Hindarilah Pekerjaan-Pekerjaan Haram di Akhir Zaman Ini, Umat Islam Wajib Tahu

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Sabtu, 15 April 2023 03:01
Hindarilah Pekerjaan-Pekerjaan Haram di Akhir Zaman Ini, Umat Islam Wajib Tahu
Rasulullah saw sudah mengingatkan umatnya agar berhati-hati dengan pekerjaan yang haram.

Dream - Segala kenikmatan yang dirasakan selama hidup di dunia sesungguhnya adalah bentuk ujian dari Allah SWT. Hal tersebut tak jarang membuat manusia menjadi gelap mata dalam melakukan apapun yang menurutnya bisa menghadirkan kesenangan.

Misalnya saja dalam memenuhi kebutuhan hidup, banyak orang yang tidak peduli tentang haram atau halalnya pekerjaan yang dilakukan. Selama pekerjaan itu bisa memenuhi kebutuhan perut, maka akan dikerjakannya. Padahal sejak zaman Rasulullah saw, beliau sudah mengingatkan kepada umatnya agar selalu berhati-hati dengan pekerjaan yang haram.

Hal itu dijelaskan melalui sebuah hadis dari Abu Hurairah wa, Nabi saw bersabda:

" Benar-benar akan datang kepada manusia suatu masa, pada saat itu orang tidak lagi memedulikan dari mana ia mendapatkan harta kekayaan, apakah dari jalan yang halal atau jalan yang haram."

Lalu, pekerjaan apa saja yang haram atau dilarang oleh Allah SWT? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Konsep Rezeki dalam Islam

Allah SWT sesungguhnya sudah menjamin rezeki dari setiap hamba-Nya. Bahkan ada banyak dalil yang sudah menjelaskan tentang hal tersebut. Seperti dalam firman Allah SWT surat Hud ayat 6:

۞ وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: " Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Hud: 6)

Dengan adanya firman Allah SWT tersebut, sebagai seorang manusia hendaknya tidak perlu merasa khawatir dengan rezekinya. Karena pada kenyataannya masih ada orang-orang yang khawatir dengan rezeki itu dan akhirnya menghalalkan berbagai cara untuk bisa meraih apa yang ingin dicapai.

Di sisi lain, rezeki yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya tidak sekadar berupa materi atau uang. Tetapi juga berupa kesehata, orang-orang baik di sekeliling kita, keluarga yang harmonis, pekerjaan yang nyaman, memiliki anak-anak yang sholeh dan sholehah, dan masih banyak lagi.

2 dari 3 halaman

Pekerjaan-Pekerjaan yang Dilarang Allah SWT

Berikut adalah beberapa pekerjaan yang haram atau dilarang Allah SWT:

Pekerjaan yang Berkaitan dengan Kesyirikan dan Sihir

Pekerjaan ini misalnya saja perdukunan dan paranormal. Di mana praktik tersebut adalah menyekutukan Allah SWT yang tentu saja sangat dilarang dalam Islam.

Pekerjaan yang Menjadi Sarana Kesyirikan

Pekerjaan ini misalnya saja juru kunci makam, membuat patung, melukis gambar makhluk yang bernyawa, dan sejenisnya. Menurut KH. Quraish Shihab, seni pahat atau seni patung dahulunya memang dilarang saat masa Nabi saw karena dijadikan sarana ibadah selain Allah SWT. Namun di saat sekarang ini, boleh-boleh saja jika pahatan itu untuk mengekspresikan keindahan dan tidak mengarahkan pada penyembahan selain Allah SWT.

Jual dan Beli Hal-Hal yang Diharamkan Syariat

Dalam hal ini misalnya saja bangkai, babi, minuman keras, narkotika, dan sebagainya. Mengingat bahwa di dalam Islam bangkai, babi, minuman keras, dan narkotika hukumnya adalah haram untuk dikonsumsi. Sehingga harus benar-benar dihindari.

Memakan Harta Riba

Memakan harta yang riba sangatlah dilarang oleh Allah SWT. Hal itu jelas ada di dalam Al-Quran melalui surat Al-Baqarah ayat 278 - 279:

" Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)." (QS. Al-Baqarah: 278 - 279)

Menimbun Barang-Barang Dagangan

Pekerjaan haram berikutnya adalah menimbun barang-barang dagangan ketika harga sedang murah dan saat dibutuhkan masyarakat, penjual akan melipatgandakan harga barang tersebut. Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan yang besar. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Ma'mar bin Abdullah al-Anshari, Rasulullah saw bersabda:

" Barangsiapa menimbun, ia telah berbuat salah."

3 dari 3 halaman

Perjudian

Sebagai seorang Muslim tentu tahu bahwa perjudian adalah hal yang sangat dilarang oleh Allah SWT. Hal ini sama ketika seseorang mengonsumsi khamr (minuman keras), berkurban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah. Kesemuanya disebutkan sebagai perbuatan yang keji dan harus dihindari.

Memakan Harta Anak Yatim

Memakan harta anak yatim adalah pekerjaan yang sangat dilarang Allah SWT. Hal itu dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 10:

" Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." (QS. An-Nisa: 10)

Mencuri

Melakukan pencurian, copet, jambret, dan rampok tidaklah dibenarkan dalam Islam. Hal tersebut adalah bentuk perampasan, di mana mengambil kepemilikan orang lain yang dalam Al-Quran sanksinya adalah dipotong pergelangan tangannya. Hal itu diterangkan dalam surat Al-Maidah ayat 38:

" Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. Al-Maidah: 38)

Mengurangi Timbangan dan Takaran

Melakukan pengurangan timbangan dan takaran adalah perbuatan yang sangat buruk dalam dunia perdagangan dan Allah SWT tidak membenarkannya. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Mutaffifin ayat 1 - 3 berikut:

" Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan, dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi." (QS. Al-Mutaffifin: 1 - 3)

Korupsi dan Penipuan pada Rakyat

Korupsi adalah tindakan memakan uang rakyat yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang pejabat. Mengingat bahwa pejabat seharusnya menjadi contoh untuk rakyatnya. Ma'qil bin Yasar ra berkata:

Tidak ada seorang hamba pun yang diberi amanat oleh Allah untuk menjadi pemimpin sebuah masyarakat lalu ia tidak memimpin mereka dengan ketulusan (kejujuran), kecuali ia tidak akan mendapatkan bau surga.

Menunda-nunda Pembayaran Gaji

Pekerjaan haram lainnya adalah menunda-nunda pembayaran gaji buruh dan karyawan atau mengurangi hak-hak mereka. Rasulullah saw bersabda:

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ‘Ada tiga golongan yang Aku menjadi musuh mereka; orang yang memberikan sumpah setia dengan menyebut nama-Ku lalu ia mengkhianati, orang yang menjual orang merdeka lalu ia memakan hasil penjualannya, dan orang yang mempekerjakan seorang buruh lalu si buruh menuntaskan pekerjaannya sementara ia tidak mau membayarkan upahnya.

Beri Komentar