Jawaban Ketua MUI Soal Ijtima GNPF Dukung Capres

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 31 Juli 2018 19:03
Jawaban Ketua MUI Soal Ijtima GNPF Dukung Capres
Boleh saja ulama berpolitik tapi.....

Dream - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengimbau agar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) tak mengatasnamakan para ulama dalam menyosialisasikan hasil Ijtima-nya yang mendukung salah satu Calon Presiden (Capres)

Seperti diketahui, hasil Ijtima GNPF yang berlangsung di Jakarta pada 27-29 Juli 2018 di Jakarta menghasilkan berbagai keputusan salah satunya Ijtima mendukung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden dan Salim Segaf Jufri sebagai Wakil Presiden pada 2019 mendatang.

" Itu hak mereka untuk berkumpul tapi jangan mengatasnamakan ulama. Ulama kan yang di situ berapa orang. Siapa ulamanya. Jangan kemudian semua ulama, kemudian dianggap, diklaim, ya itu enggak boleh. Sebagian ulama yang ngumpul di situ," ujar Ma'ruf saat berbincang dengan Dream di kantor MUI, Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.

Ma'ruf menegaskan tidak mempermasalahkan jika ada ulama yang ingin masuk ke dunia politik praktis. Bahkan jika ulama merasa bisa mengembangkan agamanya melalui dunia politik, hal itu bisa saja dilakukan

" Saya kira enggak ada masalah," ucap dia.

Disinggung soal adanya ulama yang masuk ke dalam struktur kenegaraan, Ma'ruf menilai langkah itu sebagai bukti negara membutuhkan ulama untuk turut serta membangun bangsa.

Tugas ulama, lanjut Ma'ruf, salah satunya menjaga bangsa, masyarakat agar Pemilu 2019 dapat berjalan dengan aman dan lancar. Dengan peran itu diharapkan tidak terjadi konflik di masyarakat.

" Supaya tetap menjaga persaudaraan secara Islam, secara ukuwah Islamiyyah, ukuwah Wathaniyah ini. Ulama menjaga itu tugasnya, mengawal bangsa mengawal umat," pungkasnya.

MUI sendiri telah menggelar Ijtima Ulama di Banjarnegara, Kalimantan Selatan pada Mei 2018 lalu.

(Sah)

Beri Komentar