Ilustrasi
Dream - Gencatan senjata selama tiga hari di Jalur Gaza sudah dimulai. Israel sudah menarik beberapa pasukannya dari garis batas yang ditentukan. Sebulan lebih invasi Israel ke Gaza mengakibatkan lebih dari 1.800 warga Palestina tewas.
Kematian yang masif itu mengakibatkan dampak lain. Gaza kini kekurangan lahan pemakaman alias kuburan. Banyak jasad warga Palestina korban pengeboman Israel hanya disimpan di lemari es karena tak tersedia kuburan di permukiman Jalur Gaza.
Menurut kantor berita Al Jazeera, Rumah Sakit Rafah di Gaza City tak mampu menampung jasad para korban. Alhasil, pihak keluarga menyimpan para korban di dalam lemari es. Kondisi itu terungkap dari gambar-gambar yang sangat menyayat hati. Mayat bocah-bocah tak berdosa yang sudah dikafani ditumpuk di dalam lemari pendinigin. Menyedihkan.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah memperingatkan fasilitas medis Gaza sudah berada di ambang kehancuran. Bangunan-bangunan medis luluh lantak, petugas medis tidak dapat pergi bekerja. Mayat bergeletakan di jalanan. Para korban luka mengisi lantai ruang gawat darurat bernoda darah dari rumah sakit Gaza. (Ism)