Kata-kata tersebut berisi tentang perempuan, kesetaraan, dan keberagaman.
Dream - Kalis Mardiasih dikenal sebagai seorang penulis serta aktivis yang peduli dengan isu-isu perempuan dan anak. Seperti kekerasan hingga kesetaraan dalam perspektif Islam. Perempuan kelahiran Blora, 16 Februari 1992 ini juga aktif membicarakan tentang isu gender di media sosialnya.
Sejak kuliah, Kalis Mardiasih yang merupakan lulusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Sebelas Maret (UNS) memang sudah aktif menulis. Bahkan saat ini sudah ada empat judul buku karya Kalis, yakni Berislam Seperti Kanak-Kanak, Muslimah yang Diperdebatkan, Hijrah Jangan Jauh-Jauh, Nanti Nyasar!, dan Sister Fillah, You'll Never Be Alone!.
Nah, melalui opini-opini yang kerap disampaikan Kalis melalui tulisan itulah ada banyak sekali kata bijak yang berhubungan dengan perempuan dan kesetaraan. Salah satunya melalui buku Muslimah yang Diperdebatkan.
Berikut adalah beberapa kata bijak Kalis Mardiasih sebagaimana dirangkum Dream melalui karyanya yang berjudul Muslimah yang Diperdebatkan.
2 dari 2 halaman
Kata Bijak Kalis Mardiasih tentang Perempuan, Kesetaraan, dan Keberagaman
- " Menikah, seharusnya adalah perkara sakral yang melebihi segala hal transaksional."
- " Perempuan yang berani berkata tidak saja, tidak akan cukup jika peradaban laki-laki masih melanggengkan kekerasan."
- " Perbedaan membutuhkan jembatan yang sama sekali bukan dalam bentuk peperangan."
- " Khotbah Jumat yang membangkitkan kantuk, sepertinya erat berkaitan dengan tema yang jauh dari kehidupan sehari-hari jemaah."
- " Kita menantikan wajah jihad dan wajah muslimah yang berubah lebih menyenangkan di mesin pencari."
- " Anda bukan orang pertama yang membuat sakit saudara kandungmu. Sebetulnya, adakah kesopanan di dunia ini?"
- " Kita tidak bisa menghakimi amal seorang perempuan lebih banyak atau lebih sedikit dari kerudung yang ia pakai."
- " Perempuan yang mulia tidak cukup dengan menantikan pria yang saleh."
- " Orang dewasa ingin memenangkan pertarungan, tak peduli cara-cara telah terlampau banal."
- " Kalau istri telah bekerja seharian dan masih memiliki beban reproduktif dan produktif lain, mereka sadar untuk berbagi peran."
- " Perempuan memang harus melawan jika ia mendapati tindakan pelecehan dan kekerasan yang menciderai martabat dirinya."
- " Seharusnya, tren sekadar mengingatkan dijadikan tradisi untuk mencegah perempuan-perempuan yang telah kehilangan kemandirian berpikir dan daya kritisnya."
Itulah beberapa kata bijak Kalis Mardiasih dalam buku karyanya yang berjudul Muslimah yang Diperdebatkan. Di mana kata-kata yang disampaikan tersebut berkaitan dengan perempuan, kesetaraan, dan keberagaman.