68 Tokoh Terima Bintang Kehormatan dari Jokowi, Salah Satunya Gatot Nurmantyo

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 11 November 2020 11:01
68 Tokoh Terima Bintang Kehormatan dari Jokowi, Salah Satunya Gatot Nurmantyo
Ada juga tokoh seperti mantan menteri Rudiantara dan Ignasius Jonan serta Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat.

Dream - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo akan menerima bintang jasa dari Presiden Joko Widodo hari ini, Rabu 11 November 2020. Penyerahan tanda kehormatan tersebut dilakukan di Istana Negara.

Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, mengatakan ada sejumlah tokoh yang diundang dalam prosesi penyerahan bintang kehormatan tersebut. Sebagian besar menyatakan akan hadir.

" Tetap hadir. Dari data yang ada, dari 71 yang diundang semua confirm hadir," ujar Heru, dikutip dari Merdeka.com.

Prosesi penyerahan bintang kehormatan dijadwalkan pukul 10.00 WIB. Menurut Heru, tidak hanya Gatot yang akan menerima bintang kehormatan tersebut.

 

1 dari 5 halaman

68 Tokoh

Total ada 68 tokoh yang mendapatkan bintang kehormatan. Selain Gatot, tokoh tersebut antara lain mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan.

" Pak Rudiantara dan Pak Jonan terdaftar untuk swab, serta para kepala satf angkatan periode lalu yang akan menerima tanda jasa terkonfirmasi hadir," kata Heru.

Menko Polhukam Mahfud MD lewat akun Twitternya, @mohmahfudmd, mengatakan Presiden Jokowi akan memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh. Gatot Nurmantyo dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat yang akan mendapat Bintang Mahaputera.

" Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM). Yang dapat gelar Pahlawan Nasional, antara lain, SM Amin dan Soekanto dan yang dapat Bintang Mahaputera antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat," ujar Mahfud

2 dari 5 halaman

Gatot Nurmantyo Bakal Dapat Bintang Mahaputra dari Jokowi

Dream - Bertepatan dengan Hari Pahlawan atau 10 November 2020, Presiden Joko Widodo bakal menganugerahkan Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan TNI Gatot Nurmantyo.

Selain Gatot, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Arief Hidayat bakal mendapatkan penghargaan serupa.

Informasi ini disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud Md lewat akun Twitter @mohmahfudmd pada Selasa, 3 November 2020.

Selain Bintang Mahaputera, Jokowi juga bakal menganugerahkan gelar pahlawan nasional.

" Tanggal 10 dan 11 November 2020 Presiden akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM). Yang dapat gelar PN, antara lain, SM Amin dan Soekanto; yang dapat BM, antara lain, Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat," tulis Mahfud.

 

3 dari 5 halaman

Seperti dikutip dari situs Setkab.go.id, Bintang Mahaputera merupakan penghargaan atas jasa-jasa yang luar biasa seorang tokoh di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, serta kemakmuran bangsa dan negara.

Bintang Mahaputera terdiri atas dua jenis, yakni Bintang Mahaputera Utama dan Bintang Mahaputera Nararya.

Sebelumnya, Jokowi juga menganugerahkan Bintang Mahaputera Utama dan Nararya dalam rangkaian acara HUT Kemerdekaan RI. Ada sejumlah tokoh yang diberikan penghargaan mulai dari Fadli Zon hingga Fahri Hamzah.

4 dari 5 halaman

Bikin Heboh

Postingan tersebut membuat netizen heboh. Karena Gatot selama ini kerap bertentangan dengan pemerintah. Gatot kerap mengkritik Jokowi dan pemerintahannya.

Bahkan Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia KAMI Provinsi Jambi beberapa waktu lalu dibubarkan polisi, Jumat 30 Oktober 2020.

Acara yang berlangsung di Sekretariat KAMI, Jalan M Yamin, Jambi tersebut dihadiri Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo. 

Pada saat dibubarkan dan polisi datang ke lokasi acara, Din sudah selesai berpidato, sementara Gatot belum. Panitia acara deklarasi, Muhammad Usman mengatakan, polisi datang setelah Din memberikan sambutan.

5 dari 5 halaman

Bertentangan Dengan Pemerintah

Sebelumnya, Ketua Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia KAMI, Gatot Nurmantyo, menyampaikan kritik pedasnya.

Kritik ang dilontarkan mengenai keseriusan pemerintah dan DPR menangani pandemi Covid-19. Sebab kebijakan yang selama ini dilontarkan membingungkan masyarakat.

Bukan hanya kebijakan terbaru, bahkan langkah pemerintah sejak awal dinilainya tidak jelas.

Ketika awal pandemi, sambung Gatot, pemerintah justru menarik wisatawan ke Indonesia, padahal penanganan Covid-19 pada masa awal ini menurutnya sangat menentukan.

Selain itu, pemerintah tidak membekali satgas Covid-19 yang ketika itu dipimpin oleh Doni Monardo 'persenjataan' kuat. Seperti, kewenangan untuk menghentikan transportasi, bidang keimigrasian, dan sebagainya.

Kemudian, Presiden Joko Widodo sempat menekankan mengedepankan kesehatan dibandingkan ekonomi.

 

 

 

Beri Komentar