Hati-Hati! Ini Risikonya jika Masih Suka Percaya Ramalan Menurut Islam

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 3 Juni 2024 21:00
Hati-Hati! Ini Risikonya jika Masih Suka Percaya Ramalan Menurut Islam
Islam melarang keras umatnya untuk percaya pada ramalan atau dukun.

Islam melarang keras umatnya untuk percaya pada ramalan atau dukun.

1 dari 12 halaman

Hati-Hati! Ini Risikonya jika Masih Suka Percaya Ramalan Menurut Islam

Hati-Hati! Ini Risikonya jika Masih Suka Percaya Ramalan Menurut Islam © Risiko jika percaya pada ramalan menurut Islam. Pexels.com

Islam melarang keras umatnya untuk percaya pada ramalan atau dukun.

2 dari 12 halaman

Dream - Ramalan bukanlah hal baru di tengah kehidupan manusia. Bahkan, hal tersebut sudah ada sejak zaman nabi dahulu.

Di dalam Al-Quran juga telah dijelaskan terkait perkara ramalan atau perdukunan ini. Misalnya mengenai kebohongan dakwaan tentang anggapan bahwa jin mengetahui hal gaib melalui kisah Nabi Sulaiman as.

Para jin yang bekerja pada Nabi Sulaiman as menaati perintah beliau dan melakukan pekerjaannya hingga Nabi Sulaiman wafat. Para jin itu tidak mengetahui tentang wafatnya beliau.

3 dari 12 halaman

© Keutamaan membaca surat Al-Ikhlas menurut hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Pexels.com

Sampai akhirnya ada rayap yang menggerogoti tongkat Nabi Sulaiman. Hal ini membuktikan baha jin benar-benar tidak mengetahui hal gaib.

4 dari 12 halaman

Di dalam Al-Quran surat Al-Jin ayat 26-28 menjelaskan tentang orang-orang yang datang kepada peramal atau dukun untuk bertanya tentang peristiwa yang terjadi maupun belum adalah orang merugi.

Lalu, apa risikonya jika percaya dengan ramalan? Karena di zaman sekarang ini masih cukup banyak yang memercayainya.

Berikut adalah beberapa risiko jika percaya dengan ramalan sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

5 dari 12 halaman

Risiko jika Percaya pada Ramalan

Risiko jika Percaya pada Ramalan © Risiko jika percaya pada ramalan menurut Islam. Pexels.com

Islam sangat melarang keras umatnya mendatangi atau meminta bantuan kepada peramal atau dukun. Berikut adalah beberapa risiko jika percaya pada ramalan:

6 dari 12 halaman

1. Tukang Ramal Mengaku Bisa Mengetahui Hal Gaib

Tukang ramal atau dukun umumnya mengaku bahwa ia bisa mengetahui hal-hal yang gaib. Sedangkan, praktek seperti sangatlah bertentang dengan ajaran Islam.

Karena segala sesuatu yang akan terjadi maupun yang gaib sekalipun hanya Allah SWT yang tahu.

Di dalam Al-Quran dijelaskan melalui surat Al-Jin ayat 26:

" Dia mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapapun tentang yang gaib itu." (QS. Al-Jin: 26)

7 dari 12 halaman

2. Menyeru Manusia agar Percaya pada Selain Allah SWT

Peramal atau dukun yang mengaku mampu mengetahui hal gaib sebenarnya mendapatkan hal itu dari bisikan setan. Sedangkan, setan sendiri adalah makhluk yang selalu mengganggu dan menggoda manusia agar melakukan hal yang dilarang Allah SWT.

Sehingga, ketika kita percaya pada ramalan, maka sama saja percaya dengan setan. Allah SWT berfirman dalam surat Yasin ayat 60:

" Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu." (QS. Yasin: 60)

8 dari 12 halaman

3. Tukang Ramal Menciptakan Kebohongan

Apa yang disampaikan oleh tukang ramal atau dukun adalah sebuah kebohongan. Hal tersebut pun sudah dijelaskan dalam hadis Nabi yang seharusnya dipercaya oleh umat Islam.

Rasulullah saw bersabda:

" Sesungguhnya para malaikat turun di awan, maka mereka berbicara tentang perkara yang telah ditetapkan di langit, lalu setan berusaha mencuri dengar sampai mereka dapat mendengarnya.

9 dari 12 halaman

Kemudian mereka memberikannya kepada para dukun, lalu para dukun itu menambah satu berita benar tersebut dengan seratus kedustaan dari diri-diri mereka." (HR. Bukhari dan Muslim)

10 dari 12 halaman

Ramalan yang Menjadi Kenyataan

Ramalan yang Menjadi Kenyataan © Risiko jika percaya pada ramalan menurut Islam. Pexels.com

Sebelumnya diketahui bahwa ramalan adalah kedustaan di dalamnya. Namun terkadang, ada ramalan yang benar-benar menjadi kenyataan. Apakah kita harus memercayainya?

11 dari 12 halaman

Prof. Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan bahwa pernyataan mereka biasanya tergolong sebagai talbis atau pemalsuan.

Maksudnya, mereka berbicara secara umum yang mengandung banyak penafsiran.

Lalu, di dalam kitab Shahihain Jamu'al al Ushul oleh Ibnu al Atsir, suatu waktu ada beberapa sejumlah orang yang mempertanyakan perkara itu tentang ramalan yang terbukti benar.

Rasulullah saw bersabda:

" Mereka (para dukun) bukanlah apa-apa."

12 dari 12 halaman

Meraka berkata:

" Wahai Rasulullah! Terkadang apa yang mereka ceritakan adalah benar."

Rasulullah saw menjawab:

" Perkataan yang nyata (benar) itu adalah perkataan yang dicuri oleh jin kemudian ia menempatkannya di telinga walinya lalu mereka mencampuradukkan bersama kebenaran itu dengan seratus kedustaan."

Beri Komentar