Hati-Hatilah dalam Berucap! Rasulullah Sangat Memerhatikan Lisan Perempuan

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Minggu, 30 Juli 2023 06:01
Hati-Hatilah dalam Berucap! Rasulullah Sangat Memerhatikan Lisan Perempuan
Hindarilah membicarakan orang lain karena pahala orang yang menggunjing bisa hilang dan diambil oleh orang yang dibicarakan.

Dream - Islam mengajarkan umatnya agar baik-baik dalam menjaga lisan. Apalagi dalam menjalani hidup di dunia ini, kita hidup berdampingan dengan banyak orang. Ketika lisan kita tidak dijaga dengan mengeluarkan kata-kata yang baik, maka ada peluang besar untuk menyakiti hati orang lain karena tersinggung dengan ucapan kita. Bahkan ada peribahasa yang mengatakan diam itu adalah emas.

Tidak hanya bisa menyakiti hati orang lain, lisan yang tidak dijaga juga bisa mendatangkan dosa. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Ibnu Majah berikut:

" Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat tentang sesuatu yang diridhoi Allah yang tidak ia sadari, sehingga Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat tentang suatu yang dimurkai Allah, yang tidak ia sadari, ternyata menghempaskan dirinya ke dalam neraka."

Terlebih lagi kepada kaum perempuan yang sering kali diingatkan untuk tidak hanya menjaga dirinya, tetapi juga lisannya. Hindarilah untuk suka membicarakan orang lain, karena hal tersebut bisa membuat pahala menjadi hilang dan diambil oleh orang yang dibicarakan.

Untuk mengetahui penjelasannya lebih dalam terkait perintah menjaga lisan bagi perempuan, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Menjaga Lisan Adalah Ajaran Islam yang Mulia

Perintah untuk menjaga lisan dalam Islam telah dijelaskan dalam beberapa hadis nabi. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim berikut:

" Sesungguhnya ada seorang hamba benar-benar berbicara dengan satu kalimat yang ia tidak mengetahui secara jelas maksud yang ada di dalam kalimat itu, namun dengan sebab satu kalimat itu dia terjungkal di dalam neraka lebih jauh dari antara timur dan barat." (HR. Muslim)

Melalui hadis di atas, Abu Qatadah ra pun mengatakan:

" Betapa sering hadis ini mengurungkanku untuk berbicara."

Maksudnya adalah ditujukan kepada seorang muslim yang mengaku bahwa dirinya adalah muslim yang beriman, maka harus hati-hati dalam menggunakan lisannya saat berucap. Karena menjaga lisan sendiri adalah bagian dari ajaran Islam yang mulia.

Islam juga mengajarkan agar selalu berkata yang baik atau diam. Ucapan yang baik adalah ucapan yang memiliki tujuan dan alasan yang jelas. Jadi, ketika hendak berucap, sahabat Dream harus memastikan bahwa ucapan itu adalah baik, sesuai dengan kenyataan, tidak berbohong, dan maksud untuk mengucapkannya pun juga baik. Sebagaimana sabda Rasulullah saw berikut:

" Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari dan Muslim)

2 dari 3 halaman

Hindari Berkata yang Melaknat atau Saling Melaknat

Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda:

" Jika seorang hamba melaknat sesuatu, maka laknat itu akan naik ke langit, dan tertutuplah pintu-pintu langit di bawahnya. Kemudian laknat itu akan turun lagi ke bumi, namun pintu-pintu bumi telah tetutup. Laknat itu kemudian bergerak ke kanan dan ke kiri. Jika tidak mendapatkan tempat berlabuh, ia akan menghampiri orang yang dilaknat, jika orang itu memang layak dilaknat. Namun jika tidak, maka laknat itu akan kembali kepada orang yang melaknat.” (HR. Abu Dawud)

Melalui hadis di atas menunjukkan larangan agar umat Islam tidak melaknat atau saling melaknat. Bahkan, Islam tidak hanya melarang melaknat orang lain saja, tetapi juga kepada hewan, serta benda-benda lainnya. Hal inilah yang dikisahkan dari Ibnu Abbas ra.

Di mana ada seseorang yang melaknat angin karena selendangnya terbang oleh angin tersebut. Sedangkan, ketika kita melaknat sesuatu, maka laknat itu akan kembali pada dirinya sendiri. Seperti yang dijelaskan dalam hadis berikut:

" Janganlah engkau melaknatnya, karena sesungguhnya dia diperintah (oleh Allah). Sungguh, orang yang melaknat sesuatu padahal dia tidak pantas mendapatkan laknat, maka laknat tersebut akan kembali kepada dirinya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

3 dari 3 halaman

Perempuan Harus Hati-Hati dengan Lisannya

Setiap umat Islam haruslah menjaga lisannya dengan baik. Terutama para perempuan. Kemampuan seorang perempuan dalam menjaga lisannya sangatlah diperhatikan oleh Rasulullah saw. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis, ada sahabat yang bertanya pada Rasulullah saw:

" Wahai Rasulullah, sesungguhnya perempuan itu rajin sholat, rajin sedekah, rajin puasa. Namun, dia suka menyakiti tetangganya dengan lisannya."

Nabi pun berkomentar:

" Dia di neraka."

Sahabat bertanya lagi:

" Ada perempuan yang dikenal jarang berpuasa sunah, jarang melaksanakan sholat sunah, dan dia hanya bersedekah dengan potongan keju. Namun, dia tidak pernah menyakiti tetangganya."

Rasulullah menjawab:

" Dia ahli surga."

Selain itu, diceritakan juga dalam sebuah hadis. Saat itu Rasulullah saw sedang dalam perjalanan, lalu ada seorang perempuan Anshar yang sedang mengendarai unta. Namun, unta yang dikendarai perempuan itu tiba-tiba memberontak. Perempuan itu langsung melaknat untanya. Rasulullah saw yang mendengar pun bersabda:

" Turunkanlah beban di atas unta dan lepaskanlah unta tersebut, karena ia telah dilaknat.” Imran berkata, “ Sepertinya sekarang saya melihat unta tersebut berjalan di tengah-tengah manusia, tanpa ada seorang pun yang mengganggunya.” (HR. Muslim)

Melalui hadis di atas menujukkan betapa pentingnya untuk selalu menjaga lisan di mana pun kita berada dan dalam kondisi apa saja. Karena setiap hal yang keluar dari lisan, tentu saja selalu diawasi oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Qaf ayat 18:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ

Artinya: " Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18)

Beri Komentar