan akademisnya. Dia pun lebih menganggap dirinya adalah pesepakbola daripada seorang siswa.

Orangtua Achraf awalnya tak menyetujui perkembangan tersebut. Namun, tak lama mereka pun berdamai dan menerima fakta bahwa sepak bola adalah tujuan dan jiwa yang dimiliki Achraf.

8 dari 8 halaman

Meski sempat terhalang restu, Achraf pun membuktikan dirinya sanggup membanggakan orangtua, walaupun bukan di bidang akademis.

Di puncak latihannya bersama Deportivo Colonia de Ofigevi, Achraf merupakan pesepakbola yang dinilai sangat menjanjikan.

Dengan kemampuan di atas rata-rata, Achraf yang berusia 8 tahun itu ditarik ke akademi Real Madrid. Achraf kembali membuktikan kehebatan yang membuat dirinya mendapatkan promosi ke tim senior.

Beri Komentar