Presiden Joko Widodo (Foto: Shutterstock/rima Mariana Oentoe)
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah takkan tergesa-gesa menetapkan pandemi Covid-19 di Indonesia telah berakhir. Keputusan terkait akhir dari wabah yang melumpuhkan ekonomi dunia ini hanya bisa dinilai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penegasan Jokowi tersebut menanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Bidden yang menyatakan pandemi Covid-19 di negaranya telah berakhir.
" Ya pandemi ini kan terjadi di seluruh negara di dunia yang bisa memberikan statement menyatakan pandemi itu selesai adalah WHO," kata Jokowi usai meresmikan tol Cibitung-Cilincing di Bekasi, Selasa, 20 September 2022, dikutip dari Merdeka.com.
Walaupun jumlah masyarakat yang terserang Covid-19 di tanah air sudah melandai, kepala negara mengatakan Indonesia masih tetap harus waspada. Dia tak mau terburu-buru mengumumkan pandemi sudah berakhir.
" Kalau untuk Indonesia saya kira harus hati-hati, tetap harus waspada, tidak usah harus tergesa-gesa, tidak harus segera menyatakan bahwa pandemi sudah selesai, saya kira hati-hati," ucapnya.
Sikap kehati-hatian tersebut dipelrukan karena masih ada beberapa negara yang justru mencatat kenaikan kasus Covid-19. Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah akan menanggapi kondisi ini dengan hati-hati.
" Ada di satu, dua negara yang sekarang ini sudah Covid-nya mulai bangkit naik, hati hati, kehati hatian itu yang sangat kita perlukan," imbuhnya.

Berbeda dengan Jokowi, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyatakan bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir.
Meskipun, dia mengakui bahwa negeri Paman Sam yang dipimpinnya itu masih memiliki 'masalah' dengan virus yang telah menewaskan lebih dari 1 juta orang di negara tersebut.
" Pandemi sudah berakhir. Kami masih memiliki masalah dengan Covid. Kami masih melakukan banyak pekerjaan untuk itu. Tetapi pandemi sudah berakhir," kata Biden dalam program '60 Minutes'.
Dream - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut akhir dari pandemi Covid-19 kini sudah di depan mata. Namun, negara-negara diminta untuk melanjutkan upaya mereka melawan virus yang telah menewaskan lebih dari enam juta orang itu.
" Kita belum sampai di sana (akhir pandemi Covid-19. Tetapi sudah di depan mata," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dilansir dari Fox News, Jumat 16 September 2022.
Komentar tersebut menjadi pernyataan WHO paling optimistis sejak menyatakan Covid-19 sebagai darurat internasional pada Maret 2020. Pandemi Covid-19 juga secara luar biasa berimbas pada ekonomi global dan sistem perawatan kesehatan.
Peluncuran vaksin dan terapi telah membantu membendung keparahan penyakit. Berdasarkan data WHO, kematian akibat Covid-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020.
Namun, negara-negara didesak untuk kembali mencermati kebijakan terkait penanganan Covid-19 sebagai antisipasi menghadapi berkembangnya virus Corona di masa depan.
WHO memperingatkan kemungkinan gelombang virus di masa depan dan meminta negara-negara untuk menjaga pasokan peralatan medis dan petugas kesehatan yang memadai.
" Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," kata Ahli Epidemiologi Senior WHO, Maria Van Kerkhove.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang