Sering Berzikir tapi Hati Selalu Lalai, Ini Kata Ulama

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 22 September 2017 20:02
Sering Berzikir tapi Hati Selalu Lalai, Ini Kata Ulama
Ulama menganjurkan kita berzikir dalam kondisi apapun, agar lebih dekat dengan Allah SWT.

Dream - Zikir merupakan amalan mengingat Allah SWT dengan menyebut nama-Nya. Amalan ini dianjurkan untuk dijalankan dengan penuh ketulusan.

Tetapi, kondisi orang saat berzikir berbeda antara satu dengan lainnya. Ada yang mulutnya melafalkan zikir namun hati lalai, tetapi ada juga orang yang mulutnya berzikir dan hatinya terjaga.

Ulama kenamaan Ibnu Athaillah, membuat uraian tentang zikir dalam kitabnya Al Hikam, menyitir Surat Ibrahim ayat 20.

Jangan tinggalkan zikir karena kelalaian hatimu yang tidak bersama Allah karena kelalaian tanpa zikir lebih buruk daripada kelalaian dengan zikir. Bisa jadi Allah mengangkatmu dari zikir dengan kelalaian ke zikir dengan hati terjaga, dari zikir dengan hati terjaga ke zikir dengan hati waspada, dari zikir dengan hati waspada ke zikir fana. Allah berfirman, 'Dan yang demikian itu bagi Allah tidak sulit.'

Ibnu Athaillah sangat menganjurkan setiap Mukmin berzikir, meskipun dalam keadaan hati lalai. Karena bagi Ibnu Athaillah, zikir adalah jalan bagi mereka yang ingin dekat dengan Tuhannya.

Sebagian ulama bahkan menyebut zikir sebagai jalan penyatu antara hamba dengan Sang Khalik. Syekh Burhanuddin As Syadzili Al Hanafi dalam kitab Ihkamul Hikam, menyebut zikir dengan lafal apapun dapat membuka pintu langit.

" Menurut saya, zikir yang diperintahkan ustaznya apakah itu 'Laa ilaaha illallaah', 'Allah', atau zikir lainnya sesuai pertimbangan kemaslahatan ustaz adalah kunci pintu ruang utama penyaksian Allah, penyatuan dengan-Nya, pokok dari fondasi kehadiran (wushul) jiwa-jiwa suci di majelis Allah nan suci lagi mulia."

Selengkapnya...

Beri Komentar