Ilustrasi Ruang Unit Gawat Darurat. (Foto: Freepik.com)
Dream - Khitam Hussein adalah seorang dokter Arab yang memimpin unit penanggulangan wabah virus corona di Rumah Sakit Rambam, Bat Galim, Haifa, Israel Utara.
Dia bekerja di garis depan dalam melawan pandemi virus corona sejak wabah tersebut mulai merebak di Israel pada awal Februari lalu.
Sebagai kepala unit penanggulangan wabah virus corona di rumah sakit terbesar di Israel Utara, Khitam bekerja selama 12 jam setiap hari dalam beberapa bulan terakhir.
" Ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit, tidak seperti hari-hari biasanya. Kehidupan kami benar-benar kacau," kata Khitam.
Khitam dibesarkan di timur laut kota Israel Rameh yang sebagian besar penduduknya adalah warga Arab. Sekarang dia tinggal di kota Karmiel, hanya 30 menit berkendara dari Haifa, kota terbesar ketiga di Israel.
Atas kemauan sendiri, Khitam menjauhkan diri dari keluarga besarnya selama dua bulan terakhir. Salah satu yang dijauhinya adalah ibu kandungnya.
Khitam menjauhkan diri dari keluarga karena takut menularkan virus corona ke mereka setelah bekerja 12 jam di ruang isolasi di RS Rambam.
Namun Khitam masih tinggal di rumah bersama suami dan dua putrinya. Meski begitu, shift setengah hari di rumah sakit jadi beban dirinya untuk berkumpul dengan mereka.
Setibanya di rumah, Khitam segera mencuci tangan, mandi dan ganti baju sebelum menemui putrinya. Khitam mengambil setiap tindakan pencegahan sebelum dia berinteraksi dengan orang yang dicintainya.
" Saya sering pulang terlambat ketika mereka sudah tidur, tetapi kadang-kadang mereka menunggu saya. Saya tidak bisa membayangkan betapa saya merindukan mereka (ketika di rumah sakit)," kata Khitam.
Khitam menjelaskan bahwa hampir tidak mungkin baginya untuk membuat keputusan untuk melakukan hal yang sama. Tidak pulang sama sekali, dan meninggalkan suami serta anak-anaknya untuk jangka waktu yang tidak diketahui.
Karena tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan mereda dan betapa mereka sudah merindukan satu sama lain.
Khitam memiliki dua anak perempuan yang masih kecil. Di usia 8 dan 10 tahun, kedua putrinya sangat membutuhkan perhatiannya.
Karena itu, Khitam terkadang merasa sedih akibat sering meninggalkan kedua putrinya untuk bekerja merawat pasien Covid-19.
" Putri bungsu saya pernah menelepon saya saat saya di rumah sakit. Dia bilang 'Aku rindu Mama, kapan Mama pulang?'. Untuk beberapa menit saya serasa mau pingsan, tapi saya berusaha menguatkan diri dan kembali bekerja," pungkas Khitam.
Sumber: Jerussalem Post
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap