Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Surat Al Mursalat terdiri dari 50 ayat. Surat Al Mursalat merupakan surat ke-77 dalam Al Quran. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makiyyah.
Dinamakan Al Mursalaat yang berarti (malaikat-malaikat) yang diutus diambil dari kata Al Mursalaat yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Surat Al Mursalat berisi tentang Allah atas semua ancaman-Nya pasti akan terjadi, kejadian yang terjadi sebelum hari berbangkit, peringatan akan kehancuran terhadap umat yang terdahulu yang mendustakan Nabi-Nabi dan asal kejadian manusia serta keadaan orang-orang kafir dan orang mukmin pada hari kiamat.
Demi golongan yang diutus untuk membawa kebaikan seraya terbang kencang serta menebarkan, lalu menyebar luas maupun mengabarkan pengajaran, untuk himbauan ataupun peringatan; bahwasanya perkara yang telah dijanjikan kepada dirimu pasti terlaksana. (Ayat:1-7)
Tatkala bintang-bintang meredup, serta tatkala langit terbelah, serta tatkala gunung-gunung dihancurkan menjadi debu, serta tatkala para Rasul dihadirkan; sampai hari apakah perkara yang demikian ditangguhkan? sampai Hari Keputusan; maka tahukah kamu apakah Hari Keputusan itu? celakalah golongan pembantah pada Hari itu. (Ayat:8-15)
Bukankah Kami yang telah memunahkan generasi terdahulu? lalu Kami ganti generasi tersebut dengan generasi pengganti; seperti itulah Kami memperlakukan golongan berdosa. (Ayat:16-18)
Celakalah golongan pembantah pada Hari itu! Bukankah Kami yang telah menciptakan kalian berbahan air yang hina? kemudian Kami tempatkan hal demikian dalam sebuah tempat yang kokoh, sampai keadaan yang telah ditentukan, lalu Kamilah yang menetapkan, maka Kami merupakan sebaik-baik yang menetapkan. Celakalah golongan pembantah pada Hari itu! Bukankah Kami yang menyediakan bumi sebagai tempat perkumpulan antara golongan yang hidup dengan golongan yang mati? dan Kami jadikan disana, gunung-gunung yang menjulang tinggi, serta Kami beri minuman untuk kalian dengan air yang tawar? (Ayat:19-27)
Celakalah golongan pembantah pada Hari itu! : " Bersegeralah kalian mendapatkan Azab yang dahulunya kalian bantah! biarlah kalian merasakan kurungan yang mempunyai tiga cabang, yang tidak melindungi, tidak pula menghindarkan kobaran api." Sesungguhnya tempat itu melontarkan nyala api sebesar istana, yang menyerupai iringan unta yang kuning. (Ayat:28-33)
Celakalah golongan pembantah pada Hari itu! Inilah sebuah Hari ketika mereka tidak sanggup berdalih serta tiada diizinkan permintaan maklum untuk diri mereka, Celakalah golongan pendusta pada hari itu! inilah Hari Keputusan; Kami himpunkan kalian beserta generasi terdahulu. " Sekiranya kalian memiliki tipu daya, maka lakukan hal itu terhadap Aku" (Ayat:34-39)
Celakalah golongan pembantah pada Hari itu! sedangkan kalangan bertaqwa berada dalam naungan teduh serta mata air kesejukan; serta disediakan buah-buah yang mereka ingini, : " Makan serta minumlah kalian dengan penuh bahagia atas hal-hal yang dahulu kalian kerjakan" . bahwa demikianlah Kami memberi upah untuk golongan yang berbuat baik. (Ayat:40-44)
Celakalah golongan pembantah pada Hari itu! :" Makanlah serta berfoya-foyalah kalian untuk sementara waktu, bahwa sungguh kalian memang golongan berdosa." celakalah golongan pembantah pada Hari itu! sungguh ketika dahulu diserukan kepada golongan tersebut: " patuhlah!" niscaya golongan tersebut tidak mau patuh; celakalah golongan pembantah pada Hari itu! maka terhadap hadits apa lagi, golongan tersebut mau beriman? (Ayat:45-50)
Sebagaimana surat lain dalam Al Quran, surat Al Mursalat memiliki keistimewaan khusus dan keutamaan tersendiri. Di antaranya adalah dijauhkan dari kesyirikan bagi orang yang membacanya.
Oleh karena itu, jika seseorang ingin dijauhkan dan dibebaskan dari syirik dan kesyirikan, maka hendaknya dia memperbanyak membaca surat Al Mursalat.
Hal ini berdasarkan riwayat yang disebutkan oleh Muhammad bin Abdul Wahid Al-Ghafiqi dalam kitab Lamahatul Anwar wa Nafahatul Azhar berikut;
Dari Ubay bin Ka’ab, dia berkata; Rasulullah SAW berkata kepadaku, ‘Barangsiapa membaca surah ‘wal mursalat’, maka dia dicatat bukan bagian dari orang-orang musyrik.
Selain itu, terdapat anjuran dan amalan khusus ketika seseorang selesai membaca surat Al Mursalat. Yaitu dia dianjurkan untuk membaca ‘amantu billahi wa bimaa anzala’. Ini berdasarkan riwayat yang disebutkan dalam Lamahatul Anwar wa Nafahatul Azhar berikut;
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda; Jika salah seorang dari kalian telah khatam membaca ‘wal mursalati ‘urfa’, maka hendaknya dia mengatakan ‘amantu billahi wa bimaa anzala (saya beriman kepada Allah dan kepada apa yang Dia turunkan).
(Diambil dari berbagai sumber)