TNI (Instagram Lebanese Army)
Dream - Nyali Tentara Nasional Indonesia memang patut diacungi jepol. Bagaimana tidak, baru-baru ini tersebar sebuah video yang memperlihatkan seorang prajurit TNI gagah berani hendak mengagalkan perang. Keberanian prajurit ini pun jadi sorotan dunia.
Prajurit TNI yang diketahui tergabung dalam Kontingen Garuda XXIII-M/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL) tersebu terlihat berada di depan tank Israel untuk putar balik.
Di belakang prajurit TNI tersebu terlihat beberapa tentara lain yang sedang memanggul senjata mortir.

Aksi heroik tersebut sukses membuat tank Israel putar balik dan konfrontasi senjata antara Israel dan Lebanon pun tak terjadi.
Kejadian ini kemudian jadi sorotan masyarakat dunia, sebab prajurit TNI bernyali besar itu mampu membuat tentara Israel mengurungkan niat bertempurnya melawan Lebanon.
Aksi prajurit gagah berani tersebut terekam dalam video yang diunggah oleh Lebanese Army.
Dalam video yang diunggah ke Instagram oleh akun @lebanese.army_ terlihat prajurit TNI itu sangat tenang. Dia menghadang tank Merkava tentara Israel yang berupaya melewati batas kedua negara di Blue Line atau garis biru perbatasan wilayah Adisa, Selatan Lebanon.
Untuk diketahui, prajurit TNI memang ditugas PBB untuk mengawasi area perbatasan Israel dan Lebanon. Area Blue Line sendiri merupakan demarkasi perbatasan geopolitik yang telah ditetapkan PBB sejak tahun 2000.
Sumber: Makassar Terkini
instagram @lebanese.army
Dream - Khitam Hussein adalah seorang dokter Arab yang memimpin unit penanggulangan wabah virus corona di Rumah Sakit Rambam, Bat Galim, Haifa, Israel Utara.
Dia bekerja di garis depan dalam melawan pandemi virus corona sejak wabah tersebut mulai merebak di Israel pada awal Februari lalu.
Sebagai kepala unit penanggulangan wabah virus corona di rumah sakit terbesar di Israel Utara, Khitam bekerja selama 12 jam setiap hari dalam beberapa bulan terakhir.
" Ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit, tidak seperti hari-hari biasanya. Kehidupan kami benar-benar kacau," kata Khitam.
Khitam dibesarkan di timur laut kota Israel Rameh yang sebagian besar penduduknya adalah warga Arab. Sekarang dia tinggal di kota Karmiel, hanya 30 menit berkendara dari Haifa, kota terbesar ketiga di Israel.
Atas kemauan sendiri, Khitam menjauhkan diri dari keluarga besarnya selama dua bulan terakhir. Salah satu yang dijauhinya adalah ibu kandungnya.
Khitam menjauhkan diri dari keluarga karena takut menularkan virus corona ke mereka setelah bekerja 12 jam di ruang isolasi di RS Rambam.
Namun Khitam masih tinggal di rumah bersama suami dan dua putrinya. Meski begitu, shift setengah hari di rumah sakit jadi beban dirinya untuk berkumpul dengan mereka.
Setibanya di rumah, Khitam segera mencuci tangan, mandi dan ganti baju sebelum menemui putrinya. Khitam mengambil setiap tindakan pencegahan sebelum dia berinteraksi dengan orang yang dicintainya.
" Saya sering pulang terlambat ketika mereka sudah tidur, tetapi kadang-kadang mereka menunggu saya. Saya tidak bisa membayangkan betapa saya merindukan mereka (ketika di rumah sakit)," kata Khitam.
Khitam menjelaskan bahwa hampir tidak mungkin baginya untuk membuat keputusan untuk melakukan hal yang sama. Tidak pulang sama sekali, dan meninggalkan suami serta anak-anaknya untuk jangka waktu yang tidak diketahui.
Karena tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan mereda dan betapa mereka sudah merindukan satu sama lain.
Khitam memiliki dua anak perempuan yang masih kecil. Di usia 8 dan 10 tahun, kedua putrinya sangat membutuhkan perhatiannya.
Karena itu, Khitam terkadang merasa sedih akibat sering meninggalkan kedua putrinya untuk bekerja merawat pasien Covid-19.
" Putri bungsu saya pernah menelepon saya saat saya di rumah sakit. Dia bilang 'Aku rindu Mama, kapan Mama pulang?'. Untuk beberapa menit saya serasa mau pingsan, tapi saya berusaha menguatkan diri dan kembali bekerja," pungkas Khitam.
Sumber: Jerussalem Post
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang