Mengungkap Jejak Freemason di Kota Malang

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 24 Februari 2021 17:00
Mengungkap Jejak Freemason di Kota Malang
Gedung ini awalnya bernama Macconieke Lodge yang sengaja dibangun sebagai markas komunitas Freemason.

Dream - Organisasi Freemason di Kota Malang dulunya pernah ada. Jejak keberadaannya bisa dilihat di sebuah hotel bergaya Belanda di Jalan Cerme, Kota Malang.

Bangunan bergaya arsitektur Niuwe Bowen itu dirancang oleh seorang arsitek Belanda di tahun 1933. Gedung tersebut awalnya bernama Macconieke Lodge yang sengaja dibangun sebagai markas komunitas Freemason.

" Dibangun sekitar tahun 1930-an oleh Ir Muller, seorang arsitek Belanda untuk Freemason, dibuka pertama kali pada tahun 1933," kata Kartika Chandra Hapsari, Marketing Comunication di The Shalimar Boutique Hotel Kota Malang.

 

1 dari 4 halaman

Gedung Serbaguna

Tidak lama setelah menjadi markas Freemason, gedung tersebut juga digunakan sebagai societeit atau tempat dansa dan menyanyi bagi orang Belanda. Petinggi Belanda menjamu kolega, khususnya bangsa Eropa untuk mendapatkan hiburan dan berkumpul.

Lokasi Macconieke Lodge sendiri memang berada di lingkungan kompleks hunian mewah para pejabat Hindia Belanda kala itu. Kawasan tersebut berada di Boulevard Idjen yang hingga saat ini menjadi hunian mewah masyarakat Malang.

" Setelah menjadi Markas Freemason, bangunan ini digunakan sebagai Societeit di mana para bangsawan Belanda bertemu dengan teman atau komunitasnya untuk berpesta," sambungnya.

2 dari 4 halaman

Bukti Peninggalan Freemason

Bukti sebagai Markas Freemason di bangunan The Shalimar Boutique Hotel Kota Malang ditunjukkan lewat sebuah foto lawas yang menampilkan logo Freemason. Logo berbentuk jangka dan penggaris siku berhadapan dengan huruf G di tengah-tengah tertempel di depan gedung tersebut.

Foto tersebut bertuliskan nama gedung tersebut yakni Malang-Maconieke Lodge. Sementara tembok kotak bingkai di mana logo tersebut tertempel hingga saat ini masih dapat disaksikan sebagai wajah gedung tersebut.

Sejumlah sumber menyebutkan organisasi Freemason mempunyai nomor pendirian dan berhubungan satu dengan lainnya. Markas Freemason di Malang dikenal sebagai loge nummer 89 Malang.

3 dari 4 halaman

Gedung Masih Otentik

Sebelum menjadi Hotel Shalimar, bangunan tersebut difungsikan sebagai stasiun pemancar milik Belanda yang kemudian dialihfungsikan sebagai Gedung RRI Malang pada 1964. Gedung tersebut kemudian diambilalih dengan proses tukar bangun dengan Gedung RRI di Jalan Candi Panggung sekarang ini pada 1993.

Awal saat tukar guling, diberi nama Malang Inn, kemudian berganti nama menjadi Hotel Graha Cakra pada 1995. Pertengahan 2014, Graha Cakra tutup dan renovasi bangunan, dan 10 Desember 2015, resmi berubah menjadi The Shalimar Boutique Hotel.

Gedung aslinya memang tidak terlalu besar, tidak sebesar sekarang dengan luas 3.800 meter persegi. Bangunan aslinya saat ini difungsikan sebagai ruang makan dan restoran.

Bentuk dan lantai porselinnya tidak pernah mengalami perubahan dan masih asli. Selain juga memiliki bagian lebih tinggi yang diduga merupakan altar atau sejenisnya.

4 dari 4 halaman

Menjaga Peninggalan Budaya

The Shalimar

Pengelola gedung dan Hotel Shalimar hingga sekarang menjaga bangunan tersebut sebagai bagian dari cagar budaya Kota Malang.

" Kita tidak boleh mengubah strukturnya. Hanya aksesorisnya yang diubah dan ditambah. Hingga sekarang masih dipertahankan di beberapa bagian," katanya.

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar